Welcome to Yajodha!

You will come to this blog http://sinopsisjodhaakbar.blogspot.com

Minggu, 30 November 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 386 by Sally Diandra

16.02 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 386 by Sally Diandra. Jodha menemui Jalal dikamarnya, �Aku pikir Maan Sigh tidak akan berbuat seperti ini, Yang Mulia� kata Jodha, �Aku tidak bisa mengabaikan semua bukti bukti yang mengarah padanya, Ratu Jodha� ujar Jalal, �Maan Sigh adalah orang yang sangat setia padamu dan dia juga seorang Rajvanshi yang pemberani, dia telah membuktikannya dari waktu ke waktu, Yang Mulia � dan kamu sendiri juga tahu tentang hal tersebut, kenapa kamu meragukannya ?� tanya Jodha,
�Cukup ! Ratu Jodha � aku tidak ingin membicarakan hal itu !� ujar Jalal, �Kenapa ?� tanya Jodha lagi, �Aku percaya dengan Maan Sigh !� bela Jodha, �Bagaimana kita bisa mengabaikan pernyataan Todar Maal dan Rahim yang melawannya ?, bagaimana aku bisa mengabaikan para penyerang itu yang mengetahui Maan Sigh sebelumnya ?, bagaimana aku bisa mengabaikan satu satunya menteri yang sangat dekat denganku yang tahu tentang kepergian Salim keluar istana ? bagaimana aku bisa mengabaikan bahwa pada saat itu Maan Sigh tidak ikut dalam tugas tersebut ?� kata Jalal dengan nada tinggi, sementara Jodha hanya diam saja memperhatikan suaminya dengan muka masam,

vlcsnap-2014-12-01-06h58m19s45�Keputusanku sudah tepat, Ratu Jodha � jika Maan Sigh memang benar benar tidak bersalah, dia harus bisa membuktikannya !� kata Jalal lagi, �Tanyalah pada hatimu sendiri, Yang Mulia � apakah Maan Sigh bisa melakukan semua ini ?� pinta Jodha, �Apakah kamu juga pernah berfikir apakah Ratu Salima juga bisa melakukan semua ini ? tapi kita tetap harus memberikannya hukuman� kata Jalal, �Aku sudah sering melihat banyak orang berubah dan menjadi musuh kita hanya untuk sebuah tahta kerajaan, ini sering terjadi dalam dunia politik � pertama Bhairam Khan, kemudian Maham Angga, sekarang Salima dan Maan Sigh !� jelas Jalal, �Terserahlah � kamu bisa mengatakan semua yang ingin kamu katakan, Yang Mulia tapi aku tetap percaya pada Maan Sigh !� kata Jodha kemudian berlalu dari sana.
Jodha hendak menemui Maan Sigh dikamarnya tapi para prajurit menghadangnya �Maaf Yang Mulia Ratu, anda tidak diijinkan untuk masuk kedalam� ujar salah saru prajurit, �Apakah kamu lupa dengan siapa kamu bicara saat ini ? kamu saat ini sedang bicara dengan Mariam Uz Zamani, kamu akan dihukum apabila kamu menghentikan langkahku !� hardik Jodha, prajurit itupun memberikan Jodha jalan untuk memasuki kamar Maan Sigh.

Kemudian Jodha memasuki kamar Maan Sigh yang gelap, penerangan disana tidak begitu terang, �Bibi, kamu seharusnya tidak datang kesini, Yang Mulia pasti akan marah� kata Maan Sigh, �Bagaimana aku tidak boleh menemuimu ? aku tahu kamu tidak bersalah dan semua rencana ini untuk menentang kamu, kamu tidak bisa melawan moral Rajvanshi, kamu sangat mencintai Salim� ujar Jodha, �Tapi semua bukti dan keputusan Yang Mulia menentang aku, Bibi� kata Maan Sigh, �Aku juga telah menemui Ratu Salima, aku merasa ada seseorang yang melakukan semua ini dengan sengaja, dia menentang orang orang yang dekat dengan Yang Mulia� ujar Jodha,

�Bibi, Yang Mulia menahanku tapi dia tidak memberikan hukuman padaku, aku yakin dia akan menemukan kebenaran tapi Yang Mulia pasti marah begitu mengetahui kamu datang ke sini, Bibi� kata Maan Sigh, �Aku adalah Mariam Uz Zamani, aku juga harus mencari tahu siapa yang telah merencanakan ini semua, tolong ceritakan padaku � apa yang sebenarnya yang terjadi ?� tanya Jodha,
�Para penyerang itu mengenakan baju Rajvanshi tapi mereka kelihatannya bukan benar benar orang Rajvanshi, ini adalah sebuah konspirasi besar, Bibi � jangan terlalu ikut campur didalamnya, Bibi harus bersama sama dengan Yang Mulia Raja� saran Maan Sigh, �Aku selalu bersamanya tapi dia seorang Raja jadi tugasku adalah menunjukkan padanya sisi yang benar� ujar Jodha, �Lebih baik, Bibi pergi sekarang� pinta Maan Sigh, �Percayalah padaku, Maan Sigh � aku akan mengembalikan kehormatan dan martabatmu kembali !� ujar Jodha, Maan Sigh sangat terharu kemudian dia menyentuh kaki Jodha dan memohon doa Jodha, setalah itu Jodha pergi meninggalkan Maan Sigh.

Ketika Jodha memasuki kamarnya, ternyata disana sudah ada Jalal yang menunggunya sedari tadi, �Kemana saja kamu pergi pada jam segini ? Kamu dari mana ?� tanya Jalal penasaran, �Aku pergi menemui Maan Sigh� jawab Jodha tenang, �Jadi kamu pergi menemui orang yang mencoba membunuh anak kita ?� tanya Jalal, �Semua bukti mengarah ke Maan Sigh, Ratu Jodha !� kata Jalal dengan nada tinggi, �Jika semua bukti menentang seseorang, itu bukan berarti bahwa orang itu bersalah, Yang Mulia � ini semua juga bisa direncanakan oleh seseorang� bela Jodha,
�Tapi sampai penyelidikan tentang kasus ini belum selesai, kamu seharusnya tidak menemui dia, Ratu Jodha � jangan lupa kamu adalah Mariam Uz Zamani� kata Jalal, �Lalu apa otoritasku sebagai Mariam Uz Zamani ? tanya Jodha, mendengar pertanyaan Jodha, Jalal sedikit tertegun, �Pertanyaan macam apa itu, Ratu Jodha ?� tanya Jalal, �Aku hanya ingin tahu otoritasku, hakku sebagai Mariam Uz Zamani ?� tanya Jodha, �Posisi Mariam Uz Zamani itu dibawah Raja� jawab Jalal, �Aku menemui Maan Sigh sebagai Mariam Uz Zamani, aku ingin kebenaran yang sesungguhnya� jelas Jodha,
�Ratu Jodha, kamu tidak diijinkan untuk melawan Raja !� hardik Jalal, �Jika usahaku mencari kebenaran itu ternyata melawan peraturan yang berlaku, aku tidak ingin posisi seperti itu dimana aku tidak bisa berbicara dengan seseorang� kata Jodha dengan nada tegas, �Aku mengundurkan diri sebagai Mariam Uz Zamani mulai hari ini, dan sekarang aku adalah aku sendiri� tandas Jodha, Jalal sangat terkejut mendengarnya, kemudian Jodha mengambil mahkota Mariam Uz Zamaninya dan mengembalikannya ke Jalal, tapi Jalal diam tak bergeming sedikitpun, kemudian Jodha meletakkannya di meja dan Jalal menatapnya dengan tatapan marah.

Hamida menemui Jalal, �Jalal, apa yang Jodha lakukan itu tidaklah salah, Maan Sigh bukan hanya seorang menteri disini tapi dia juga keponakan Jodha� ujar Hamida, �Maan Sigh adalah orang yang setia terhadapku, bu � jadi aku hanya menahannya sebagai tahanan rumah, tapi tidak seorangpun yang berani melawan perintah Raja� kata Jalal, �Jalal, sebagai Mariam Makani dan Mariam Uz Zamani mempunyai hak yang sama, mereka mempunyai hak untuk mengubah perintah Raja� tegur Hamida,
�Mengapa Jodha tidak bisa bertemu dengan Maan Sigh ? dia tidak melakukan kesalahan� tegur Hamida lagi, �Tolonglah bisa dimengerti, buuu � Maan Sigh adalah seorang tertuduh� kata Jalal, �Apa yang sudah dia lakukan, Jalal ? apakah dia membunuh Salim atau kamu ? jika Maan Sigh menginginkan ini semua, dia bisa saja mencoba membunuhmu sebelum sebelumnya, dia mempunyai banyak kesempatan, Jalal !� ujar Hamida, �Ibuuu � aku tidak bisa mengabaikan pernyataan dari para menteri lainnya� kata Jalal,
�Cobalah untuk mengerti, Jalal � semua ini sepertinya direncanakan untuk menentang orang orang ini seperti Salima, Jodha dan para menterimu sebagai kekuatanmu dan dengan menghukum kamu berarti menghancurkan kebanggaanmu� ujar Hamida, �Jalal, aku ingin melihat Jodha mengenakan mahkota Mariam Uz Zamaninya di pesta perayaan Jashn, kamu harus membujuknya, ini adalah perintah Mariam Makani, Jalal !� kata Hamida, Jalal hanya diam mendengarkan dan berlalu dari sana

Saat itu Rukayah sedang menikmati hookahnya ditemani oleh Reesham pelayan setianya, �Yang Mulia Ratu � apakah kamu sudah mendengar kalau Ratu Jodha sudah mengundurkan dirinya sebagai Mariam Uz Zamani ?� kata Reesham dengan senyum bahagianya, �Mengapa kamu bahagia mendengar hal ini, Reesham ? ini adalah sebuah pengkhianatan !� ujar Rukayah, �Aku kira anda akan senang mendengarnya, Yang Mulia Ratu� kata Reesham, kemudian Rukayah langsung menggandeng tangan Reesham dan memperlihatkan kotak perhiasannya, �Lihat � kamu bisa mengambil perhiasan perhiasan ini sebanyak yang kamu inginkan, ambilah �� aku sangat bahagia mendengar berita ini, aku sudah menunggu berita ini cukup lama� ujar Rukayah,
Reeshampun semakin senang melihat banyaknya perhiasan yang bisa dia ambil sebagai hadiah kemudian berlalu dari sana bersama perhiasannya. Sepeninggal Reesham, Rukayah berkata pada dirinya sendiri : �Hmmm �. Jodha memang tidak bisa mengatasi posisi ini !� kata Rukayah sinis.
Malam itu dikamar Jodha, Jodha sedang berhias dan berdandan dibantu oleh para pelayannya, tiba tiba Jalal datang menemuinya, mereka saling memandang dengan tatapan yang saling marah satu sama lain, Jalal hanya melihat Jodha melalui pantulan cermin rias Jodha, �Penobatan Salim sebagai pewaris tahta kerajaan sebentar lagi akan segera dilaksanakan, jangan bertindak seperti seorang anak kecil, datanglah segera sebagai Mariam Uz Zamani� pinta Jalal, �Yang Mulia, kamu tahu kan kalau aku tidak membutuhkan posisi itu !� tegas Jodha,
�Aku tahu tapi ini bukan pilihanmu menjadi Mariam Uz Zamani atau tidak, Mariam Uz Zamani adalah seseorang yang memiliki anak sebagai pewaris tahta Kerajaan, kamu adalah Mariam Uz Zamani dan akan selalu begitu !� tandas Jalal, �Aku tidak ingin posisi yang tidak memberikan aku hak apapun, Yang Mulia �. apakah aku harus mengatakan padamu, hak apa yang seharusnya Mariam Uz Zamani miliki ?� tanya Jodha, �Lalu � haruskah aku ceritakan padamu hak apa yang Raja punyai ?� Jalal balik bertanya, �Tidak ! tapi aku tidak suka caramu memperlakukan Maan Sigh kemarin� kata Jodha, �Bukti buktilah yang menentang dia, Ratu Jodha !� ujar Jalal,
�Seseorang yang telah melayanimu sepanjang hidupnya, meninggalkan kedua orangtuanya, bagaimana bisa kamu meragukan perhatiannya, Maan Sigh menjadi tidak terhormat !� kata Jodha, �Jadi dengan kata lain kamu tidak ingin mengenakan mahkota itu ?� tanya Jalal, �Tidak ! sampai Maan Sigh terbukti tidak bersalah, aku tidak akan mengenakannya !� tegas Jodha, �Baiklah kalo begitu seperti yang kamu inginkan �� kata Jalal sambil berlalu dari kamar Jodha.

Jalal sudah duduk di singgasananya dan para menteripun sudah hadir disana, �Kami harus memulai ritual ini, Yang Mulia� pinta salah satu ulama, �Baiklah � kalau begitu panggilah pewaris tahta kerajaan !� perintah Jalal, tiba tiba Rukayah berdiri dan mengatakan �AKu akan membawanya kesini, Yang Mulia� pinta Rukayah, Jalalpun mengangguk menyetujuinya, saat itu hati Jalal sedih karena pertengkarannya dengan Jodha, Jalal mengira kalau Jodha tidak akan datang dipesta perayaan tersebut, diliriknya bangku Jodha yang masih kosong, sementara itu dari kejauhan akhirnya Jodha datang ke pesta tersebut dan melihat kearah Jalal, kemudian Jodha duduk disebelah Hamida, �Kenapa kamu tidak mengenakan mahkotamu, Jodha ?� tanya Hamida,
�Saya datang kesini sebagai seorang ibu, bukan sebagai Mariam Uz Zamani, buuu� jawab Jodha, �Tapi sayangnya anakku marah padaku, tapi jangan khawatir, bu � semuanya akan baik baik saja� ujar Jodha sambil menenangkan Hamida.
Dari kejauhan Jodha melihat Rahim yang sedang bersedih, karena acara belum dimulai, Jodha mencoba menghampiri Rahim, �Rahim, kenapa kamu sedih ? kamu kangen sama Ratu Salima ?� tanya Jodha, �Aku tidak tahu, buu � bagaimana semua bukti bukti itu mengarah ke ibu Salima, dia tidak mungkin melakukan ini� ujar Rahim, �Aku tahu betul siapa Ratu Salima maupun Maan Sigh, mereka adalah orang orang yang tidak bersalah, tapi Yang Mulia harus menghukum mereka sesuai dengan bukti yang mengarah pada mereka, tapi jangan khawatir, Rahim � tidak ada sesuatu yang salah yang akan terjadi pada orang yang benar !� kata Jodha.
Sementara pada saat itu Rukayah sudah membawa Salimm memasuki ruangan pesta, �Salim, seharusnya ini adalah pekerjaan Mariam Uz Zamani yang harus mengantar calon pewaris tahta Kerajaan dan hari ini seharusnya menjadi tugas ibumu, Jodha tapi dia malah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Mariam Uz Zamani karena ayahmu menahan Maan Sigh, dia memang peduli sama seorang orang tapi tidak pada anaknya sendiri yaitu kamu, Salim� bisik Rukayah, Salim hanya diam mendengarkan saja, ketika mereka memasuki ruangan, Rukayah melihat kusri Jodha yang masih kosong,

�Lihat, Salim � ibumu tidak ada disini bahkan hingga sekarang dia belum juga datang, dia lebih khawatir pada Maan Sigh daripada kamu� bisik Rukayah lagi, Salimpun melihat kursi ibunya yang masih belum ditempati sementara kerabat keluarga kerajaan yang lain sudah ada disana semua menunggunya, kecuali ibunya. Tapi jangan khawatir sayang, aku akan ada disini untukmu, sekarang giliranmu datanglah keayahmu� pinta Rukayah, Salimpun menuruti perintah Rukayah, Slaim mendatangi singgasana ayahnya, Jalal menyambut gembira melihat kedatangan Salim, diliriknya kembali kursi Jodha yang masih kosong.
�Yang Mulia, apakah kami sudah bisa memulai ritualnya ?� tanya ulama itu, �Jalal, tunggulah Jodha sebentar� kata Hamida, �Aku tidak akan menunggu siapapun, buu ! mulailah ritualnya � kata Jalal sambil melirik ke kursi Jodha yang masih kosong, ada rasa sedih menjalar diseluruh tubuhnya tapi Jalal tidak bisa berbuat apa apa, istrinya memang keras kepala. Ritualpun akhirnya dimulai, kemudian Jalal memberikan stempel pada sebuah surat dan mengumumkan : �Salim adalah Raja selanjutnya !� tepat pada saat itu Jodha hendak memasuki ruangan tersebut, �Mulai dari sekarang Salim adalah satu satunya pewaris resmi tahta Kerajaan Mughal ! dia bisa menggunakan kekuatannya untuk keuntungan setiap orang� tegas Jalal, dari kejauhan Jodha melihat pesta penobatan Salim telah selesai dilaksanakan, dalam hatinya berkata : �Pesta ritualnya telah dilakukan tanpa kehadiranku� bathin Jodha terharu dan matanyapun berkaca kaca .

Sinopsis Jodha Akbar episode 385 by Sally Diandra

00.57 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 385 by Sally Diandra.  Akhirnya Salima di tahan sebagai tahanan rumah, semua kerabat keluarga Kerajaan Mughal sedih melihat kenyataan ini, Rahim mendatangi Jodha dan menyentuh kaki Jodha dan berkata : �Ibuuu �. Aku minta maaf atas apa yang ibu Salima lakukan, aku meminta maaf sebagai pengganti dirinya� ujar Rahim, �Ini bukan salahmu, Rahim� kata Jodha, �Aku tidak tahu bagaimana ibu Salima melakukan ini semua� ujar Rahim lagi tepat pada saat itu Rukayah ada disana mendengarkan percakapan mereka berdua,
dalam hati Rukayah berkata : �Sekarang Ratu Salima ada digenggamanku sepenuhnya, dia telah mendesak aku, Salim menuduh Ratu Salima, sekarang Ratu Salima telah jauh dari Salim dan inilah saatnya buat Jodha vlcsnap-2014-11-30-15h53m44s68juga harus jauh dari Salim, aku akan membuat sebuah kesalahpahaman antara kamu dan Jalal, Jodha � dan kamu akan sibuk untuk menyelesaikan permasalahan ini� bathinnya dalam hati sambil menyengir sinis.
Keesokan harinya Jodha menemui Salima diruang tahanannya, �Aku tahu kamu pasti akan datang menemuiku, Ratu Jodha � kamu percaya aku kan ?� tanya Salima sambil memeluk Jodha erat sementara Jodha terlihat gamang, dirinya masih belum sepenuhnya percaya pada Salima, �Percayalah padaku, Ratu Jodha � aku tidak pernah memperlakukan Salim kurang dari Murad dan Rahim� ujar Salima,
�Kepercayaan adalah suatu hal yang dapat kita pegang dalam kehidupan kita tapi jika kepercayaan itu telah hilang maka hubungan seseorang menjadi sangatlah pahit, Ratu Salima� kata Jodha, �Jadi kamu juga percaya bahwa aku yang memberi ganja itu ke Salim, Ratu Jodha ?� tanya Salima, �Hatiku mengatakan tidak, Ratu Salima � tapi semua bukti mengarah ke kamu, aku juga tidak habis pikir �. kamu adalah seorang ibu, bagaimana kamu bisa melakukan semua ini pada seorang anak kecil yang masih polos ?� kata Jodha,
�Ratu Jodha, kamu tahu bagaimana caranya menggunakan kata kata dan pedang, dan kamu tahu � ucapanmu barusan menyakiti hatiku melebihi teriris sebilah pedang, hari ini ucapanmu benar benar sangat menyakitkan buatku� ujar Salima sambil meneteskan air mata, Salima tidak menyangka kalo Jodha terpengaruh juga oleh ucapan Rukayah dan menuduhnya sebagai pelakunya, �Kamu adalah ibu kandungnya Salim jadi kamu boleh saja meragukan semua orang tapi biarkan aku mengatakan padamu, Ratu Jodha � aku tidak memberikan ganja ke Salim !� bela Salima dengan mata yang berkaca kaca sementara Jodha jadi tidak enak hati dengan Salima,

"Kalau seperti ini kasusnya kenapa kamu tidak mengatakannya didepan, Yang Mulia � ketika dia menghukum kamu, kenapa kamu tidak keberatan dengan keputusannya ?� tanya Jodha, �Aku memang tidak memberikan ganja ke Salim, Ratu Jodha � tapi aku tidak bisa melawan suamiku sendiri, itu adalah sebuah dosa besar� ujar Salima, �Kamu masih ingat ketika dulu kamu juga ditahan sebagai tahanan rumah tapi kamu bukanlah seorang penjahat, itu sama kasusnya dengan yang aku alami sekarang, aku yakin kebenaran akan segera terungkap� ujar Salima,
�Jika Yang Mulia mengira aku sebagai seorang penjahat, dia mungkin sudah memerintahkan orangnya untuk membunuh aku tapi dia memberikan hukuman padaku sebagai tahanan rumah � itu artinya Yang Mulia tidak benar benar yakin bahwa aku adalah seorang pemberontak� ujar Salima, Jodha terus mendengarkan penjelasan Salima dengan seksama, �Aku memang tidak punya bukti apa apa yang menunjukkan bahwa aku tidak bersalah tapi aku yakin Tuhan tidak akan melawanku, aku tidak menyesal dengan hukuman ini tapi yang lebih menyakitkan bahwa kamu juga mengira aku ini seorang penjahat tanpa menyeledikinya terlebih dulu �. Tapi bagaimanapun juga semua ini bukan kesalahanmu, Ratu Jodha � ini semua karena kamu sangat perhatian dengan anakmu� ujar Salima,
vlcsnap-2014-11-30-15h53m54s195�Tolong ceritakan padaku tentang semua ini, Ratu Salima� pinta Jodha, �Aku juga ingin menceritakannya padamu, Ratu Jodha � kita selalu melihat ketidakbenaran, suatu saat nanti kebenaran akan terungkap tapi ucapan yang pahit akan menjadi sebuah alasan kebencian, aku tidak ingin merusak hubungan kita, Ratu Jodha� ujar Salima penuh harap,
�Kalau kamu memang bukan pelakunya, ini adalah sebuah kesalahan yang besar untuk menahan kamu� kata Jodha, �Tunggulah sampai besok, aku yakin Salim digunakan dalam rencana ini tapi aku percaya pada Yang Mulia, aku mohon padamu, Ratu Jodha � tetap awasi Salim, dia membutuhkan kamu sekarang� pinta Salima, sebelum Jodha beranjak pergi sambil melirik kearah Salima , dalam hati Jodha berfikir : �Bisa jadi Ratu Rukayah salah menuduh Ratu Salima� bathinnya kemudian Jodhapun berlalu dari sana.

Jodha menemui Jalal dikamarnya, �Aku tidak percaya kalau Ratu Salima melakukan ini semua, Yang Mulia� kata Jodha, �Aku juga, Ratu Jodha � tapi Salim memberikan pernyataan yang menyerang Ratu Salima� ujar Jalal, tiba tiba Todar Maal datang menemui mereka, �Maafkan saya, Yang Mulia � kami mendapatkan sebuah surat untuk anda, surat ini dilemparkan dari luar istana� kata Todar Maal, �Tolong bacakan apa isinya ?� pinta Jalal, kemudian Todar Maal pun mulai membacakan isi surat tersebut,
�Ratu Salima telah memberikan ganja ke Pangeran Salim tapi musuh Pangeran Salim tidaklah sedikit, masih banyak musuh musuhmu didalam istana, anda sendiri ingin menyakiti Pangeran Salim, Pangeran Salim akan diserang disaat pesta perayaan penobatannya sebaga pewaris tahta Kerajaan Mughal dimana ketika Pangeran Salim harus tampil didepan khalayak ramai, dari pembisik terbaikmu� Todar selesai membacakan isi surat itu,

Jalal dan Jodha nampak sedikit tegang setelah mendengar isi surat tersebut , �Siapa orang ini ?� tanya Jalal, �Itu bisa siapa saja, Yang Mulia � banyak orang yang tidak ingin Pangeran Salim menjadi seorang Raja, mungkin kita bisa menunda perayaannya� saran Todar Maal, �Jangan ! ini akan membuktikan bahwa kita lemah, perayaan tetap akan berlangsung tapi kita akan memperketat penjagaan, panggil semua menteri untuk datang diruang sidang, Todar !� perintah Jalal, Todar Maal pun langsung berlalu dari sana setelah berpamitan dengan Jodha dan Jalal, �Ratu Jodha, jangan khawatir � aku tidak akan membiarkan siapapun melukai Salim� kata Jalal

Siang itu diruang sidang, Jalal berkumpul bersama para menterinya membahas tentang surat yang baru didapatnya, �Pesta perayaan penobatan harus tetap dilaksanakan besok, setelah aku anakku akan menjadi seorang Raja tapi ada seseorang yang ingin membunuh Sekhu Baba, aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi, kita harus selalu waspada dan curiga pada setiap orang, ada beberapa orang yang telah merencanakan ini semua pada masa peralihan kami , kita tidak boleh mengambil resiko apapun !� perintah Jalal,
�Setuju ! setuju Yang Mulia !� ujar semua menteri, �Ya kita harus mempekuat penjagaan, kita tidak bisa menunda perayaan� kata salah sorang menteri, �Kita tidak perlu menengok kebelakang tapi kita lebih serius memerhatikan keamanan, kita tidak bisa duduk duduk saja setelah mendaptakan peringatan tersebut !� ujar Maan Sighn, �Birbal � apa yang sedang kamu pikirkan ?� tanya Jalal,
�Menurut surat tersebut Pangeran Salim akan diserang pada saat perayaan penobatan besok, jadi bagaimana kalau kita bawa Pangeran Salim keluar dari istana hari ini mungkin dia akan selamat� ujar Birbal, �Baiklah � kita akan bertindak sesuai dengan ide Birbal, bawalah Sekhu Baba keluar dari istana hanya hari ini saja, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, keamanan akan diperketat disekitar Sekhu Baba ! besok musuh akan mencoba menyerang tapi kita akan segera dapat menangkapnya !� perintah Jalal. �Maafkan, saya � Yang Mulia, saya tidak bisa mengikuti Pangeran Salim nanti karena saya harus mengecek semua persiapan pesta perayaan di istana� pinta Maan Sigh, Jalalpun setuju.

Ketika semua menteri dan prajurit pergi membawa Salim keluar istana, Maan Sigh yang saat itu sedang didalam kamarnya mendapatkan sebuah surat yang ditujukannya padanya, kemudian Maan Sigh mulai membacanya : �Aku tahu kamu adalah Maan Sigh, aku juga tahu bahwa seseorang mencoba membunuh Pangeran Salim, jika kamu ingin tahu tentang mereka, temui aku di dekat danau, dari pembisik terbaikmu Rajvanshi� , setelah selesai membacanya, Maan berkata pada dirinya sendiri : �Aku harus segera memberitahukan pada Yang Mulia !� kemudian dia meninggalkan kamarnya.
Malam itu Maan Sigh sampai disebuah hutan, dia mencoba menuruti permintaan pembuat surat untuk menemuinya di tepi danau, Maan Sigh yang ditemani oleh prajuritnya berusaha mencari cari orang tersebut, tiba tiba ada seseorang yang datang mendekatinya, orang itu menggunakan cadar, �Tunjukkan wajahmu !� perintah Maan Sigh, kemudian orang itu menunjukkan wajahnya, �Niat saya tidak buruk, tuan � para musuh itu telah tahu bahwa kamu telah membawa Pangeran Salim keluar dari istana hari ini melalui rute rahasia� kata orang tersebut,
�Bagaimana kamu tahu tentang hal ini ?� tanya Maan Sigh, �Tinggalkan tempat ini, pergilah dan lindungilah Pangeran Salim karena para musuh itu akan menyerang Pangeran Salim malam ini juga !� kata orang misterius itu lagi , Maan Sigh pun percaya begitu saja kemudian dia berlalu dari sana. Sepeninggal Maan Sigh, orang misterius tersebut mendatangi komplotannya yang sejak tadi sudah bersembunyi, �Aku sudah mengelabui Maan Sigh bahwa aku seorang Rajvanshi, sekarang saatnya beraksi !� perintahnya.
vlcsnap-2014-11-30-15h54m08s84Sementara itu Salim keluar istana melalui jalan rahasia, saat itu Salim ditempatkan dalam sebuah box yang dipanggul oleh para prajuritnya, tiba tiba orang misterius yang bicara dengan Maan Sigh dan para komplotannya itu menyerang rombongan Salim, secepat kilat Rahim dan Todar Maal membalas serangan mereka, sementara itu Salim yang berada didalam box merasa takut melihat adanya pertarungan didepan matanya dan tak berapa lama kemudian Maan Sigh datang ketempat tersebut, begitu melihat Maan Sigh,orang misterius tadi langsung berkata : �Terima kasih Maan Sigh, akhirnya kamu datang kesini untuk membantu kami� ujarnya, semua yang ada disana kaget mendengarnya,
para menteri yang membawa Salim langsung curiga ke Maan Sigh kalau dia terlibat dengan para komplotan penyerang tersebut, sementara Maan Sigh yang masih berada diatas kudanya bingung tidak tahu apa maksudnya. Rahim berkata dalam hati : �Maan Sigh pasti terlibat dengan para penyerang ini� sementara Maan Sigh dalam hati juga berkata : �Orang yang memberikan aku informasi tentang penyerangan itu ternyata adalah penyerang itu sendiri !� akhirnya tanpa pikir panjang Maan Sigh turun dari kudanya dan mulai ikut menyerang para komplotan penyerang tersebut,
salah seorang penyerang mencoba menarik Salim keluar dari dalam box tapi dengan sigap Maan Sigh langsung menendangnya dan menggendong Salim dan pelukannya, para komplotan penyerang itu akhirnya melarikan diri, keadaan kembali aman. Salim yang ada digendongan Maan Sigh langsung diambil oleh Rahim dan mengatakan �Tahan dia !!!� ujar Rahim, para menteri dan prajurit langsung mengacungkan pedangnya ke arah Maan Sigh, �Ada apa ini ??? Aku tidak bersalah !� kata Maan Sigh, �Maan Sigh ! rencanamu sudah ketahuan sekarang !� ujar salah seorang menteri, kemudian mereka mengacungkan pedangnya kearah leher Maan Sigh, Maan Sigh sangat kaget dan tegang.

Keesokan harinya Maan Sigh dihadapkan diruang sidang Kerajaan Mughal, semuanya hadir disana termasuk Jodha, �Maan Sigh apa yang aku dengar ini benar ?� tanya Jalal, �Itu tidak benar, Yang Mulia !� bela Maan Sigh, �Tapi penyerang itu mengetahui namamu !� kata Todar Maal, �Yaa � dan para prajuritmu juga mengatakan kalau kamu pergi menemui mereka� ujar Rahim,
�Yaa benar ! aku memang menemui mereka tapi itu karena aku mendapatkan sebuah surat dari mereka bahwa mereka mengetahui tentang adanya penyerangan tersebut� bela Maan Sigh lagi, �Kalau kamu mendapatkan sebuah surat, tunjukkan pada Yang Mulia !� kata Birbal, �Suratnya ada dikamarku� kata Maan Sigh, Rahimpun segera pergi ke kamar Maan Sigh untuk mengambil surat, semua yang hadir disana tegang, termasuk Jodha tapi tidak untuk Rukayah, Rukayah tampak tenang sambil tersenyum sinis memandang Maan Sigh, tak berapa lama kemudian Rahim datang dengan membawa sebuah surat, Jalal menyuruh Rahim untuk membaca surat tersebut.

vlcsnap-2014-11-30-15h54m30s37Rahim mulai membaca surat itu : �Terima kasih Maan Sigh, karena kamu telah memberitahu kami bahwa Pangeran Salim akan dibawa keluar istana malam ini, dengan ini kamu telah menghapus luka para Rajvanshi yang ditorehkan oleh Raja Bharmal dengan memberikan putrinya untuk seorang Mughal� Jalal tertegun mendengarnya, kemudian Rahim kembali melanjutkan membaca : �Dalam penyerangan nanti, kami meminta bantuanmu, seperti rencana semula, datanglah ke dekat danau� begitu isi surat yang dibaca oleh Rahim.
�Ini sudah jelas kalau Maan Sigh adalah seorang pemborentak !� ujar salah satu menteri, dikejauhan Rukayah menyengir sinis sementara Jodha kaget, tidak percaya kalau keponakannya akan berbuat seperti itu. �Cara Maan Sigh memegang Salim sangatlah berbahaya� ujar Todar Maal, �Aku berusaha melindunginya !� bela Maan Sigh, �Apakah kamu bukti yang bisa membuktikan bahwa kamu tidak bersalah ?� tanya Jalal,
�Ini adalah sebuah rencana untuk menunjukkan bahwa akulah pelakunya, Yang Mulia � aku bersumpah demi Dewi Kaali bahwa aku tidak bersalah !� bela Maan Sigh, �Kasus ini akan kami selidiki dan selama penyelidikan, kamu akan kami tahan !� ujar Jalal sambil menyuruh Todar Maal untuk membawa Maan Sigh ke tahanan rumah, kemudian Maan Sigh melucuti semua senjatanya dan mengatupkan tangannya didada tanda meminta maaf pada Jalal kemudian berlalu dari sana bersama para prajurit,

Jalal hanya diam tak bergeming, sementara Jodha sangat sedih melihat keponakannya di penjara, sedangkan Rukayah tersenyum sinis melihat kepergian Maan Sigh dan berkata dalam hati : �Semua rencanaku telah bekerja dengan baik, sekarang tinggal Jodha yang tersisa dan semua keinginanku akan terpenuhi� bathin Rukayah.

Sabtu, 29 November 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 384 by Sally Diandra

01.22 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 384 by Sally Diandra. Masih di pesta perayaan Jashn, ketika semua orang sedang bergembira menikmati lantunan lagu dari Tansen, dari kejauhan Salima melihat Rahim, segera ditemuinya anak sulungnya itu, �Rahim, dimana Yang Mulia ?� tanya Salima, �Yang Mulia, sedang menikmati pesta perayaan, ibu � saat ini beliau sedang sibuk, ada apa bu ???� tanya Rahim, saat itu Salima melihat Jalal, diapun langsung menemui Jalal. �Yang Mulia, aku ingin bicara berdua denganmu� pinta Salima, �Baiklah, tapi nanti �. Setelah selesai perayaan, Ratu Salima �. Tansen menyanyi sangat merdu sekali� ujar Jalal, �Tapi ini penting, Yang Mulia !� pinta Salima lagi,

vlcsnap-2014-11-29-16h19m23s33�Ratu Salima, aku minta padamu � beri aku waktu sedikit saja� ujar Jalal sambil terus memperhatikan Tansen yang sedang menyanyi. Sementara itu Salima yang merasa sudah tidak punya banyak waktu berusaha mencari Jodha setelah gagal menemui Jalal, Salima bertanya pada Zakira, �Zakira dimana Ratu Jodha ?� tanya Salima, �Ratu Jodha pergi ke kamarnya, Ratu Salima� jawab Zakira. Salima segera menuju ke kamar Jodha, ketika sesampai disana, dilihatnya Jodha baru akan memasuki kamarnya, �Ratu Jodha !!!�panggil Salima,
Jodha yang hendak masuk kekamarnya segera menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Salima, Salima langsung menghampirinya, �Ratu Jodha, aku ingin mengatakan sesuatu tentang Salim� kata Salima. Kemudian Salima menceritakan pada Jodha bagaimana Rukayah menyuruh Salim meminum susu, hingga Salim mabuk sempoyongan, lalu dia dan Rukayah bertengkar dan saling berebutan gelas hingga susunya tumpah ke lantai, dan tumpahannya itu berwarna coklat.

�Kita harus terburu buru untuk segera mengetahui kondisi Salim, Ratu Jodha� kata salima berusaha meyakinkan Jodha, sementara itu Jodha memandang kearah Salima antara percaya tidak percaya, �Ratu Salima, tapi kamu kan yang membuat susu itu ?� tanya Jodha, Salima kaget mendengar pertanyaan Jodha, �Iyaa � memang aku yang membuat susu itu, Ratu Jodha� jawab Salima, �Lalu apa yang kamu campurkan ke susu Salim, Ratu Salima ?� tanya Jodha lagi, �Aku tidak mencampur apa apa, Ratu Jodha � aku cuma membuat susu biasa � aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri, Ratu Jodha � ketika Ratu Rukayah memasukan sesuatu ke susu Salim dan menyuruh Salim untuk meminumnya� bela Salima,
�Aku tidak percaya kamu melakukan ini semua, Ratu Salima � Ratu Rukayah sudah menceritakan semuanya ke aku, dia mengatakan kalo kamu mencampur sesuatu ke susu Salim dan sekarang kamu mengatakan bahwa Ratu Rukayahlah yang telah mencampur sesuatu ke susu Salim� kata Jodha tepat pada saat itu Rukayah datang menemui mereka, Rukayah tersenyum sinis kearah Salima. �Kalian berdua saling menuduh satu sama lain, aku tidak bisa mempercayainya � Salim adalah anak kalian juga, bagaimana bisa salah satu diantara kalian berbuat seperti ini ke Salim ? tolong katakan padaku siapa yang melakukan ini ke Salim ??!! tanya Jodha penasaran.

�Ratu Jodha, kamu tahu sendirikan seberapa besar aku mencintai Salim ? Ratu Salima telah menuduh aku� kata Rukayah, �Sekarang kamu juga menuduh aku, Ratu Rukayah !� hardik Salima, �Sudah ! sudah ! cukup ! jangan saling menyalahkan satu sama lain � bagiku yang penting keadaan Salim saat ini !� ujar Jodha sambil berlalu dari sana, Salima merasa jijik sama Rukayah dan meninggalkan tempat itu juga, sementara Rukayah tersenyum menang.

vlcsnap-2014-11-29-16h19m45s239Dikamar Salim, saat itu tabib langsung mengecek kondisi Salim, �Apakah dia akan baik baik saja ?� tanya Rukayah, �Yaaa � dia akan baik baik saja, saya telah memberinya obat tapi efek dari ganja itu yang akan membuat sadarnya agak lama� ujar tabib, persis pada saat itu Jalal datang kesana �Bagaimana keadaannya, tabib ?� tanya Jalal, �Kami telah membuat Pangeran Salim muntah, Yang Mulia �. Sehingga ganja yang diminumnya tadi bisa keluar dari perutnya� jawab tabib kemudian berlalu dari sana, Jalal langsung melihat kearah Salima dan Rukayah dengan tatapan marahnya,
�Kalian berdua adalah orang orang kesayanganku dan sekarang kalian berdua saling menuduh satu sama lain untuk perbuatan dosa ini tapi jangan lupa kalian akan diberi hukuman ! jadi tolong katakan padaku siapa yang melakukan ini !� tanya Jalal murka, �Jika kalian mengulur ulur waktu, kemarahanku bisa berlebihan jadi katakan padaku yang sebenarnya siapa yang melakukan semua ini !� tanya Jalal lagi, �Ratu Salima !� jawab Rukayah, �Dia datang untuk menidurkan Salim dan dia memberikan susu itu ke Salim, Yang Mulia� kata Rukayah,

�Yang Mulia, ketika aku datang ke kamar Salim � aku lihat Ratu Rukayah sedang menyuruh Salim minum susu� bela Salima, �Iyaaa � aku memang menyuruhnya meminum susu dan susu itu sudah ada disana tapi aku tidak tahu bahwa ada ramuan ganja didalamnya� bela Rukayah, �Aku tidak percaya kalo Salima bisa berbuat seperti ini !� ujar Hamida, �Jadi � dengan kata lain Mariam Makani mau mengatakan bahwa akulah yang melakukan ini semua ?� kata Rukayah, �Bisa jadi orang lainlah yang telah memberikan ganja itu ke Salim, tapi siapa dia ???� tanya Hamida penasaran, �Ratu Salima �. !� jawab Rukayah,
�Cukup !!! tidak ada perdebatan lagi ! ketika Salim sadar nanti, dia akan mengatakan siapa yang sudah memberikan susu padanya ! dia akan mengatakan yang sebenarnya ! kalian berdua boleh pergi dari sini !� perintah Jalal, Salima sangat sedih karena tidak ada yang mempercayainya, sementara Rukayah juga meninggalkan mereka, sedangkan Jalal menghampiri dan memegang bahu Jodha yang sedari tadi hanya diam saja duduk disebelah Salim yang masih tertidur pulas, Jodha sangat sedih dengan kejadian ini, dirinya tidak tahu lagi harus mempercayai siapa.

Malam itu Jodha dan Moti Bai masih menunggui Salim yang masih tertidur pulas, Jodha berdoa pada Dewa Kahna, �Kahnaaa � kenapa kamu selalu menguji aku melalui anakku ini, mengapa semua masalah berhubungan dengan Salim, kapan semua masalah ini akan berakhir ???� kata Jodha, �Kahna selalu memberikan aku masalah tapi dia juga melindungi anakku� ujarnya sambil mencium kening Salim.
Dikamar Hamida, Hamida dan Gulbadan sedang membicarakan persoalan Rukayah dan Salima, �Aku tidak bisa tidur, Gulbadan �. Sampai aku tahu siapa yang memberikan ganja itu ke Salim� kata Hamida, �Tapi kata Rukayah � Salima lah yang memberikannya� ujar Gulbandan, �Tapi hati kecilku juga mengatakan bahwa Salima tidak mungkin melakukan ini semua� bela Hamida, �Rukayah juga tidak mungkin melakukan ini, Yang Mulia Ratu !� bela Gulbadan, �Kamu tau kan seberapa besar Rukayah mencintai Salim� bela Gulbadan lagi. �Aku tidak tahu mana yang benar mana yang salah, bahkan Salim pun tidak bisa mengatakan apa apa, dia tidak tahu tentang politik di usianya saat ini� kata Hamida sedih.

Malam itu Jalal sedang berjalan jalan di taman istana, Jalal sangat gelisah dengan kasus yang menimpa pada Salima dan Rukayah, tiba tiba seorang pelayannya datang memberitahunya bahwa Salim sudah siuman saat ini, Jalal langsung bergegas melihatnya.
Malam itu juga Jalal langsung mengadakan sidang keluarga, �Aku benar benar tidak percaya melihat para istriku melakukan hal yang nista seperti ini ke anakku, tolong katakan padaku yang sebenarnya, siapa yang melakukan semua ini dan mengapa ?� tanya Jalal kepada Salima dan Rukayah yang saat itu berdiri didepan Jalal, sementara Jalal, Jodha dan kerabat lainnya duduk dihadapan mereka. �Ratu Salima, tolong katakan padaku apakah kamu mencampur ganja itu kedalam susu ? mengapa ?� tanya Jalal,
�Karena dia ingin Murad menjadi pewaris tahta Kerajaan, Yang Mulia ... dan dia ingin menjadi Mariam Uz Zamani, itulah mengapa Ratu Salima berusaha membuat Salim kecanduan ganja sehingga dia menjadi Raja yang tidak berkompeten� kata Rukayah sinis, �Ratu Rukayah ! demi Tuhan ! apakah kamu tidak takut pada Yang Maha Kuasa ? mengapa kamu berbohong ?� tanya Salima geram, �Mengapa aku harus berbohong ? kamulah yang membawa susu itu untuk Salim, iya kan ?� tanya Rukayah dengan nada nyinyir,
�Ya ! memang aku yang membawa susu itu tapi aku bersumpah, demi Tuhan � aku tidak mencampurkan ganja kedalamnya !� hardik Salima, �Keuntungan apa yang akan aku dapatkan dengan mencampur ganja itu ?, aku tidak punya anak yang bisa aku jadikan sebagai pewaris kerajaan ! jadi aku tidak bisa melakukan ini !� bentak Rukayah, �Aku juga tidak bisa melakukan ini ! Yang Mulia telah memberikan aku segalanya, aku tidak akan melawannya !� bela Salima,

vlcsnap-2014-11-29-16h19m59s127�Heh ! cuma kamu yang tahu, bagaimana kita tahu bahwa kamu ingin melawan Yang Mulia atau tidak ?� sindir Rukayah, Salima merasa semakin geram dengan tuduhan Rukayah yang terlalu memojokkan posisinya, sementara Jalal, Jodha dan semua yang hadir disana hanya bisa diam mendengarkan adu pendapat kedua Ratu kesayangan Jalal ini, tiba tiba seorang pelayan datang memberitahukan bahwa Salim akan memasuki ruang sidang. �Suruh Sekhu Baba masuk !� perintah Jalal, �Kita akan tahu kebenaran dari seorang anak kecil yang tidak pernah berbohong !� ujar Jalal , Salima dan Rukayah sedikit tegang.

Tak berapa lama kemudian, Salim memasuki ruang sidang ditemani oleh Zakira pelayan Jodha, �Sekhu Baba kemarilah, nak � duduk sini sebelah ayah� sambut Jalal ketika melihat Salim memasuki ruang sidang , Salim menuruti perintah Jalal, dengan wajah polosnya dia melihat banyak orang yang sudah hadir disana. �Bagaimana keadaanmu, nak ?� tanya Jalal, �Sekarang ayah meminta kamu untuk mengatakan yang sebenarnya � siapa yang telah menyuruh kamu untuk meminum ganja ?� tanya Jalal,
�Apa itu ganja ayah ?� tanya Salim, �Maksud ayah begini � siapa diantara ibu Rukayah atau ibu Salima yang telah menyuruhmu untuk meminum sesuatu yang membuat kamu jadi pusing ?� jelas Jalal sambil menunjuk kearah Rukayah dan Salima yang berdiri didepan mereka, kemudian Salim melihat kedua ibu tirinya itu dengan tatapan polos,
�Jangan takut untuk mengatakan yang sebenarnya, Sekhu Baba� ujar Jalal, sesaat kemudian Salim bangkit dari kursinya dan melihat kearah Rukayah dan Salima, sementara itu Rukayah dan Salima tersenyum tegang kearah Salim, pada awalnya dia menunjuk kearah Rukayah tapi kemudian dia beralih menunjuk pada Salima, semua yang hadir disana kaget, �Yang melakukan semuanya adalah ibu Salima, setiap kali dia membuatkan aku makanan, aku selalu merasa pusing� kata Salim berbohong, Rukayah menyengir menang lalu berkata ke Jalal,

�Yang Mulia, aku sudah mengatakan bahwa dosa ini hanya dilakukan oleh Ratu Salima saja, akulah yang memergokinya jadi dia berbalik menuduhku� kata Rukayah, Salima tidak percaya semua memojokkan dirinya, Salima hanya bisa menangis, �Yang Mulia, percayalah padaku, aku tidak pernah menyuruh Salim untuk memakan ganja atau apapun, aku tidak tahu kenapa Salim berbohong, aku pikir ini adalah rencana Ratu Rukayah, Yang Mulia� bela Salima,
�Cukup !!! mengapa Ratu Rukayah harus melakukan itu semua ??? dia benar , kamu memang mempunyai alasan mengapa melakukan ini semua !� kata Jalal, mendengar itu semua Rahim sangat terluka melihat ibunya seperti itu, �Aku ingin bicara secara pribadi dengan Ratu Salima, semuanya boleh meninggalkan ruangan ini !� perintah Jalal, semua yang hadirpun beranjak pergi termasuk Rukayah dengan senyum kemenangannya sambil melirik kearah Salima.

Malam itu Salima menemui Jalal yang sedang duduk sendirian diruang keluarga, �Salam, Yang Mulia �� sapa Salima, �Salam, silahkan ,,, duduk Ratu Salima� ujar Jalal, kemudian Salima duduk persis didepan Jalal, �Ratu Salima, mengapa kamu melakukan ini semua ?� tanya Jalal, �Aku tidak melakukan semua ini, Yang Mulia� bela Salima, �Tapi Ratu Rukayah mengatakan bahwa kamu pelakunya� ujar Jalal, �Aku juga mengatakan bahwa Ratu Rukayahlah yang melakukannya, kamu mempercayai dia tapi kenapa kamu tidak percaya padaku ?� tanya Salima, �Bagaimana dengan Salim yang menunjuk pelakunya adalah kamu, Ratu Salima ?� tanya Jalal lagi,

�Apakah kamu mau mengatakan bahwa Sekhu Baba telah berbohong ? dia seorang anak kecil � kamu pasti tahu dengan baik setelah Bairam Khan meninggal, aku menikahimu dan aku menjaga kamu, aku tidak percaya pada semua yang dikatakan Ratu Rukayah tapi Sekhu Baba menunjuk kamu pelakunya� kata Jalal, �Semua itu menyakitkan buatku, terlebih pada apa yang telah kamu lakukan ke Salim� kata Jalal lagi, �Yang Mulia, kalau kamu memutuskan bahwa aku adalah seorang penjahat, aku tidak bisa berbuat apa apa sebagai pembelaanku� ujar Salima,
�Kamu tahu � kamu bisa dipenjara untuk ini� kata Jalal sambil berdiri mendekati Salima, Salimapun ikut berdiri, �Ratu Salima, berilah sebuah pernyataan yang bisa membela kamu, tapi aku masih berfikir kalau kamu masih pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua jadi katakan padaku mengapa kamu melakukan semua ini, Ratu Salima ?� tanya Jalal penasaran, �Jika kamu tidak melakukannya kamu harus mempunyai bukti bahwa kamu tidak bersalah� ujar Jalal,

vlcsnap-2014-11-29-16h20m11s255�Aku tidak punya bukti apa apa ataupun saksi, Yang Mulia� kata Salima sambil menangis. Kemudian Jalal menepukkan tangannya, Todar Mal datang kesana menemuinya, �Todar Mal, mulai hari ini Ratu Salima menjadi tahanan rumah !� perintah Jalal, Salima kaget mendengarnya, tapi apalah daya Jalal sudah memutuskan nasibnya, sebelum pergi Salima memberi salam ke Jalal sementara Jalal berbalik tidak ingin melihatnya, hatinya terluka melihat kenyataan ini, kemudian Salima berlalu bersama Todar Mal dan para prajurit,
Dalam perjalanan menuju ruang tahanan rumah, Jodha melihat Salima dikawal oleh para prajurit, kemudian Salima bertemu dengan Hamida yang sangat sedih melihatnya, Hamida yang bisa berdiri sambil menatap Salima, sementara Jodha bisa merasakan kepedihan yang mereka rasakan, tak berapa lama kemudian Salima bertemu dengan Rukayah yang menyengir sinis kearahnya. Tiba tiba Rahim menemui Salima
�Ibuuuu � aku sedih melihat ibu seperti ini ... tapi kamu pantas mendapatkan semua ini� ujar Rahim, �Rahim, jadi kamu tidak percaya denganku juga ?� tanya Salima, �Tidak , tibak ibuuu � kamu telah memberikan ganja itu ke Salim agar Murad bisa menjadi pewaris tahta Kerajaan, aku adalah kakak Salim dan Murad, aku juga guru mereka, aku malu atas perbuatanmu ibuuu� kata Rahim sedih, Salima benar benar terluka mendengar ucapan anaknya sendiri yang tidak mempercayainya juga, kemudian Rahim meninggalkan Salima, tepat pada saat itu Salim dan Rukayah memandang Salima dengan tatapan marah....Sinopsis Jodha Akbar episode 385

Jumat, 28 November 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 123 By Jonathan Bay

04.51 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 123 By Jonathan Bay. Jalal tiba di ruang sidang. Semua yang hadir berdiri dan memberi salam. Begitu Jalal duduk di tahtanya, Adham segera berdiri ditengah ruang sidang untuk menunggu keputusan Jalal. Ada rasa percaya diri yang besar dalam diri Maham dan Adham bahwa mereka berdua pasti memenangkan kasus ini dan Adham di izinkan menikahi Tasneem. Tasneem dan keluarganya juga ada di hadir di persidangan itu. Jalal menatap bergantian antara Tasneem, orang tuanya, Adham dan Maham. Jalal juga sempat melirik Jodha yang gelisah. Jalal berkata, "kemarin aku berpikir untuk memutuskan kasus Adham Khan. Hari ini aku akan mengatakan keputusanku. Aku sudah menyelidiki kasus ini. Di masa lalu, hukum baru di bentuk untuk menggantikan yang lama. Kakekku, kaisar Babar dan mendiang ayahku, vlcsnap-2014-11-28-19h44m52s252kaisar Humayun, membuat hukum baru demi kesejahteraan rakyatnya. Hari ini aku akan membuat hukum baru. Hukum ini akan berlaku di seluruh kerajaan dan harus di patuhi. Aku sadar kalau pernikahan dengan anak kecil, seperti hukuman bagi si anak dan merusak masa kecilnya. karena itu tidak boleh ada wanita yang bisa menikah sebelum umur 14 tahun. ~Para ulama yang hadir saling pandang~ Yang melanggar akan di hukum bahkan kalau pelakunya itu adalah orang tua si anak sendiri." Ayah-ibu Tasneem menjadi gelisah. Tasneem terlihat senang begitu pula Jodha dan Ruq, ada senyum puas mendengar hukum baru yang akan di buat Jalal. Adham menahan rasa berang. Maham terlihat shock. Jalal melanjutkan, "hukum ini akan berlaku di seluruh kerajaan. Semua agama harus mematuhinya. Tidak akan ada pengecualian. ~Jalal mempersilahkan atgah~ Atgah sahab..!" Atgah segera berdiri dan memberikan dektrit peraturan baru kepada pada ulama. Ulama membacanya dan berkata, "hukum baru yang di buat kaisar ini akan membuat lingkungan semakin membaik. Dan akan menolong banyak gadis untuk mendapatkan masa kecil yang bahagian. Karena itu kami menyetujui hukum ini." Jalal tersenyum, begitu pula Ruq dan Jodha. Hamida dan Salima pun senang menerimanya. Hanya Maham dan Adham yang terlihat cemas. Ulama memberikan kembali dekrit itu pada Atgah yang segera membawanya ke pada Jalal untuk di tandatangani. Kemudian Jalal berkata, "buat salinan hukum baru ini dan sebarkan ke seluruh kerajaan. Hukum ini harus di patui di seluruh wilayah Mughal." Atgah memberi hormat dan berkata, "baik yang mulia." Jalal lalu menatap Adham yang berdiri di depannya dan berkata, 'karena hukum ini sudah di sahkan, maka Adham harus mematuhinya dan dia tak bisa menikahi Tasneem."  #www.sinopsisjodhaakbar.com

vlcsnap-2014-11-28-19h45m59s149Adham menahan geram, maham kesal. Jodha dan Ruq senang. Jalal kemudian meminta para Ulama mengatakan pendapat mereka. Salah satu ulama berkata, "yang mulia, kami sependapat dengan anda. Adham khan tidak di izinkan untuk menikahi Tasneem." Mendengar itu, Adham meminta izin untuk mengatakan sesuatu. Jalal memberinya izin. Adham berkata, "aku tidak setuju dengan keputusan ini. Ini keputusan yang tidak adil." Mendengar kata-kata Adham Khan, Atgah berdiri dengan gusar dan berkata, "Adham Khan, beraninya kau bicara seperti itu di depan kaisar! Kau sedang di sindang kerajaan dan tidak berhak tidak mematuhi perintah Yang Mulia. Itu adalah penghinaan." Maham yang menyahut, "maaf Atgah Shahab, itu bukan penghinaan. Adham bukannya tidak menghormati kaisar. Dia berhak mengutarakan pendapat dia. Dia hanya mengatakan pendapat dia." Melihat pembelaan Maham pada Adham, Jalal dengan tatapan yang sulit di artikan berkata pada Atgah tanpa menatapnya, "Atgah Shahab, Adham boleh mengatakan pendapat dia." Lalu Jalal memyuruh Adham bicara. Adham mengucapkan terima kasih dan berkata, "pendapatku, pernikahan anak sedang berlangsung bahkan saat kau membuat hukum ini. Sampai kemarin, pernikahan seperti ini masih terjadi di semua wilayah kerajaan. Dan tidak ada yang keberatan. Kenapa hukum ini di buat hanya karena aku ingin menikahi gadis muda? Niatku sudah ada sebelum hukum ini disahkan. Itu sebabnya, hukum ini tidak berlaku bagiku." Mendengar kata-kata Adham, semua yang hadir terlihat tegang, terutama Maham. Jalal menyahuti kata-kata Adham, "adham, hukum harus di patuhi semua orang." Adham dengan ringan berkata, "kalau begitu, hukum ini juga harus berlaku untuk kaisar." Ketegangan semakin menjadi. Ruq terlihat sangat-sangat tidak suka dengan pernyataan Adham. Begitu pula Mariam Makani, Hamida bano. Atgah yang bereaksi lebih dulu, "cukup, Adham Khan! Jangan melewati batas. Kaisar yang berwenang atas semua hukum yang berlaku. Kaisar boleh memutuskan hukum apa saja. Kaisar adalah perwakilan Tuhan. Kaisar diatas semua orang. Hukum untuk rakyat tidak berlaku untuk kaisar. Tak ada yang boleh mempertanyakan keputusan ini. Yang bisa mengubah keputusan kaisar adalah kaisar sendiri. Kau adalah seorang komandan. Kuharap kau mengerti fakta ini. Kaisar memutuskan batasan untuk dirinya sendiri. Tak bisa di putuskan oleh rakyatnya atau oleh seorang komandan. Kalau kau melewati batas, kau akan di hukum." Adham khan menyahut, "memang benar kalau kaisar perwakilan tuhan. Tapi dia tidak di atas hukum. Apa yang akan di pikirkan rakyatnya? Semua orang harus sama di mata hukum. Baik rakyat ataupun anggota kerajaan."  Ulama menyambung perkataan Adham, "aku sependapat dengan Atga Khan. Hukum tidak akan berlaku untuk kaisar." Yang hadir mendukung ucapan ulama dengan berteriak serentak, "kami setuju." Suasana hiruk pikuk terjadi di aula sidang di sertai dengan suasana tegang. Jalal mengangkat tangannya. Seketika keributan itu terhenti, para hadiri kembali duduk di kursinya.

Sinopsis Jodha Akbar episode 123. Setelah suasana tenang, Jalal berkata, "atgah Khan benar, tapi Adham juga tidak sepenuhnya salah. Aku akui kalau kaisar bisa memutuskan hukum apapun. Dan aku setuju kalau hukum juga harus berlaku bagi kaisar. Aku akan patuhi hukum untuk tidak menikahi gadis di bawah umur." Lalu yang hadir memuji keputusan Jalal dengan mengucap 'Subhanallah'... secara serentak. Semua orang terlihat puas. Jodha tersenyum senang. Tapi Adham bertepuk tangan dan berkata, "bagus sekali, Yang Mulia. Bahkan kau juga tidak boleh menikahi gadis di bawah umur. Tapi bagaimana dengan pelanggaran yang sudah kau lakukan? ~Semua orang terlihat bingung dan tidak mengerti maksud adham~ Apa perlu kuingatkan lagi, kalau kau pernah menikahi gadis di bawah umur? ~Semua heran, Maham tercengang~ Saat yang mulia menikahi Ratu Ruqaiya, Kaisar baru berusia 11 tahun dan Ratu Ruqaiya berusia 9 tahun." Maham tersenyum licik, Jalal terlihat marah, hamida dan Jodha tegang, Ruq terluka. Adham melanjutkan, "kalau hukum juga berlaku bagi kaisar, bukankah yang mulia telah melanggar hukum? Bukankah pernikahanmu dengan Ratu Ruqaiya ilegal dan tidak sah?" Jalal berdiri sambil berteriak marah, "Adham Khan!!!" Semua yang hadir ikut berdiri dengan marah. Adham menambahi, "kebenaran selalu pahit, Yang Mulia." Maham dengan marah bergegas menghampiri Adham dengan tangan siap menampar sambil berkata, "jaga batasanmu, Adham Khan!" Tapi Adham lebih dulu meyela, "Jangan sentuh aku, perdana menteri. Jangan lupa kalau kau ada di sindang kerajaan. Di sini aku bukan anakmu, tapi komandan. Aku hanya kemukakan pendapatku. Perdana menteri tidak berhak menghukumku. ~Maham terpaksa menurunkan tanganya dan menatap Adham dengan tatapan mengerti~ hanya kaisar yang berhak menghukumku. Aku akan terima hukuman apapun yang di berikan padaku. Kau boleh pancung aku. Kalau hukum ini sah, artinya semua pernikahan di bawah umur yang terjadi sebelum hukum ini di sahkan adalah ilegal. Kalau kaisar terus menikah dengan Ratu Ruqaiya. Aku takkan menerima hukum baru ini." Ruq dengan murka keluar dari wilayah bertirai, mariam Makani mengikutinya. Melihat itu, para pria segera menundukan kepala, hanya Adham yang menatapnya dengan tatapan menantang. Ruq berteriak, "Adham kau tahu apa yang kau katakan? Tuhan telah menyaksikan pernikahanku dengan kaisar. Aku adalah Ratu Kepala. Beraninya kau bilang kalau pernikahan ini tidak sah? Kau akan di hukum karena mempertanyakan pernikahanku!" Adham dengan berani berkata, "maaf kan aku kalau menyakitimu, yang mulia ratu. hukum ini di buat oleh kaisar. Menurut kaisar, hukum ini berlaku untuk semua orang. Aku telah menanyakan pertanyaan penting. Kaisar harus menjawabnya. Aku boleh di hukum atas pertanyaaku ini. Tapi apa yang akan dia lakukan saat semua rakyat menanyakan hal yang sama. Aku sangat menghormati kaisar. Kalau pertanyaanku menghina dia, dia boleh memenggal kepalaku. Aku tidak akan keberatan."

vlcsnap-2014-11-28-19h46m28s179"Yang mulia kau harus memutuskan. Apakah kau akan ijinkan aku menikahi Tasneem atau kau harus bercerai dengan Ratu Ruqaiya. Untuk menepati ucapanmu..."Jalal dan Ruq terlihat geram dan murka. Begitu pula para wanita atas kelancangan Adham. Maham hanya diam saja. Melihat Jalal terdiam dalam marah, Adham segera meminta diri dan pergi meninggalkan ruang sidang. Maham dengan sedikit gentar berkata, "yang mulia, aku akan bicarakan situasi ini dengan adham khan. Aku akan hukum dia. Sebagai ibu, aku minta maaf atas perilaku Adham. Aku akan menyakinkan dia. Aku permisi dulu." Jalal tertegun diam dalam kemarahan. Ruq terlihat sangat geram hingga hampir menangis. Dia menatap Jalal dengan penuh harap meminta dia menegakan keadilan untuk dirinya. Para wanita selain di liputi kemarahan juga keprihatinan yang amat sangat atas kelancangan Adham.

Di kamar Jalal, semua wanita spesial berkumpul. Ruq dengan marah dan geram berteriak di depan jalal, "penghinaan Adham tak bisa di maafkan, Jalal. Aku marah padamu. Kenapa kau biarkan dia menghinaku? Kenapa kau diam saat dia bicarakan perceraian kita? Bahkan ibu juga diam saja. Kanapa kau tidak hukum dia? Apa kau takut pada adham khan?" Jalal tak menjawab ucapan Ruq dia hanya menatapnya dengan perasaan kesal dan marah terhadap Adham khan. Hmida bano yang menjawab, "tuduhan tak bisa diucapkan saat dia mengatakan pendapatnya." Ruq menyahut, "apa perbedaan antara mengatakan pendapat dengan penghinaan, yang mulia ratu?" Hamida berkata, "benar. Tapi kita tidak pernah menyangka Adham akan menghina jalal." Ruq tetap pada pendapatnya kalau penjahat haruslah di hukum. Lalu dia berkata pada Jalal, "kenapa kau membuat hukum yang menjadikan kau sebagai pelanggarnya? Dan mempertanyakan kesah-an pernikahan kita, Jalal." Hamida meminta Ruq agar mengendalikan emosinya.

Ruq berkata kalau dia kecewa dengan Hamida, "kau ikut campur saat ada yang menuduh ratu Jodha. Kau tidak perdulikan hukum saat melakukan itu." Jodha menyela, "Ratu Ruqaiya, ini tak ada hubungannya..." Ruq memotong ucapan Jodha, "cukup! Cukup Ratu Jodha. Aku tidak bicara denganmu." Jalal menengahi, "Ruqaiya..." Ruq semakin geram, "kenapa kau mencegahku? Apa kau membela dia? ~melirik Jodha dengan sengit~  vlcsnap-2014-11-28-19h46m45s95Jalal, ini adalah masalah kita. Apakah ini masalah antara Jodha dan aku? Kenapa dia bisa ikut campur dalam masalah kita?" Dengan tegang, Jalal memanggil Ruqaiya, "Ruqaiya...~Ruq menunduk tak mau melihat Jalal~ Lihat aku saat aku bicara denganmu. ~Ruq dengan marah menatap Jalal tajam~ Akan kukatakan lagi, kau bukan sekedar istriku. Kau juga teman baikku dan pembimbingku. Tak ada yang bisa masuk di antara kita. Kali ini Adham telah melakukan penghinaan." Ruq dengan kesal bertanya, "lalu kenapa kau tidak hukum dia di saat sidang?" Jalal menjawab dengan lantang, "di sidang itu aku adalah Kaisar, Ruqaiya. Aku disana untuk mendengarkan pembelaan dia. Aku tak bisa menyerang pelaku di saat sidang. Aku tak pernah suka pada Adham. Aku biarkan kesalahan dia hanya karena dia kakak angkatku dan anaknya Maham anga. Dia menipuku dan mempertanyakan hukum yang aku buat." Dengan sedih Ruq bertanya, "apa artinya kita akan bercerai? Apa ini tak bisa di cegah, jalal?" Semua terlihat tegang dan prihatin. Ruq melanjutkan, "baiklah, Ratu Jodha mengeluh padamu tentang Adham dan sekarang ini yang terjadi. Sekarang giliranku dan semua orang akan mengetahuinya. Aku tahu kau takkan melakukan apapun. Aku pastikan ini tidak akan terjadi. Karena kali ini aku yang akan mengajukan keluhan tentang kaisar dan aku ingin melihat, keputusan apa yang akan kau ambil." Ruq menantang Jalal, jalal terkejut. Jodha dan para wanita spesial shock mendengar tantangan Ruq pada Jalal. Dengan marah, geram dan kesal, Ruq meninggalkan kamar Jalal tanpa pamit pada siapapun.

Sinopsis Jodha Akbar episode 123. Adham sedang duduk santai sambil minum. Maham bergegas menghampiri dan berdiri kaku di depannya dengan raut wajah menahan kesal. Melihat itu, Adham segera berdiri dan berkata, "aku tahu alasan ibu kemari, "Adham meraih tangan Maham dan menyuruhnya menamparnya, "pukul aku sekarang, ibu! Pukul aku!" Maham balas berkata lantang, "aku bisa saja memenggal kepalamu. Apa yang membuatmu berpikir tentang perceraian Jalal? Kenapa kau berani berkata sepeti itu? ~Adham terdiam dan sedikit binggung~ Aku ingin jawaban." Adham menjawab, "aku menguping pembicaraan jalal dengan atgah Khan." Maham dengan rasa ingin tahu bertanyaa, "apa yang kau bicarakan?" Adham kemudian memberitahu Maham tentang pembicaraan jalal dan Atgah tentang pembuatan hukum baru. Mendengar cerita Adham, Maham menyuruh Adham menundukan kepalanya. Adham tak mengerti maksud Maham. Maham menyuruh lagi agar Adham menundukan kepalanya. Adham menurut. Maham kemudian mencium kening adham dan memujinya, ~Adham kaget~ "jangan kaget, Adham Khan. Aku sangat bahagia padamu. Kau melebihi pengharapanku. Aku juga akan melakukan hal yang sama. Untuk pertama kalinya dalam hidupmu, kau melakukan hal yang benar. Aku bangga menjadi ibumu. Jalal seperti anakku, tapi tak ada yang bisa menggantikan emosi kalau menyangkut politik. Aku penasaran dengan keputusan Jalal. Dia akan memilih Ruqaiya atau Jodha? Kalau dia menceraikan Ruqaiya, Jodha akan dianggap yang bertanggung jawab. Dan kita bisa memainkan kartu kita untuk mendapatkan yang kita inginkan. kalau dia tidak menceraikan Ruqaiya, itu juga akan bagus. Dengan begitu kau bisa menikahi Tasneem. Kalau Jalal menceraikan Ruqaiya, dia pasti akan tahu dimana posisi kita. Ini akan menyenangkan." Maham tertawa lebar membayangkan rencananya berhasil. Adham berkata, "tapi ibu, bisakah jalal menikahi ulang Ruqaiya?" Maham menjawab, sesuai peraturan, tidak akan bisa. Ruqaiya harus menikahi pria lain dulu untuk beberapa lama, lalu bercerai. Hanya setelah itu dia bisa menikahi Jalal kembali. Bukan sebelum itu. Ini tidak akan di terima mereka berdua. ~Maham dan Adham tertawa senang~ Boleh aku katakan sesuatu?" Adham menjawab, "tentu, ibu."  Maham berkata, "saat kau masih kecil, aku selalu ingin kau cepat tumbuh dewasa. Agar aku bisa menyambutmu. Hari ini, saat itu telah tiba. Aku membungkuk di depanmu." Adham tertawa, dan berdiri gagah di depan Maham. Maham membungkuk dan memberi hormat pada Adham sambil berkata, "panjang umur untuk Komandan Adham Khan." Adham memeluk Maham sambil tertawa senang dan mengucapkan terima kasih. #sinopsisjodhaakbar.blogspot.com

vlcsnap-2014-11-28-19h47m17s148Jodha duduk dengan sedih di kamarnya. Melihat itu moti bertanya, "kenapa kau kesal, Jodha?" Jodha menarik nafas berat dan berkata, "aku mengutuk diriku sendiri, Moti. Kenapa semuanya salah. Saat aku ingin berbuat baik, sesuatu yang buruk selalu terjadi. Aku sudah membujuk kaisar untuk adil pada Tasneem. Tetapi aku menyakiti perasaan Ruqaiya. Dia benar. Bagaimana dia bisa berpisah, dari orang yang sangat dia cintai?" Moti dengan kesal menyahut, "Ini semua karena Adham Khan. Seharusnya kaisar menghukum dia saat di sidang kerajaan. Dia telah menyakiti seluruh keluarga." Jodha berkata, "aku tidak memikirkan Adham Khan. Aku memikirkan Ruqaiya. Aku yang bertanggung jawab atas kesedihannya." Moti menenangkan Jodha. Di berjongkok di depannya dan berkata, "ini tidak adil. Kau tidak bertanggung jawabn atas ini. Bagaimana ini bisa jadi salahmu?" Jodha menjawab, "aku tahu ini bukan salahku. Dan aku tahu ini salah siapa." Moti bertanya, "salah siapa?" Jodha terlihat ragu-ragu untuk memberitahu Moti, dia berkata, "kita akan membicarakan ini lagi nanti. Moti kau bisa pergi. Sekarang sudah larut malam. Aku mau tidur." Moti merasa khawatir dengan Jodha, dia menolak pergi. Tapi Jodha memaksanya, "moti, aku mohon...!" Dengan sedih dia menoleh kesamping tak mau menatap Moti. Moti dengan berat hati meninggalkan Jodha. Setelah moti pergi, Jodha menangis sejadi-jadinya.....Sinopsis Jodha Akbar episode 124

Kamis, 27 November 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 383 by Sally Diandra

15.17 ARFARI
Sinopsis Jodha Akbar episode  383 by Sally Diandra.  Sore itu di kamar Salim , Moti meminta Salim untuk segera bersiap siap berdandan untuk merayakan pesta perayaan Jashn, �Tidak ! aku tidak mau pergi !� kata Salim, �Pangeran � lihat ibumu Ratu Jodha sudah membuat baju ynag special buat kamu� bujuk Moti, �Tidak ! aku tidak mau memakainya !� kata Salim kesal tepat pada saat itu Jodha datang menemuinya, �Kenapa kamu tidak mau datang ke pesta, Salim ?� tanya Jodha

vlcsnap-2014-11-28-06h16m18s225�Nenekmu sudah menyiapkan pesta ini khusus buat kamu, nak � bujuk Jodha, �Aku tidak mau datang, ibu !� kata Salim sambil cemberut, �Salim, nanti ayahmu akan marah � ayolah� bujuk Jodha lagi, �Ayah cuma taunya marah saja, pokoknya aku tidak mau datang !� bentak Salim tepat pada saat itu Rukayah datang bersama pelayannya yang membawakan baju buat Salim, �Aku ingin lihat bagaimana Salim kalo tidak datang ke pesta perayaan ?� tanya Rukayah,

�Tidak ! aku tidak mau pergi !� kata Salim lagi dengan nada kesal, �Baiklah � aku juga tidak akan pergi ke pesta, aku akan duduk disini dan tidak akan makan makanan apapun� goda Rukayah, sementara Jodha hanya tersenyum melihat usaha Rukayah membujuk Salim, �Tapi kamu tau, Salim � disana akan banyak anak anak dan juga banyak makanan yang enak enak tapi biarlah kita akan makan kacang kacangan saja kalo begitu� goda Rukayah lagi, �Tidak ! aku tidak mau makan kacang kacangan !� ujar Salim, �Baiklah � aku akan pergi ke pesta, tapi aku akan memakai baju yang dibawa oleh mu, ibu Rukayah� kata Salim,

�Oh maaf � aku tidak tahu kalo Ratu Jodha juga membawa baju buat kamu, kalo aku tahu aku tidak akan membawa baju itu buat kamu, bagaimana kalo kamu pakai baju yang dibawa oleh ibumu ?� pinta Rukayah, �Tidak mau ! aku cuma mau pakai baju yang kamu bawa untukku !� kata Salim, �Baiklah � tidak apa apa, Ratu Rukayah � paling tidak Salim mau datang ke pesta nanti, pakaikanlah bajunya� ujar Jodha sambil berlalu dari sana bersama Moti.
Melihat kepergian Jodha, Rukayah langsung berujar dalam hati : �Sekarang Salim sudah mulai menjauh dari Jodha dan mulai semakin dekat denganku� bathinnya.

Dalam pesta perayaan Jashn, Jalal memberitahukan ke semua orang bahwa besok masih ada perayaan Jashn lagi dan pada hari itu aka nada pengumumman resmi dari Salim sebagai pewaris tahta Kerajaan, kertas stempel akan dibuat. Kemudian Jalal menyuruh Salim yang sedang duduk disamping neneknya untuk duduk disebelahnya, �Sekhu Baba, kamu mau makan apa ?� tanya Jalal, Salim memperhatikan banyak makanan yang tersedia disana
vlcsnap-2014-11-28-06h16m30s99�Aku tidak lapar, ayah� kata Salim tepat pada saat itu Murad datang menghampiri mereka, �Yang Mulia, bolehkah aku mengajak Salim, kami ingin bicara banyak dengan Salim� pinta Murad, Jalalpun mengijinkan. Kemudian Murad mengajak Salim untuk duduk bareng sama pangeran yang lain ditempat khusus mereka, �Danial, kenapa kamu tidak makan sesuatu ?� tanya Salim, �Ada banyak makanan didepanku, Salim � aku bingung mau makan yang mana dulu� ujar Danial,

�Kalo begitu tutup matamu dan aku akan memilihkan makanan favorit buat kamu� ujar Murad, Danialpun menurut, diapun menutup matanya dan Murad mengambil cabe hijau kemudian dimasukkannya cabe itu ke mulut Danial, Danial yang percaya pada Murad langsung menguyahnya perlahan lahan tapi kemudian dia merasa kepedasan, Danial langsung minum air putih sebanyak banyaknya, anak anak lainnya tertawa terbahak bahak melihat tingkah Danial.

Masih dalam perayaan Jashn, semua orang tampak bahagia menyambut perayaan tersebut, semua kerabat Kerajaan Mughal hadir disana, sementara itu Rahim kelihatan sedang terpesona memperhatikan kehadiran salah satu putri kerabat keluarganya di perayaan tersebut, Salima yang memperhatikan sedari tadi kemudian mendekati Rahim dan menjewer telinganya, �Rahim, apa yang kamu lakukan ?� tanya Salima, �Oooh ibuuu � Rahim terbata bata menjawabnya, tidak diduganya ibunya memergokinya saat itu,

�Rahim, ini namanya dosa kalo kamu melihat gadis gadis yang ada di Hareem itu� tegur Salima, �Aku cuma ingin melihat siapa putri yang baru itu, buu � bela Rahim, �Mereka itu datang dari Meewat, Rahim � mereka datang untuk ikut merayakan peryaan Jashn� kata Salima, Rahim tampak malu malu didepan ibunya kemudian dia berlalu dari sana.

Sementara itu Jalal menyuruh Tansen untuk memulai perayaan Jashn, �Aku ingin mendengarkan lagu Raag Malhari� pinta Rukayah, �Kalo aku ingin mendengarkan lagu Raag Kafi dan nyanyikan beberapa pujaan untuk Dewa Krishna� pinta Jodha, kemudian Maan Sigh menyuruh Tansen untuk memenuhi permintaan Mariam Uz Zamani, Tansenpun mulai melantunkan lagu tersebut sementara itu Rukayah marah dan tidak senang karena permintaannya tidak dipenuhi, Rukayah yang saat itu duduk disebelah kanan Jalal langsung berdiri dan meninggalkan ruang tersebut.

�Aku sangat bahagia, Ratu Salima .... akhirnya Salim bisa kembali ke istana� kata Jalal, �Ini hari yang menyenangkan Yang Mulia dan perayaan Jashn ini membuat semua orang senang dan bahagia� ujar Salima, sementara Jodha yang berada diantara mereka hanya mendengarkan percakapan suaminya dan Salima. Kemudian Jalal menyuruh Maan Sigh untuk duduk disebelahnya dibekas tempat duduk Rukayah tadi, Maan Sighpun menuruti kata Jalal. �Yang Mulia, ini kan tempat duduk Ratu Rukayah, bagaimana aku bisa duduk disini ?� tanya Maas Sigh,

�Jangan lupa kamu kan keponakanku juga dari salah satu ratu kerajaan, kamu sudah seperti anakku sendiri� kata Jalal, akhirnya Maan Sigh duduk disebelah Jalal, kemudian Jalal menyuapi Maan Sigh dengan tangannya sendiri, Jodha sangat senang melihatnya sementara itu Rukayah yang sudah kembali kesana melihat tingkah laku Jalal ke Maan Sigh, dalam hatinya berkata : �Sekarang keponakan Jodha juga sudah sangat dekat sama Jalal daripada aku, tapi lihat saja nanti � segera aku akan menggunakan Salim dan aku akan merebut kembali posisiku di sini� bathin Rukayah.

Masih dalam dalam perayaan Jashn, �Ratu Jodha, bagaimana kalo nanti kita bermain catur setelah perayaan ini ?� tanya Jalal, �Kenapa tidak, Yang Mulia� jawab Jodha, kemudian Jalal memanggil Salim untuk duduk disebelahnya, Salim duduk diantara Jalal dan Jodha, �Salim, kamu belum makan kan dari tadi ? makanlah, nak �� bujuk Jodha, �Tidak ! aku tidak ingin makan apa apa, ibu �. Aku capek, aku ngantuk, aku mau tidur� jawab Salim, �Baiklah, bagaimana kalo ibu dongengkan sebuah cerita untukmu� bujuk Jodha lagi, sementara Jalal hanya mendengarkan percakapan Jodha dan Salim,
�Tidak ! aku tidak ingin mendengarkan cerita apa apa, aku cuma ingin tidur !!� kata Salim dengan nada kesal lalu meninggalkan Jodha dan Jalal tanpa memberi salam terlebih dahulu, �Keliatannya Salim masih marah sama kami, Ratu Salima� kata Jodha, �Mungkin dia kecapekkan, Ratu Jodha �. dia mungkin akan seperti ini selama beberapa hari, aku akan mencoba menidurkannya� ujar Salima, �Iyaaa �. dan tolong buatlah dia memimum susunya, Ratu Salima� pinta Jodha, �Baiklah �. � ujar Salima kemudian berdiri dan berlalu dari hadapan Jodha,
Reesham yang melihat Maan Sigh keponakan Jodha duduk di sebelah Jalal langsung memprovokasi Rukayah, �Yang Mulia Ratu, seharusnya kamu mempunyai perasaan yang kurang enak melihat Maan Sigh dan Ratu Jodha sangat dekat dengan Yang Mulia Raja dari pada kamu, coba lihat Yang Mulia Raja memanggil Maan Sigh dengan sebutan anak, istrinya yang lain Ratu Salima memiliki Rahim, dan Ratu Jodha memiliki Salim� kata Reesham sambil terus mengompori Rukayah yang sedari tadi hanya diam mendengarkan saja, �Ratu Jodha mendapatkan prioritas untuk segalanya, Yang Mulia Ratu ... posisimu sendiri sudah diambil alih oleh Ratu Jodha� kata Reesham lagi, �Salim mungkin memang anak Ratu Jodha, Reesham tapi sekarang Salim adalah milikku� ujar Rukayah.
Sementara itu Salima mendekati Murad yang sedang duduk duduk bersama pangeran kecil lainnya, �Murad, ibu akan menidurkan Salim terlebih dulu yaaa �� kata Salima, �Hhhh � semuanya perhatian sama Salim tapi sama aku tidak !� ujar Murad kesal tepat pada saat itu Jodha juga ikut menghampiri mereka, �Bukan seperti itu, Murad � aku juga sangat mencintaimu� kata Jodha, �Benarkah , Yang Mulia Ratu ??� tanya Murad, �Iyaaa ,,, benar !� jawab Jodha, dari tempat duduknya Jalal berkata �Sekhu Baba itu sangat beruntung dia mempunyai ibu seperti Ratu Jodha, Ratu Salima dan Ratu Rukayah� kata Jalal, �Apakah kamu cemburu sama Salim, Yang Mulia ?� tanya Jodha, �Hmmm � aku selalu tidak bisa menang berdebat kalo sama kamu, Ratu Jodha� ujar Jalal sambil tersenyum, Jodhapun ikut tersenyum.

Malam itu ketika semua orang masih menikmati perayaan Jashn, Salim malah tertidur dikamarnya sendiri, tiba tiba Rukayah datang menemuinya, dipanggilnya Salim beberapa kali tapi Salim tidak menyahut, lalu didekatinya Salim yang sudah mulai tertidur pulas, �Salim � Salim � Salim � bangun, ini aku ibu� kata Rukayah, mendengar ada yang memanggil namanya Salimpun terbangun dan dilihatnya Rukayah sudah duduk disampingnya, �Salim, ada apa kamu ini ? kamu tidak mau makan makanan yang sudah disediakan, kamu kenapa ?� tanya Rukayah sambil melirik kearah susu yang masih penuh satu gelas yang belum disentuh oleh Salim, �Kalo begitu, bagaimana kalo kamu minum susu saja yaa �.� pinta Rukayah.
Sementara pada saat itu, Salima sedang menuju ke kamar Salim tapi ditengah jalan, langkahnya terhenti karena Hamidah, �Kamu mau kemana Salima� tanya Hamida, �Salam ibu � saya mau ke kamar Salim, ibu istirahatlah� jawab Salima kemudian berlalu untuk mengecek kondisi Salim.
Tepat pada saat itu Rukayah mengambil susu yang sudah disediakan untuk Salim kemudian dia mencampurnya dengan ganja yang sudah dibawanya sedari tadi yang disembunyikannya dibalik punggungnya, �Sudah saatnya membuat ramuan ganja yang lebih banyak untuk Salim� bathin Rukayah sambil menyengir sinis, kemudian diberikannya susu bercampur ganja tersebut ke Salim dan menyuruhnya untuk minum,
tepat pada saat itu Salima datang kesana dan melihat Rukayah sedang meminumkan susu ke Salim tapi tiba tiba setelah meminum susu tersebut Salim menjadi sempoyongan, Salim keliatan mabuk, Salima langsung curiga pada Rukayah, �Ratu Rukayah ! apa yang sedang kamu lakukan ???� tanya Salima sambil memegang Salim yang saat itu sedang sempoyongan karena mabuk, sementara Rukayah sangat terkejut, dirinya tidak menduga akan kedatangan Salima, �Salim ! Salim ! Salim !� Salima terus memanggil nama Salim tapi Salim sudah tidak sadarkan diri, Salim langsung tertidur kembali,
�Ratu Rukayah, ramuan apa yang kamu campur dalam susu itu ?� tanya Salima penasaran, �Ratu Salima, aku kesini hanya untuk melihat Salim, susu ini sudah ada disini sedari tadi sejak aku datang, aku cuma menyuruh Salim untuk meminumnya� kata Rukayah, �Yaa � memang aku yang menaruh susu itu disini tapi itu hanya susu biasa� ujar Salima, �Jadi ini semua kamu pelakunya, Ratu Salima !� kata Rukayah menang, �Kamulah yang mencampur sesuatu pada susu itu, Ratu Rukayah dan kamu menuduh aku !� ujar Salima, �Aku pikir kamulah yang mencampur sesuatu didalamnya� kata Rukayah lagi,

�Sini � aku ingin melihat susunya dan aku ingin tau apa yang kamu masukan kedalam susu itu !� ujar Salima geram sambil mencoba mengambil gelas ditangan Rukayah tapi Rukayah menampiknya sementara Salim sudah tertidur pulas, tak didengarnya pertengkaran antara kedua ibu tirinya itu , �Kamulah yang mencampur sesuatu kedalamnya, Ratu Salima � bukan aku !� kata Rukayah,
�Berikan gelas susu itu ke aku, Ratu Rukayah !� ujar Salima sambil kembali berusaha mengambil gelas tersebut tapi Rukayah masih belum mau memberikannya, �Kamu telah melampoi batas, Ratu Salima !� kata Rukayah marah, �Kalo kamu memang tidak mencampurkan sesuatu ke dalam susu itu, berikan gelas itu padaku Ratu Rukayah !� ujar Salima penasaran, Salima benar benar geram dan penasaran dengan apa yang diperbuat oleh Rukayah, kemudian dia mencoba merebut gelas yang masih tersisa susu itu dengan sigap tapi Rukayah menariknya kembali hingga akhirnya gelas susu tersebut merosot dari tangan keduanya dan jatuh kelantai, susu yang masih tersisa didalamnya tumpah membaur dilantai.

Salima langsung melihat pada tumpahan susu dilantai yang warnanya sudah berubah menjadi kecoklatan, �Ratu Rukayah, persoalan ini tidak berhenti disini saja ! aku akan memberitahukannya ke Yang Mulia, dan tunggu saja apa yang akan dia putuskan untuk permasalahan ini !� ancam Salima kemudian berlalu dari sana, sementara Rukayah merasa tegang dan gelisah....Sinopsis Jodha Akbar episode  383

Rabu, 26 November 2014

Sinopsis Jodha Akbar episdoe 382 by Sally Diandra

18.33 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episdoe 382 by Sally Diandra.  Jodha baru datang dari tempat pemujaan Dewi Kaali, sesampainya di istana, Jodha bingung dan terheran heran karena semua orang sedang sibuk menghias istana seindah mungkin, �Waah � untuk apa dekorasi seindah ini ?�� tanya Jodha penasaran, tiba tiba Hamida datang menemui Jodha, �Jodha � hari ini adalah hari yang special, buat kamu juga !� kata Hamida dengan perasaan senang, �Oh ya, buuu � hari special apa, ibu ?� tanya Jodha lagi, �Qadir sudah siuman, Jodha � dia sudah sembuh sekarang dan Jalal sudah memerintahkan untuk memanggil Salim pulang dan mengirim pulang Qadir ke rumah neneknya, Fatima Bi� jelas Hamida dengan penuh haru,

vlcsnap-2014-11-27-09h28m17s109�Apa ??? sungguh ibu ??? anakku akan segera pulang ??� tanya Jodha menangis bahagia, �Ibuuu akhirnya Dewi Kaali mendengarkan doaku, Qadir akhirnya sembuh dan anakku kembali pulang, aku akan kesana ibu untuk menjemputnya� kata Jodha sambil hendak beranjak pergi meninggalkan Hamida, tapi tiba tiba langkahnya terhenti oleh pertanyaan Jalal yang tiba tiba muncul dibelakangnya,
�Kalau kamu menjemputnya lalu siapa yang bakal membuat �choorma bhaati� (perayaan penyambutan) buat Sekhu Baba ??� tanya Jalal, �Jangan khawatir, Ratu Jodha � Todar Maal, Rahim dan Ratu Rukayah saat ini sedang menjemputnya, mereka pasti akan segera datang� kata Jalal, �Oooh itu bagus Yang Mulia � Ratu Rukayah sudah menjemputnya, aku harus melakukan segala sesuatu, aku harus membuat Halwa untuk Salim� ujar Jodha dengan semangat yang membara sambil berlari meninggalkan Jalal dan Hamida yang tersenyum melihat binar binar dimatanya, Jodha sangat antusias sekali dalam menyiapkan semuanya untuk penyambutan kepulangan Salim ke istana.

�Aku baru melihat lagi senyum diwajahnya setelah beberapa waktu yang cukup lama, ibu� kata Jalal, �Dia seorang ibu, Jalal � istana sangat bahagia menanti kepulangan Salim, aku tidak akan membiarkan Salim pergi lagi, Jalal� ujar Hamidah, �Aku tidak pernah punya waktu bersama sama dengan Salim, ibu � tapi dia punya banyak ibu seperti kamu, Ratu Salima, Ratu Jodha, Ratu Rukayah dan yang lainnya � itulah mengapa kadang aku sulit bersamanya� kata Jalal lagi, �Semua orang mencintainya, Jalal� ujar Hamidah dengan penuh haru.

Siang itu semua orang sudah menunggu digerbang istana, Salim kembali ke istana sambil menunggang kuda putih kesayangannya, semua prajurit mengelu elukan namanya, �Hidup Pangeran Salim !!! Hidup Pangeran Salim !!! Hidup Pangeran Salim !!!�ujar para prajurit, kemudian Salim turun dari kudanya dibantu oleh Rahim, sementara itu Rukayah mengikutinya dari belakang. Ketika Salim hendak memasuki gerbang istana, langkah Salim terhenti oleh Jodha, kemudian Jodha melakukan ritual penyambutan kepulangan Salim,
vlcsnap-2014-11-27-09h24m27s127sementara itu Salim yang kesal pada Jodha berkata dalam hati : �Ternyata ibu ada di istana dan ibu tidak menjemput aku ! itu artinya ibu tidak mencintaiku !� bathin Salim kemudian Jodha melakukan �aarti� untuk Salim, Salim teringat bagaimana Jodha meminta Jalal untuk menghukumnya, bagaimana Rukayah berusaha terus menerus mengatakan padanya bahwa ibunya tidak mencintainya bahkan tidak menjemputnya untuk kembali ke istana, Salim mengepalkan tangannya, Salim kesal dengan Jodha, dari kejauhan Jalal melihat ada tidak beres pada Salim, sementara itu semua orang menyambut Salim dengan gembira.
Setelah selesai melakukan aarti, Jodha berlutut dan berkata : �Salim, ibu tidak bisa mengatakan padamu betapa ibu mencintaimu � � ujar Jodha sambil membuka kedua lengannya dengan tujuan untuk memeluk anaknya yang telah kembali pulang tapi tiba tiba Salim mengabaikan uluran tangan Jodha dan lebih memilih memeluk Hamidah neneknya,
Jodha sedih dan bingung dengan perubahan sikap Salim tapi disembunyikannya kesedihannya itu, Jalal bisa merasakan kepedihan Jodha sementara Rukayah tersenyum menang melihatnya. Kemudian Salim mendekati Ratu Salima dan memeluknya juga saudara saudaranya yang lain, ketika Jodha kembali mengajaknya berbicara �Ayoo � kita masuk kedalam, nak� kata Jodha,
kembali Salim tidak mempedulikan Jodha, Salim berjalan terus dengan muka masam bahkan ketika Jalal juga membuka kedua tangannya untuk memeluknya, Salim juga mengabaikan Jalal. Kemudian semuanya beriringan mengikuti Salim masuk kedalam istana, Salim dan semua kerabatnya sangat bahagia, tapi tidak untuk Jodha dan Jalal yang merasa diabaikan oleh anaknya sendiri.

Sesampainya didalam istana , Salim langsung masuk kedalam kamarnya dan mendapati Rangoli (hiasan bunga) buatan ibunya disana, Salim langsung teringat bagaimana dulu Salim pernah sekali bilang ke Jodha bahwa dia sangat menyukai Rangoli bikinan Jodha, �Aku akan tetap duduk disini, ibu � untuk melindungi Rangoli ini, tidak ada seorangpun yang boleh merusaknya� kata Salim, �Kalau kamu suka Rangoli � ibu akan selalu membuat Rangoli disetiap hari special� ujar Jodha,
namun bayangan indahnya bersama Jodha segera lenyap digantikan oleh bayangan kata kata yang menyakitkan dari Rukayah �Seorang ibu berani mati demi anaknya akan tetapi ibumu malah melindungi Rashid yang telah berkonspirasi untuk membunuh kamu� , Salim langsung marah melihat Rangoli yang ada didepannya itu, dia langsung merusaknya dengan kedua kakinya kemudian masih dengan muka masamnya Salim duduk diatas tempat tidurnya,
tepat pada saat itu Jodha masuk kedalam kamarnya sambil membawakan senampan makanan, tapi Jodha kaget ketika melihat Rangoli buatannya hancur berantakan �Oooh � mungkin karena angin yaa barangkali� kata Jodha meyakinkan dirinya sendiri, �Salim, lihat � apa yang ibu bawakan buat kamu, ibu akan menyuapkan makanan ini ke kamu hari ini, ibu sudah membuat semua makanan kesukaanmu� bujuk Jodha, saat itu Jalal datang menemui mereka tapi dia hanya melihat dari kejauhan dari pintu kamar Salim, �Aku tidak lapar ibu !� bentak Salim, Jodha dan Jalal sangat terkejut tapi mereka hanya diam saja, mereka sedih dengan perubahan sikap Salim ke mereka.
vlcsnap-2014-11-27-09h29m08s114Malam haripun tiba, Jodha sedang merenung didepan jendela kamarnya, Jodha kembali teringat bagaimana tadi Salim mengabaikan dia dan Jalal, tiba tiba Jalal masuk kedalam kamarnya �Ratu Jodha, aku tau kamu sangat khawatir sama Salim� kata Jalal, �Aku tidak tahu apa apa, Yang Mulia� ujar Jodha, �Mungkin dia kelelahan, Ratu Jodha� kata Jalal lagi, �Tidak , Yang Mulia � sepertinya ini ada sesuatu yang terjadi padanya� ujar Jodha, �Kalo begitu berilah dia waktu, dia pasti akan akan baik saja , kamu sendiri kalau marah sama dia, kamu butuh menenangkan diri kan, jadi biarlah dia tenang dulu, Ratu Jodha� kata Jalal sambil merangkul pundak Jodha lembut, �Semua akan baik baik saja besok, Ratu Jodha� kata Jalal, �Aku juga berharap demikian, Yang Mulia� harap Jodha.

Saat itu Salim sedang bersantai dikamarnya sendiri, tiba tiba Rahim datang menemuinya �Salim, ayooo � kita berlatih pedang� ajak Rahim, Salim langsung tegang mendengar ucapan Rahim, �Ada masalah apa Salim ?� tanya Rahim, �Baijaan, tidakah kamu berfikir bahwa ayah telah bertindak tidak adil dengan memberikan hukuman ke aku ?� tanya Salim, �Ketika sebuah hukuman tidak lebih dari hukuman seorang penjahat, maka hal itu dimaksudkan untuk memberi pelajaran, Salim� kata Rahim,
�Itu sama halnya dengan keadilan dan jika hal itu lebih dari sekedar kejahatan maka itu adalah kekejaman, Salim� terang Rahim, �Yang Mulia, mengajarkanmu untuk berfikir, Salim� kata Rahim lagi, �Aku membuat kesalahan dengan tidak disengaja, Rashid itu diampuni tapi kenapa aku tidak ???� tanya Salim penasaran, �Suatu hari nanti, kamu akan bisa mengerti, Salim � kelak ketika kamu menjadi Raja� kata Rahim lagi,�Sudahlah tidak usah dipikirkan lagi �. Ayo kita berlatih� ajak Rahim kemudian mereka berduapun keluar dari kamar Salim.
Anak anak sedang berlatih bertarung menggunakan pedang, Jalal datang menemui mereka, �Aku ingin berlatih dengan Sekhu Baba� begitu ujar Jalal sementara Rahim berlatih dengan anak anak lainnya. Jalal dan Salim mulai bertarung menggunakan pedang, Salim mencoba untk menyerang Jalal secara terus menerus membabi buta sementara Jalal berusaha untuk bertahan, �Cukup !� ujar Jalal, semua yang sedang berlatih pedang langsung menghentikan latihannya ,
�Maksudku cukup untuk Salim, yang lain boleh melanjutkan kembali latihannya� ujar Jalal lagi sambil meminta Salim untuk beristirahat terlebih dahulu, kemudian Salim dan Jalal duduk bersebelahan, tapi Jalal merasakan walaupun mereka duduk berdampingan, jarak antara mereka berdua sangatlah jauh, tidak ada keceriaan lagi diwajah Salim, mukanya masam dan diam seribu bahasa. �Sekhu Baba, apakah kamu marah denganku ?� tanya Jalal, �Kenapa kamu bertindak kasar seperti tadi ?� tanya Jalal,
�Karena kamu telah menghukum aku !� akhirnya Salim mau membuka suaranya, �Kamu seharusnya tidak melakukan hal seperti itu !� kata Salim, �Sekhu Baba, aku melalukan semua ini untuk kebaikanmu sendiri, ayah ingin kamu mengerti tentang sesuatu dan kamu telah melakukannya� terang Jalal, �Ketika kamu besar nanti, kamu akan tau tentang hal ini� ujar Jalal lagi, �Tapi kamu tidak melakukan keadilan buatku ! aku tidak akan memberikan hukuman seperti itu jika aku seorang Raja !� kata Salim lantang, �Lantas hukuman seperti apa yang akan putuskan ?� tanya Jalal, �Aku akan mengatakannya padamu nanti ketika aku menjadi seorang Raja ! sekarang aku mau berlatih dulu !� kata Salim sambil berlalu dari hadapan Jalal, Jalal hanya diam memperhatikan Salim.
Malam itu Jalal sedang berada dikamarnya, tiba tiba Jodha datang menemuinya, �Ini salah, Yang Mulia � Salim baru saja kembali pulang dan kamu menyuruhnya untuk berlatih bertarung ?� tanya Jodha, �Dia adalah calon Raja, Ratu Jodha� kata Jalal, �Sementara aku harus menunggunya untuk menunjukkan rasa cintaku padanya, Yang Mulia� kata Jodha, �Kamu tidak usah menunggunya, Ratu Jodha � kamu bisa menunjukkan cintamu begitu dia datang, Ratu Jodha�ujar Jalal lagi,
vlcsnap-2014-11-27-09h29m38s119�Kamu benar, Ratu Jodha� ujar Jalal, �Ada apa ??? kenapa kamu terlihat sedikit tegang, Yang Mulia ?� tanya Jodha, �Salim marah padaku � karena aku telah memberinya hukuman ke dia, Ratu Jodha� ujar Jalal, �Dia memang selalu mengambil keputusan dengan hatinya, Yang Mulia� kata Jodha berusaha menenangkan suaminya, tepat pada saat itu Hamida masuk ke kamar Jalal, �Jalal, aku ingin mengadakan pesta untuk kepulangan Salim� ujar Hamida, Jalal dan Jodha menyambut gembira usulan Hamida dengan harapan mungkin Salim akan bisa lebih tenang setelah perayaan pesta ini .

Selasa, 25 November 2014

Sinopsis Jodha akbar episode 381 by Sally Diandra

01.24 ARFARI

Sinopsis Jodha akbar episode 381 by Sally Diandra. Saat itu Rukayah sedang asyik menikmati hookahnya ditemani oleh Reesham pelayan setianya, Reesham memberitahukan bahwa Rashid dicemooh oleh semua orang, Rashid dipermalukan dan dihina oleh setiap orang karena dia telah memberikan tumpangan untuk seorang pengkhianat. �Kamu bisa mengambil keuntungan dari semua kejadian ini, Yang Mulia Ratu� saran vlcsnap-2014-11-25-16h02m07s205Reesham, �Kalo dia sudah mendapat perlakuan seperti itu dari masyarakat sekitar, aku tidak perlu bertindak apapun, karena saat ini semuanya telah berada dalam genggamanku dan Salim akan mendukungku� kata Rukayah.

Sementara itu di pasar, ketika Rashid hendak menjual kendangnya, tiba tiba sang penjual tidak mau menerima barang Rashid, Rashid langsung diusir dari kiosnya dan tak berapa lama kemudian semua orang yang berada dipasar langsung ikut ikutan menghina Rashid karena Rashid telah melindungi seorang pengkhianat Kesultanan Mughal, mereka yang berada dipasar merasa geram dan marah pada Rashid, mereka tidak mau memaafkan Rashid meskipun Rashid berusaha untuk menjelaskan akan tetapi semuanya sia sia saja. Semua orang yang ada dipasar tidak bisa membendung amarahnya, mereka langsung melempari Rashid dengan batu, �Pergi kamu dari sini ! kami tidak sudi melihatmu ! dasar pengkhianat !� ujar orang orang. Rashid langsung tersungkur jatuh, wajah dan tubuhnya terluka tapi Rashid tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya bisa menutupi wajahnya saja.

vlcsnap-2014-11-25-16h04m14s176Tepat pada saat itu Jodha dan rombongan pengawal dan pelayannya sedang melewati pasar, Jodha mendengar ada keributan. Dari dalam tandunya Jodha menyuruh salah satu pelayanannya untuk melihat ada keributan apa yang terjadi disana. Sang pelayananpun langsung pergi ketempat kejadian dan dilihatnya Rashid yang sedang terbaring telungkup ditanah sambil menutupi wajahnya, sementara orang orang yang mengitarinya terus menerus menghujaninya dengan batu.

Sipelayan langsung memberitahu Jodha tentang apa yang dilihatnya barusan, Jodha sangat terkejut mendengarnya, secepat kilat Jodha berdiri dan keluar dari tandunya, hendak menolong Rashid tepat pada saat itu ada salah seorang warga yang memegang batu besar dan hendak dihantamkannya ke muka Rashid, �Berhenti !!!!� teriak Jodha, orang orang yang memukuli Rashid segera berhenti memukuli Rashid karena mereka segan dengan Mariam Uz Zamani. Jodha mencoba menolong Rashid tepat pada saat itu ketika Jodha sedang berbicara dengan rakyatnya, Salim melalui kerumunan tersebut dan dilihatnya ibunya disana, Salim sangat bahagia bisa melihat ibunya ada dipasar,  �Ibuuu � ibuu ada disini ??? ibu pasti akan menemuiku� bathin Salim tapi ketika diperhatikannya dengan seksama, Salim baru menyadari kalo ibunya sedang menolong ayah Nadira. �Mengapa ibu selalu mendukung orang orang yang jahat padaku ???� bathin Salim sedih, �Ibu tidak seperti ibu Rukayah yang sangat mencintai aku� bathin Salim sambil berlalu dari sana. Jodha yang tidak menyadari keberadaan Salim disekitarnya, masih sibuk menjelaskan pada rakyatnya, �Rashid tidak bersalah dan kalian harus mengikuti perintah Yang Mulia Raja !� kata Jodha,

vlcsnap-2014-11-25-16h05m16s43�Sebagai Mariam Uz Zamani aku minta kalian menghormati keputusan Yang Mulia Raja, jangan main hakim sendiri !� kata Jodha lagi, semua rakyat disana mengiyakan perintah Jodha. Lalu Jodha memerintahkan prajuritnya untuk membantu Rashid pulang ke rumahnya. �Terima kasih Yang Mulia Ratu, terima kasih �� ujar Rashid, �Sebagai Mariam Uz Zamani, aku punya kewajiban untuk menolong orang tidak bersalah, pulanglah �� kata Jodha.

Sesampai di rumah Rashid, Zil Bahar sangat terkejut melihat Rashid pulang dengan dibantu oleh prajurit Kerajaan dengan kondisi muka lebam dan darah mengucur dari keningnya. Setelah para prajurit pergi meninggalkan rumah mereka, Zil Bahar langsung mengobati luka luka diwajah Rashid sambil menangis, �Lebih baik kita tinggalkan desa ini, Zil Bahar, daripada kita harus dihina terus setiap hari oleh orang orang itu� kata Rashid.

Siang itu ketika Nadira sedang membawa tempayan yang berisi air, yang disungginya diatas kepalanya, tiba tiba saja tempayan yang dibawanya pecah dan air pun tumpah membasahi seluruh tubuhnya. Nadira kesal dengan perlakuan anak anak sekitar rumahnya yang suka sekali mengejek dan menggodanya �Dasaaaar anak seorang pengkhianat ! pergi kamu dari sini !�� teriak anak anak itu dan tak berapa lama kemudian Salim datang ke tempat tersebut, Salim tersenyum bahagia melihat Nadira dipermalukan didepan orang banyak,  �Huh � kamu seharusnya bangga, kamu memang pantas diperlakukan seperti itu� ujar Salim, �Hey ! ayahku bukanlah seorang pengkhianat, dia tidak tahu apa apa, dia hanya memberikan tumpangan pada temannya !� kata Nadira marah, �Sama juga dengan aku, aku juga tidak tahu apa apa, aku juga tidak tahu kalo ada Qadir disana, tapi aku tetap mendapat hukuman, sekarang kamu dan ayahmu pantas menerima hukuman itu !� ujar Salim tenang.

vlcsnap-2014-11-25-16h06m45s166Masih didalam pasar, ketika Jodha hendak menuju kedalam tandunya, tiba tiba dari kejauhan Jodha melihat nenek Fatima Bi, nenek Qadir sedang berjalan tertatih tatih ditengah pasar, Jodha langsung mendekatinya. �Nenek Fatima, jangan khawatir akan Qadir � saya sangat menjamin dia berada dalam penanganan tim tabib istana yang terbaik� kata Jodha,
�Terima kasih Yang Mulia Ratu tapi sebenarnya yang sangat saya khawatirkan adalah semakin lama Qadir dalam masa penyembuhan, maka semakin lama pula Pangeran Salim akan menghadapi kesulitan didalam rumah saya� ujar nenek Fatima �Salim bekerja sangat keras, Yang Mulia Ratu � dia benar benar sangat membantu saya� ujar nenek Fatima lagi,
Jodha yang sedari tadi mendengarkan cerita nenek Fatima, merasa sangat bangga pada putra tercintanya Salim, �Putramu itu selalu ingin menyenangkan hamba, Yang Mulia Ratuu �. � ujar nenek Fatima, �Maafkan hamba, Yang Mulia Ratu � karena hamba Yang Mulia Ratu harus berjauhan dengan Pangeran Salim� ujar nenek Fatima, "Tidak apa apa nenek Fatima" kata Jodha sambil tersenyum haru lalu memberikan nenek Fatima sebuah �tabeez� semacam tali untuk diikatkan dan berdoa untuk kesembuhan Qadir dan Salim.

vlcsnap-2014-11-25-16h08m41s49Ketika Jodha sudah sampai di Istana, Jodha kembali mengecek kondisi Qadir, saat itu Jodha ditemani oleh Shagnui Bai, para tabib memberikan informasi bahwa kondisi Qadir tidak jauh berubah, menyadari harapannya atas kesembuhan Qadir yang sangat tipis, Jodha langsung menyuruh Shagnui Bai untuk meramal masa depan Qadir,
�Shagnui Bai, aku mohon tolong kamu lihat bagaimana ramalan masa depan Qadir, karena bagaimanapun juga masa depan Salim berhubungan dengan kesembuhan Qadir� pinta Jodha, Shagnui Bai kemudian mengambil kerang kerang ajaibnya yang bisa memprediksi masa depan seseorang, kemudian Shagnui Bai melemparkan kerang kerang tersebut keatas meja.
�Jodha � nyawa Qadir masih akan cukup lama, tapi Salim tetap akan menjadi seorang Raja dan dia tidak akan pernah melupakan hari hari yang dilaluinya saat ini� kata Shagnui Bai, �Shagnui Bai, tolong jelaskan lebih detail lagi tentang keadaan mereka ?� pinta Jodha, �Aku mempunyai perasaan yang aneh, Jodha �� ujar Shagnui Bai sambil memberikan secarik kertas ke Jodha yang tidak pernah dibuka oleh siapapun selama dirinya hidup.

vlcsnap-2014-11-25-16h07m20s4Jodha benar benar tidak sabar dan ingin segera tahu tentang keselamatan Salim. �Jodha � Salim akan mempunyai dua kehidupan, Salim akan meninggal sebelum kamu meninggal� ujar Shagnui Bai lagi, Jodha benar benar terkejut dan putus asa mendengar penjelasan Shagnui Bai,
�Shagnui Bai ! beraninya kamu mengatakan hal seperti itu !� tegur Jodha dengan nada marah, Jodha tidak terima dengan ramalan Shagnui Bai, �Keluar kamu dari sini !!!!� teriak Jodha sambil menyeret Shagnui Bai keluar dari kamar. Ketika sudah diluar kamar,
�Jodha, kamu harus berani untuk mendengarkan ini semua �. Tentang masa depan anakmu Pangeran Salim, dia akan mati tapi kemudian hidup kembali � perasaannya akan mati hatinya akan hancur berkeping keeping � cintanya akan mati dan Salim akan hidup kembali sebagai seorang Raja dan dia akan memiliki cintanya yang kedua dalam kehidupannya, Jodha� ujar Shagnui Bai,
Jodha hanya bisa diam mendengarkan ramalan Shagnui Bai yang tidak pernah meleset, �Sama seperti suamimu, Jodha � ketika Jalal mati maka suamimu lahir kembali menjadi Akbar, Salimpun akan mengalami hal yang serupa � cinta pertamanya telah merasuki kehidupannya� ujar Shagnui Bai sambil tertawa terbahak bahak lalu meninggalkan Jodha yang masih termangu tidak percaya dengan ramalan Shagnui Bai.

Kelahiran MEHRUNISSA cinta kedua Salim.
vlcsnap-2014-11-25-16h07m56s103Sementara itu jauh dipadang gurun yang tandus, tampak sebuah rombongan melalui pada gurun tersebut. Rombongan tersebut berisi sepasang suami istri Riyaz Beg dan istrinya Asmat yang sedang hamil tua beserta ke tiga anak laki laki mereka yang masih kecil kecil dan para pelayan mereka. Ketika hari mulai gelap mereka memutuskan untuk berkemah di padang gurun tersebut, tapi sayangnya mereka diserang oleh segerombolan perampok, semua barang bawaan mereka dijarah oleh perampok, akhirnya mereka berlima melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki, Asmat yang sedang hamil anak ke empatnya tiba tiba merasakan konstraksi di perutnya, dia bisa merasakan kalo saat ini adalah saatnya melahirkan.

Ketika mereka sedang istirahat disuatu tempat, tiba tiba datanglah serombongan orang yang dipimpin oleh Mallik Masood. Mallik Masood langsung menolong mereka dan membawanya ke tempatya dan disanalah Asmat melahirkan seorang anak perempuan dan Riyaz memberinya nama Mehrunissa ( bakal cinta keduanya Salim ).
Tapi kelahiran Mehrunissa benar benar membingungkan mereka karena semua barang bawaan mereka telah dirampok dan mereka harus menghidupi 3 orang anak yang masih kecil kecil, Riyaz dan Asmat merasa tidak mampu membesarkan 4 orang anak yang masih kecil kecil, oleh karena itu Riyaz mengambil keputusan untuk meninggalkan Mehrunissa dijalan dengan harapan ada orang yang mau mengasuhnya sebagai anaknya sendiri.

vlcsnap-2014-11-25-16h18m45s200Dengan hati yang berdebar debar dan bingung, Riyaz mengambil Mehrunissa yang sedang tertidur dalam pelukan Asmat, Asmat hanya bisa menangis, dirinya tak kuasa menghentikan keputusan suaminya. Lalu malam itu Riyaz keluar rumah dan berjalan menjauh dari tempat Asmat melahirkan tadi, setelah dirasa sudah cukup jauh lalu Riyaz menaruh Mehrunissa yang hanya dibungkus dengan sebuah selimut tebal itu dijalanan yang berdebu dan meninggalkannya disana dengan hati yang berat. Keesokan harinya rombongan Mallik sedang mencari tempat untuk melakukan sholat. Ketika setelah selesai sholat, Mallik mendengar ada suara tangisan bayi yang memecah keheningan dipadang gurun tersebut.Lalu Mallik berhasil mencari kearah sumber tangisan bayi, Mallik sangat terkejut karena dirinya mengenali bayi yang dibuang ini adalah anak Riyaz yang baru saja dilahirkan semalam.

Akhirnya Mallik membawa ke Mehrunissa ketempatnya kembali dan menyerahkan Mehrunissa pada ibunya sendiri yaitu Asmat, �Kenapa kalian membuang anak kalian sendiri ??? ini adalah sebuah dosa !� tegur Mallik tapi kemudian Riyaz menceritakan alasannya membuang Mehrunissa. Malliik memberikan solusi pada Riyaz untuk mencari pekerjaan di kerajaan Mughal di Agra. �Saya jamin, kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan di Agra, kebetulan aku akan ke pengadilan Kerajaan Mughal, aku akan menghadap Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar� kata Mallik Masood, Riyaz dan Asmat sangat bahagia mendengarnya, �Aku tidak akan pernah meninggalkan putri kita Mehrunissa, Asmat� kata Riyaz Beg.

vlcsnap-2014-11-25-16h08m33s221Di Agra, Rashid sekeluarga akhirnya memutuskan meninggalkan rumah mereka di Agra, mereka pergi dengan menggunakan gerobak sapi dengan semua barang bawaan mereka, Zil Bahar dan Nadira tampak sedih harus meninggalkan Agra, sementara di perjalanan ketika Nadira sedang duduk didalam gerobaknya, dia bertemu Salim yang sedang membawa tempayan air, mereka hanya saling memandang satu sama lain.
Sementara itu di Kuil, Jodha sedang melakukan pemujaan pada Dewi Kaali beserta beberapa pendeta untuk memohon kesembuhan bagi Qadir, Jodha berdoa terus menerus sekuat tenaga sambil menangis. Sedangkan diistana, ketika para tabib sedang mengobati Qadir, tiba tiba saja tangan Qadir bergerak gerak sampai sampai menjatuhkan gelas disebelahnya, tepat pada saat itu di Kuil Dewi Kaali tiba tiba saja bunga yang ada ditangan patung Dewi Kaali jatuh kebawah sebagai isyarat bahwa doa Jodha dikabulkan.
Tabib yang dikejutkan dengan suara benda jatuh, segera menghampiri Qadir untuk mengecek kondisinya dan tak berapa lama kemudian Qadirpun membuka matanya �Neneeeeeek �. � ujar Qadir, tabib tersenyum bahagia melihat Qadir yang sudah pulih dari komanya. Tabibpun segera memberitahukan berita baik ini ke Jalal.

Didalam �Hojra� (kamar Jalal) Jalal sedang mengadakan pembicaraan yang cukup serius dengan Todar Maal yaitu mengenai bagaimana caranya mengontrol Negara yang sering membuat kerusuhan, Jalal juga menekankan pengamanan yang super ketat untuk Jodha selama Jodha ada di Kuil untuk melakukan doa pada Dewi Kaali. Tiba tiba salah satu prajuritnya menemui Jalal, memberitahukan bahwa tabib ingin bertemu dengan Jalal, Jalalpun mengijinkan.

vlcsnap-2014-11-25-16h10m11s175Dengan senyum yang tersungging diwajahnya, tabib tersebut memberitahukan Jalal bahwa saat ini Qadir sudah siuman. �Oh yaa ??? kalo begitu itu artinya Sekhu Baba akan segera kembali ke istana� ujar Jalal bahagia, �Lebih baik � untuk menyambut kepulangan Sekhu Baba kita hias ruangan ini dengan emas dan perak, aku ingin semuanya kemilau dimana mana !� perintah Jalal, lalu mereka bertiga pun segera menemui Qadir yang masih terbaring lemah dikamar, �Yang Mulia, bolehkah aku bertemu dengan nenekku ???� pinta Qadir begitu melihat Jalal, Jalal langsung menyuruh pengawalnya untuk mempersiapkan semuanya untuk memulangkan Qadir ke rumah nenek Fatima dan membawa Salim kembali ke istana. Ketika Jalal sedang membicarakan soal rencana kepulangan Salim, Rukayah datang menemuinya,
vlcsnap-2014-11-25-16h10m24s50�Yang Mulia, bolehkah aku ikut menjemput Salim ?� pinta Rukayah, �Karena saat ini Jodha sedang mengadakan doa pemujaannya di Kuil� Rukayah mencoba meyakinkan Jalal, akhirnya Jalal mengabulkan permintaan Rukayah, �Pergilah �. Bawalah Sekhu Baba pulang� kata Jalal kemudian berlalu meninggalkan Rukayah, setelah Jalal berada jauh darinya, Rukayah mengatakan pada dirinya sendiri : �Ini saat yang tepat untuk meracuni pikiran Salim agar dia melawan Jodha !� ujar Rukayah dengan senyum sinisnya.

Salim menjalani hukumannya dalam kemiskinan bersama nenek Fatima Bi. Salim mampu menghadapi kehidupannya dengan berani, sampai akhirnya mereka dikejutkan oleh kehadiran Keluarga Kerajaan seperti Rukayah, Todar Maal dan Rahim yang akan menjemput Salim pulang ke istana, karena Qadir sudah sembuh ,,, Qadir langsung menyeruak keluar menghampiri neneknya, nenek Fatima dan Qadir sangat bahagia, merekapun berpelukan satu sama lain, sementara Salim juga keluar dari rumah nenek Fatimah dan lansgung memeluk Rukayah, Rukayahpun membalas pelukan Salim,
�Salim hukumanmu sudah berakhir, sekarang kamu bisa pulang ke istana� kata Rukayah, �Oh yaaa ???? lalu mana ayah mana ibu ?? kenapa mereka tidak datang menjemputku ??� tanya Salim, dengan pikiran jahatnya Rukayah langsung membawa Salim ketempat yang agak jauh dari orang orang yang mengikutinya, agar mereka tidak bisa mendengarkan ucapannya yang meracuni Salim. �Salim, ayah ibumu sedang melakukan suatu hal yang sangat penting dari pada menjemputmu untuk pulang ke istana� kata Rukayah,

vlcsnap-2014-11-25-16h11m17s73Salim sangat sedih mendengarnya tapi dia bahagia dia bisa pulang ke istana. Kemudian Salim berpamitan dengan nenek Fatima, �Nenek, aku janji �. suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi� kata Salim, lalu Rukayah menyuruh untuk mengganti pakaiannya dibantu para pelayan, �Sekarang kamu adalah Pangeran Kesultanan Mughal� kata Rukayah, Salim merasa senang dan bangga bisa pulang kembali ke istana dengan menggunakan kuda putih kesayangannya... Sinopsis Jodha akbar episode 382

Need an Invite?

Want to attend the wedding event? Be our guest, give us a message.

Nama Email * Pesan *