Welcome to Yajodha!

You will come to this blog http://sinopsisjodhaakbar.blogspot.com

Jumat, 31 Oktober 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 110 by Jonathan Bay

19.00 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 110 by Jonathan Bay. Jalal memasuki ruang sidang. Para menteri berdiri menyambutnya dan memberi salam. Atgah mengatakan kalau ada pesan dari munim khan dikabul. Isi pesan itu adalah bahwa senjata dan harta di kabul telah di sita dan telah dikirim ke Agra. Mirza hakim akan memimpin di Kabul. Hingga persiapan alih kekuasan kepada Mughal dilaksanakan, Munim Khan meminta izin untuk tinggal lebih lama di Kabul. Jalal mengizinkan. Jalal berkata kalau Munim khan telah berjasa besar menghancurkan pemberontakan Abul Mali, iparnya. Karena itu begitu dia kembali ke Agra nanti dia akan di angkat menjadi kepala menteri. Semua orang saling pandang. Atgah mengucapkan selamat. Sidang selesai, Jalal meninggalkan ruang sidang. Sharif berkata pada Adham kalau dirinya yang pergi ke kabul dia pasti jadi kepala vlcsnap-2014-11-01-08h46m16s189menteri. Adham memintanya jangan kuatir, karena munim khan setia pada mereka. Adham lebih senang kalau Munim yang menjadi kepala menteri daripada Atgah khan. Karena dia akan dapat akses ke harta kerajaan, dapat bagian dari pajak dan lainnya dan kekuatan mereka meningkat. 

Jodha sedang berdiri di teras bersama moti. Dia terlihat kedinginan. Moti menutupi tubuh Jodha dengan syal. Salima datang, juga dengan tubuh terbungkus syal. Salima berkata, "Ratu Jodha, kau sedang menikmati musim dingin diAgra? Ini musim dingin pertamamu di Agra, pelan-pelan kau akan terbiasan dengan cuaca ini." Salima membawakan beberapa gulung benang untuk Jodha, karena dia menduga Jodha suka menjahit.  Tapi Jodha seperti tidak tertarik. Salima juga berkata kalau di sedang membaca puisi Sheikh Kulban yang indah dan bertanya apakah Jodha ingin mendengarnya? Jodha juga tidak tertarik. Salima mengerti. Dia hanya ingin menghibur Jodha agar melupakan kesedihannya. Jodha mempersilahkan Salima duduk. Moti meninggalkan mereka. Salima menatap Jodha yang terlihat gelisah. Salima berkata dalam hati, "sepertinya obat yang di berikan tabib sudah mulai bereaksi." Jodha dan Salima duduk di sofa saling berhadapan. Jodha terlihat menahan sesuatu. Salima bertanya, "kenapa Ratu Jodha? Kau merasa mual?" Jodha menjawab, "tidak. Tapi aku tidak tenang." Jodha meminta Salima agar jangan salah paham, dia akan dengarkan puisi salima lain kali. Salima tersenyum dan berkata, "aku mengerti apa yang kau rasakan, Ratu Jodha. Sebagai kakakmu, boleh aku beri nasihat?" Jodha mengangguk. Salima berkata kalau selalu ada hikma dibalik masa sulit dan masa sulit akan segera berlalu. Jodha menyahut, "masa sulit akan berlalu, tapi akan meninggalkan bekas dan luka selamanya. Kau tidak tahu yang dilakukan Kaisar padaku? Dia mengejekku di depan ibunya. Dia tidak menghormati aku."

vlcsnap-2014-11-01-08h47m14s5Salima mengatakan kalau semua itu tergantung persepsi, "menurutmu Kaisar telah menghinamu, tapi bagiku, dia hanya melindungi kehormatanmu. Dia tidak mau ada yang menyalahkan dirimu. Itu alasan dia berkata seperti itu di depan ibunya. Kaisar telah habiskan banyak waktu bersamamu. Raja tidak mau kau merasa rendah. Itu sebabnya kaisar merendahkan dirinya. Kalian berdua memiliki pertanyaan yang sama. Kalian berdua menanyakan bagaimana kau bisa hamil. Kaisar memastikan itu di depan ibunya, agar kau tidak dianggap salah." Jodha berkata, "meskipun tujuannya baik, tapi tetap caranya tidak bisa di terima. Kalau niat dia baik, dia akan memastikan untuk tidak menyakiti siapapun." Salima dengan bijak berkata, "Aku mengerti perasaanmu, Ratu Jodha. Kalau kau di posisi kaisar, apa yang akan kau lakukan? Aku tidak bilang kau salah, tapi tidak adil juga kalau kau salahkan kaisar. Mungkin saja pendapat kalian berdua benar." Jodha menatap Salima tak mengerti, "bagaimana mungkin 2 orang bisa benar?" salima kemudian bercerita tentang 5 orang buta yang berdiri di depan gajah. Masing-masing mereka memegang bagian tubuh yang berbeda. Karena itu mereka mengatakan kalau gajah adalah seperti bagian tubuh yang mereka pegang. Orang buta yang memegang telinga akan berkata kalau gajah itu lebar seperti tampah, yang memegang ekor akan berbeda pendapatnya dengan yang memegang kaki, begitu seterusnya. Padahal pendapat kelima orang buta itu semuanya salah, tapi tidak bisa dianggap salah. Lalu kata Salima, "dalam situasi ini, menurutku kau dan kaisar benar. Dengarkan saranku dan berhentilah kuatirkan masalah ini. Buka pikiraanmu dan tunggu waktu menjalankan peranannya. Dan kalian berdua akan temukan jawaban dari pertanyaan kalian itu." Seorang pelayan memberitahu Salima kalau tabib ingin bertemu dengannya. Salima segera pergi menemuinya.

vlcsnap-2014-11-01-08h48m20s163Sinopsis Jodha Akbar episode 110. Tabib bertanya pada Salima apakah Jodha sudah memuntahkan cairan berwarna biru? Salima menjawab kalau belum sampai 4 jam. Tabib memberitahu Salima kalau ada orang yang sengaja memberikan obat itu pada Jodha. Orang yang sama itu akan berusaha berikan obat ini lagi. Salima bertanya, bagaimana obat ini bisa selalu di berikan pda Jodha? Tabib mengatakan obat itu pasti di campur kedalam makanannya. Walaupun hanya setetes, obat ini akan menunjukan gejalanya. Salima kaget, sekarang dia ingat bagaimana dirinya bisa sakit. Salima ingat dia pernah mencicipi susu untuk Jodha dan dia juga ingat dengan wanita bercadar yang di lihatnya di dapur.  Salima menceritakan penemuannya itu pada tabib dan segera pergi ke dapur istana. Tabib mengatakan kalau obat ini di bawa dari luar agra, di buat dengan mencampurkan 4 bahan, dan bahan-bahan itu tidak di temukan di agra. Tabib berpikir siapa orang itu yang ingin menyakiti Jodha?

Di suatu tempat, seorang wanita bercadar sedang menuangkan cairan dari botol besar ke botol kecil. Tiba-tiba botol besar yang di pegangnya terjatuh dan pecah. Wanita bercadar terlihat panik dan bingung. Dia berpikir dan berpikir akhirnya menemukan ide, dia akan menemui tabib dan minta 4 bahan campuran obat dari dia. Dan dia bisa melanjutkan misinya tanpa di curigai.

vlcsnap-2014-11-01-08h49m29s74Jodha duduk di depan pendiangan. Pelayan membalutkan syal ketubuhnya. Jalal datang, Jodha berdiri menyambutnya. Jalal menyuruh semua pelayan pergi. Jalal meletakkan cincin Jodha di meja dan berkata kalau Jodha meninggalkan cincin ini di timbangan besar, "timbangan bisa menimbang banyak hal, tapi ada hal yang tidak bisa di timbang." Jodha berkata kalau dia tidak bisa percaya pada Jalal.  jalal bilang tak masalah, karena dia datang bukan untuk menyakinkan dirinya. Dia hanya ingin bilang kalau kaisar menimbang keadilan di timbanganya, dia tidak menimbang bantuan. Jodha berkata kalau jalal berpikir dengan mengembalikan cincin ini dia bisa membujuknya, maka Jalal salah. Benar atau salah yang dikatakan Jalal, yang pasti dia telah melukai hatinya dan kehormatannya.

Jalal dengan tenang berkata kalau dia datang bukan untuk ribut tapi untuk mengembalikan cincinya. Jdoha berkata, "aku tidak butuh cincin ini." Jalal dengan lembut berkata, "cincin ini diberikan oleh ibuku. Setidaknya kau simpan saja demi dia. Kau boleh tidak suka atau tidak butuh, tapi menyimpan cincin ini adalah kewajibanmu. Dan aku tahu kau selalu melakukan kewajibanmu. Selama kau di agra, kau akan simpan cincin ini." Jalal membalikan badan akan pergi, tapi dia berbalik kembali menatap Jodha dan berkata dalam hati, "seandainya aku bisa mengatakan apa yang ingin kukatakan. Aku ingin obat itu segera bereaksi. Aku yakin kalau kau tidak bersalah. Dan aku tak kan memaafkan pelakunya" Jodha balas memandang jalal dan berpikir, "hanya dewa yang tahu isi pikiran dia." Jalal juga berpikir, "aku ingin katakan kalau kau dan aku benar." Jalal kemudian beranjak pergi meninggalkan Jodha.

vlcsnap-2014-11-01-08h49m56s89Sinopsis Jodha Akbar episode 110. Maham sedang memeriksa pekerjaan para pelayan di dapur. Dia memberitahu pelayan kalau Ratu Hamida akan mengadakan jamuan makan untuk menghormati Ratu Jodha. Maham menyuruh mereka menghidangkan makanan yang terbaik. Dan juga agar membuat makanan manis kesukaan kaisar. Salima datang dan menyuruh semua pekerjaan di hentikan. Salima mengatakan kalau dapur kerajaan di bawah pengawasannya. Maham bertanya ada apa? apakah ada masalah? Salima menjawab kalau dia ingin semua makanan yang akan di berikan pada  Jodha akan di cicipi olehnya terlebih dahulu. Maham bertanya, "apa ada masalah dengan makanan yang disajikan untuk ratu Jodha?" Salima menjawab kalau dia melakukan itu demi melindungi kehormatan yang mulia. Salima bertanya apakah Maham keberatan? Maham berkata tidak, dia bahkan akan mendukung Salima demi nama baik jalal. Maham kemudian memberitahu para pelayan dapur kalau sekarang mereka berada dalam pengawasan Salima. Maham pergi dari dapur, tapi dia di pintu dia berhenti untuk mengintip. Resham melihatnya dan bertanya, "apa yang kau lihat di dapur?" Maham berkata kalau ia adalah perdana menteri dan harus mengawasi hal-hal yang mecurigakan. Maham merasa kalau Salima dan Jalal menyembunyikan sesuatu darinya.

Wanita bercadar menemui tabib dan meminta bahan-bahan obat untuk prakteknya karena dia sedang belajar ilmu pengobatan. Tabib bertanya bahan apa yang dia butuhkan. Wanita bercadar berkata, "aku butuh ekstrak pisang kering, bubuk kayu, nektar buah dan abu api." Tabib mecurigai orang itu dan segera bertanya padanya kenapa dia membutuhkan obar ini, ~sambil menunjukan obat di tanganya~ wanita bercadar itu berusaha mengambil obat dari tangan tabib. Tapi tabib berhasil memegang tanganya dan melihat gelangnya. Keduanya saling tarik dan dorong. Wanita bercadar berhasil mendorong tabib dan segera melarikan diri. Tabib segera pergi keistana dan mencari Ratu Salima. Tapi tidak bertemu. Dia lalu menitipkan pesan pada pelayan kalau dia ingin bertemu Salima dan akan menunggu di ruang obat.

vlcsnap-2014-11-01-08h50m08s204Javeda menenui Jodha di teras dan bertanya, "bagaimana keadaanmu ratu Jodhasa?" Jodha dengan heran mengulang kata-kata Javeda, "Ratu Jodhasa? Kenapa kau memanggilku seperti itu, Javeda?" Javeda mengatakan kalau dia sedang berbicara dalam bahasa Amer. Javeda mengoda Jodha dengan mengatakan kalau Jodha sudah lupa bahasa ibunya setelah datang ke Agra. Sedangkan dirinya tidak lupa, "contohnya, Moti, penduduk Amer akan memanggil dia Motisa, ~Jodha dan Moti berpandangan~ mertuaku akan di panggil Mahamsa, aku Javedasa dan kau akan di panggil Jodhasa. Dan anakmu nanti akan di panggil pangeran Mughalsa.." Moti dan Jodha tertawa mendengarnya. Jodha berkata, "Javeda, kau selalu menghiburku." Javeda meminta agar Jodha tidak memujinya, "aku tidak mengerti maksud perkataanmu, tapi aku suka yang kau katakan. Karena kau manis, kau hanya mengatakan hal-hal yang manis." Lalu pada pelayan, Javeda berkata, "pelayansa, tolong jaga Ratu Jodhasa dengan baik." Jodha tertawa. Salima datang. Semua berdiri memberi salam. Jodha mempersilahkan Salima duduk. Jodha dengan bercanda bertanya pada Salima, "apakah anda mendengar apa yang di katakan Javedasa? Tiap kali dia datang, pasti membuatku tersenyum." Salima dan Javeda turut tersenyum. Tiba-tiba Jodha merasa mual, dia segera berlari kedalam kamarnya dan muntah di baskom yang telah tersedia. Salima ingat kata-kata Tabib, bahwa kalau Jodha memuntahkan cairan biru setelah minum obat ini, artinya dia tidak hamil. Salima tersenyum dan berkata dalam hati, "yang di katakan tabib itu benar. Jodha memuntahkan cairan biru, artinya Jodha tidak hamil." Melihat kenyataan itu, Salima segera bergegas pergi.

vlcsnap-2014-11-01-08h51m17s139Beberapa pelayan bersenjata mendatangi tabib. Tabib sedang membuat obat. Mengetahui kedatangan prajurit bersenjata, Tabib langsung merasa kalau dirinya dalam bahaya. Tabib segera menyembunyikan diri. Pengawal mencarinya dan menutup pintu ruang obat agar tabib tidak kabur.

Di ruang sidang, jalal sedang berdiskusi dengan para menterinya tentang perluasan wilayah mughal dan penaklukan wilayah-wilayah kecil disekitarnya. Meski begitu, Jalal sedang tidak sabar menunggu reaksi dari obat yang diminum Jodha. Pengawal datang memberitahu kalau Salima ingin bertemu. Jalal menyuruh semua orang pergi dan berpesan pada Atgah agar tidak membiarkan seorangpun masuk keruang sidang tanpa izinnya. 

Salima datang sambil berlari menemui Jalal yang menyambutnya dengan antusias. Jalal bertanya, "bagaimana, Ratu Salima? Apa obatnya bereaksi pada Jodha?" Salima dengan gembira menyampaikan kabar itu, "Tabib itu benar. Jodha memutahkan cairan biru. Dia bersih dan tidak bersalah. Dia tidak hamil." Jalal terperangah senang dan berkata, "kau benar Ratu Salima. Kadang-kadang kebenaran itu lebih aneh dari khayalan. AKu beryukur kau ada di sampingku di masa sulit seperti ini." Jalal mencium kening Salima. Jalal berkata kalau tabib telah berusaha keras membantu mereka. Jalal melepas salah satu kalungnya dan berkata pada salima agar memberikannya pada Tabib sebagai hadiah. Salima memberi salam dan pergi. Jalal bicara sendiri, "sekarang aku harus temukan siapa yang berusaha merusak nama ratu Jodha? Siapa yang telah membuat lelucon murahan ini....Sinopsis Jodha Akbar episode 111

Sinopsis Jodha Akbar episode 363 by Sally Diandra

03.19 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 363 by Sally Diandra.  Siang itu di luar istana, Salim masih asyik melihat anak anak perempuan itu menari, Salim tersenyum melihat Anarkali menari, ketika dia sedang menari, gelang gelang kakinya �ghoongroos� lepas dari kaki mungilnya dan Salim yang mengambilnya, tak lama kemudian Anarkali datang menemui Salim �.
�Haiii � kembalikan, itu punyaku� ujar Anarkali, �Aku adalah Pangeran Salim dan aku menyukai gelang kaki ini jadi aku tidak akan mengembalikannya ke kamu� kata Salim, �Oooh � jadi karena kamu pangeran, apapun yang kamu suka pasti kamu dapatkan, begitu ? tapi itu pemberian ibuku, tolong kembalikan � Pangeran� ujar Anarkali, �Kamu sudah menghilangkannya dan aku yang menemukannya jadi gelang kaki ini adalah milikku� kata Salim lagi,
vlcsnap-2014-10-31-17h11m54s247akhirya Anarkali menyerah lalu dia mencopot gelang kaki satunya dan memberikannya ke Salim gelang kaki pasangannya �Hmmm � sepasang gelang ini tidak boleh dipisahkan, nih ,,, bawa gelang kaki ini juga, anggaplah sebagai hadiah� kata Anarkali sambil memberikan gelang kaki pasangannya, �Lalu bagaimana kamu menari kalau tanpa gelang gelang kaki ini ?� tanya Salim, �Suara gemercing tidak hanya berasal dari gelang gelang kaki ini saja, Pangeran� kata Anarkali,
lalu dia mengambil sebuah piring seng dan Anarkali menari diatas piring itu, piring tersebut juga memberikan suara gemercing, �Ambillah gelang gelang kaki itu, itu akan menolongmu� kata Anarkali, �Beraninya kamu bicara seperti itu pada pewaris tahta Kerajaan� ujar Salim, �Hmmm � kamu itu masih terlalu kecil, lebih kecil dari jari sang Raja, kalo kamu sudah besar nanti dan menjadi seorang Raja, kamu baru akan dihormati oleh semua orang� kata Anarkali lagi sambil berlalu dari sana, Salim cuma bisa manyun melihatnya pergi.
Di Istana Mughal � Jalal sedang makan siang bersama seluruh keluarga besarnya, semuanya memberinya salam ketika dia memasuki ruangan, kemudian Jalal duduk dan menyuruh seluruh keluarganya untuk memulai makan. Tiba tiba ketika mereka akan duduk, Salim membunyikan suara gemercing, Murad langsung berbisik ke Adam kalo Salim punya gelang kaki penari yang suaranya berisik sekali,
kemudian Jalal bertanya : �Suara apa itu ? suara itu berasal dari mana ?� , �Salim menyembunyikan sesuatu, Yang Mulia� ujar salah satu anak, ketika Jalal sedang bertanya ke Salim, Murad berhasil merampas gelang kaki tersebut dan menunjukkannya ke Jalal �Ini yang Salim sembunyikan, Yang Mulia !� kata Murad,
melihat gelang kaki tersebut Jalal heran � �Sekhu, dari mana kamu mendapatkan gelang kaki itu ?� tanya Jalal, �Aku sedang bermain �. � kata Salim dengan nada ketakutan, lalu Jalal menyuruh Salim meletakkan gelang kaki itu di atas meja dekat meja makan Jalal, dengan masih ketakutan Salim melangkah kearah meja ayahnya dan meletakkan gelang kaki itu disana dan berdiri ketakutan memandang Jalal, sesaat ketika Jalal mengambil pedangnya dari sarungnya, semuanya berada disana panic termasuk Jodha dan Rukayah, merekapun hendak bangkit tapi dicegah oleh Jalal �Jangan khawatir � aku tahu apa yang aku lakukan, Ratu Jodha� ujar Jalal
lalu ditaruhnya pedang tersebut disebelah gelang kaki Salim, �Sekhu � sekarang kamu harus memutuskan, kamu lebih suka yang mana ? pedang ini atau gelang kaki ini ?� kata Jalal � �Aku pikir mungkin kamu hanya menyukai pedang ini saja� ujar Jalal lagi,
ditanya seperti itu Salim bingung dan ketakutan, dipandanginya ibunya dan ayahnya secara bergantian, lalu Salim berlari kearah Jodha minta perlindungan, �Ada apa �. ? kenapa kamu ini, Sekhu ?� tanya Jalal, �Ayah � pedang itu sangat berat� kata Salim, �Lalu � kamu lebih suka yang mana ?� tanya Jalal, �Aku suka suara gemercing gelang kaki itu, ayah � aku takut sama pedang� kata Salim,
�Sekhu, kamu belum tahu apa apa tentang pedang, aku akan mengajarimu belajar main pedang, dan semua anak anak harus mempelajarinya, kamu tahu � pedang ini juga akan menimbulkan suara yang lebih dahsyat dibandigkan gelang kaki itu� kata Jalal

vlcsnap-2014-10-31-17h14m01s242Malam itu di kamar Jodha, Salim sedang bersama Jodha,
�Ibu, apakah ayah marah padaku ?� tanya Salim, �Tidak � tidak apa apa, tapi tolong katakan sama ibu, dari mana kamu mendapat gelang kaki ini ?� kata Jodha, �Gelang kaki ini dari seorang anak perempuan yang egois dan tidak mau menghormatiku, ibu ,,, dia kelihatannya lebih muda dari aku tapi kelihatannya kami seumuran, dia itu banyak bicara, ibu� kata Salim,
�Lalu � kenapa kamu membawa gelang kakinya ?� tanya Jodha, �Dia sudah menghina aku, ibu� kata Salim lagi, �Itu tidak baik, nak � kamu adalah seorang calon raja, kamu seharusnya memberikan hadiah ke semua orang bukan mengambil milik orang lain � ujar Jodha, �Tapi aku menemukannya tergeletak di lantai, ibu� bela Salim,
�Salim � gelang kaki itu bukan milik kamu dan mau kamu apakan gelang kaki itu ? kamu harus mengembalikannya ke anak perempuan itu, �Tapi gelang kaki itu sudah menjadi milikku, ibu � dan aku tidak akan memberikannya ke dia, pokoknya aku tidak akan memberikannya ke anak yang egois seperti dia� kata Salim,
�Kamu tidak suka anak perempuan ya ?� tanya Jodha, �Iyaaa � aku memang tidak suka anak perempuan, mereka itu egois !� kata Salim, �Salim, suatu saat ketika kamu besar nanti, kamu pasti akan menyukainya � ibu kan juga seorang perempuan� kata Jodha,
�Kalau Ibu dan nenek itu berbeda� kata Salim, �Lalu apa yang kamu katakan ke anak perempuan itu ?� tanya Jodha, �Aku bilang sama dia bahwa suatu saat aku akan menjadi seorang raja lalu dia bilang kalo aku ini lebih kecil daripada jari sang raja, lalu aku bilang lagi � suatu saat kalo aku jadi seorang raja aku akan menemuinya dan dia akan menghormatiku !� kata Salim,
mendengar cerita anaknya Jodha tertawa � �Salim, kamu harus menghormati semua perempuan, jika ada seseorang yang lebih pintar dari kamu, kamu harus bisa menerimanya dan kamu juga harus berteman dengan mereka, ketika seseorang tahu bahwa kamu adalah anak seorang raja dan mereka mencoba mengajarimu sesuatu yang benar, dia adalah teman yang baik, sekarang � kamu harus mengembalikan gelang gelang kaki itu ke dia, bagaimana ? kamu setuju ?� kata Jodha, �Iyaa ibu � aku setuju, aku akan mengembalikannya� kata Salim.

Zil Bahar menegur Anarkali karena telah bertengkar dengan Salim, �Ibu � aku juga telah memberikan gelang kaki satunya ke dia, dia adalah calon seorang raja tapi dia bertengkar denganku hanya untuk sepasang gelang kaki� kata Anarkali, �Kita ini lebih kecil dibandingkan dia, nak � kamu bisa saja berbicara seperti itu ke dia, tapi kita sekeluarga tinggal disini ini karena restu sang raja, nak � kata Zil Bahar, �Aku ingin gelang kakiku kembali, ibu �� kata Anarkali.
Malam itu Jodha menemui Jalal dikamarnya, Jalal kelihatan sedang termenung memikirkan sesuatu.
�Kamu agak keras tadi ke Salim, Yang Mulia� kata Jodha, �Aku tahu apa yang aku lakukan, Ratu Jodha� ujar Jalal, �Aku percaya sama kamu tapi ingat dia masih terlalu kecil, dia masih anak anak� kata Jodha, �Yaaa � aku tahu, aku juga suka music tapi Sekhu akan menjadi seorang raja jadi aku ingin dia tahu betapa pentingnya sebuah pedang� kata Jalal � �Sekhu adalah anakku dan aku akan menanganinya dengan lembut, aku tahu � dia itu sama seperti kamu� kata Jalal,
�Hmm � akhirnya, kamu menerimanya kan ? kalo dia sama seperti aku ?� ujar Jodha, �Kamu tahu � dulu ketika pertama kali aku ketemu sama kamu, waktu itu aku tertawa� kata Jalal, �Oooh � jadi maksudmu kamu tidak suka aku ?� tanya Jodha, �Bukan begitu, dulu �. kamu waktu itu masih kecil, seperti seorang anak kecil� ujar Jalal sambil mematutkan jarinya,
mendengar seperti Jodha lansung marah dan menampik tangan Jalal �Kamu selalu menyakiti perasaanku, aku pergi !� ujar Jodha, sebelum beranjak pergi, Jalal sudah memegang lengannya � �Kamu tahu � aku sangat mencintai kamu, itulah mengapa aku juga sangat mencintai Salim� ujarnya , Jodha langsung luluh dan meletakkan kepalanya dipelukkan Jalal.
Rukayah sedang melihat para penari yang sedang menari, setelah tarian mereka selesai Rukayah memberikan hadiah ke penari tersebut, dia melemparkan perhiasannya berupa gelang ke arah mereka dan para penari itu mengambil perhiasan tersebut dan berlalu dari sana dan semua pelayannya pun ikut meninggalkan tempat tersebut
Rukayah teringat kejadian tadi di meja makan ketika Salim kedapatan menyembunyikan gelang kaki penari dan menaruhnya di meja dekat meja makan Jalal, �Sekarang � aku tahu apa yang dia sukai, dia tidak suka pedang tapi lebih suka pada gelang kaki, hal ini bisa menguntungkanku� ujarnya sambil tersenyum sinis �

vlcsnap-2014-10-31-17h17m10s87Pagi itu � Salim sedang bersama dengan anak anak yang lain di tempat latihan bermain pedang, disana terdapat banyak sekali gelang kaki dan pedang,
�Ini semua gara gara Salim, kita jadi terlibat dalam permasalahan ini� kata Murad, tak lama kemudian Jalal datang kesana, Salim sangat ketakutan melihat kedatangan ayahnya, Jalal terus memandang kearah Salim tanpa berkedip sambil menyiapkan dirinya untuk bertarung bersama para prajuritnya.
Sementara itu dari kejauhan ditenda tempat para Ratu, semua Ratu tegang terutama Jodha yang terus memperhatikan anak dan suaminya di arena tersebut �Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Jalal ?� ujar Hamida penasaran, �Yang Mulia akan memutuskan semuanya dengan benar, ibu � dia tahu apa yang harus dilakukan� ujar Rukayah �
kemudian Jalal menyuruh Salim berdiri di tengah tengah arena, sesaat kemudian Tansen datang ke area tersebut bersama dengan gadis-gadis penari, Rahim langsung mendekati Salim dan berkata : �Pangeran kamu harus tetap fokus ke Yang Mulia saja, tidak boleh melihat para penari itu menari, Yang Mulia tidak akan menyukainya� ujar Rahim, Salim hanya mengangguk tanda mengerti.
saat itu para penari mulai melakukan tariannya dan suara gemercing gelang kaki nyaring terdengar, di satu sisi Jalal sudah mulai bertarung melawan prajurit prajuritnya, Tansenpun memainkan alat musiknya, setelah dia menyelesaikan instrumentnya, Jalal mulai bertarung dengan pedangnya dan menimbulkan suara yang tidak kalah nyaringnya, kemudian dia berhenti dan para penari kembali memainkan gelang gelang kaki mereka, hal ini terjadi berulang ulang kali, suara gemercing gelang kaki dan pedang saling bersahut sahutan satu sama lain.
Salim tetap berusaha focus melihat ke ayahnya yang sedang bertarung, dia tidak melihat ke arah gadis penari itu sedikitpun, sampai akhirnya Jalal menghentikan pertarungannya dan memandang ke arah Salim lalu menghampiri ke anak tercintanya itu.Sinopsis Jodha Akbar episode 364

Kamis, 30 Oktober 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 109 by Jonathan Bay

20.56 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 109 by Jonathan Bay. Jalal dan Salima diiringi para pengawal menemui tabib yang mengatakan kalau Jodha Hamil. Tabib segera berdiri dan memberi salam. Jalal dengan marah berkata kalau di a datang bukan untuk mendengar salamnya. Tabib merasa heran mendengar Jalal berkata begitu. Jalal mengatakan, "aku menghormati usia dan pengalamanmu, kalau tidak aku sudah menghukummu." Tabib vlcsnap-2014-10-31-10h41m51s206meminta Jalal agar tenang, dia berkata kalau apapun perintah Jalal akan di laksanakannya, "tapi tolong katakan apa salahku?" Jalal berteriak dengan lantang, "kesalahanmu adalah kau mengatakan kalau Ratu Jodha hamil, padahal aku tidak pernah tidur dengan dia. Lalu aku menuduhnya berhubungan dengan orang lain. Aku meragukan dan mempertanyakan karakternya, tapi apa yang kulihat, penjahat manapun tidak akan pernah semarah dia. Dia terlihat sangat terluka dan itu membuktikan kejujurannya. Dan kau yang bertanggung jawab atas semua ini! Aku dan Ratu Jodha yang menanggung semua kesalahanmu! Dia sedang sedih. Dia mengaku tidak bersalah. Kadang aku berkata jujur untuk menghibur dia. Dan kadang aku bohong untuk selamatkan dia. Kau yang bertanggung jawab untuk ini! Sebelum aku memenggalmu, katakan padaku yang sejujurnya! Kenapa kau melakukan ini? Siapa yang telah menyuapmu untuk berbohong? Katakan!" Tabib mengatakan kalau dirinya tidak bersalah dan dia juga tidak menerima suap dari siapapun. Dia mengumumkan kehamilan Jodha berdasarkan kondisi dan gejala yang di alami Jodha. Kalaupun tabib lain yang memeriksanya, pasti akan memberikan kesimpulan yang sama. Salima bertanya pada tabib kalau mungkin ada alasan lain yang bisa menjadi penyebab kondisi dan gejala yang dialami Jodha? Tabib menjawab kalau keanehan alam sering terjadi. Seringkali gejalanya keliru. Kalau ratu Jodha tidak hamil pasti ada hal lain yang jadi penyebabnya, "kadang beberapa makanan bisa menyembuhkan penyakit tapi bisa juga menyebabkan sakit. Bisa jadi Ratu Jodha memakan sesuatu atau seseorang mungkin telah memberi sesuatu yang akan membuat orang berpikir kalau dia hamil." Jalal dan Salima terperanjat kaget. Mereka mungkin tidak terpikir sampai kesitu. Tabib memberi contoh ramuan yang bisa menunjukan gejala kehamilan antara lain adalah campuran daun pisang dan akar. Tabib mengatakan kalau dia pernah melihat kasus seperti itu beberpa tahun yang lalu. Tabib vlcsnap-2014-10-31-10h42m18s223berkata kalau kasus itu terjadi pada orang biasa, sedangkan Jodha adalah keluarga kerajaan yang pasti punya banyak musuh. Tabib juga mengatakan kalau Ruq juga pernah mengalami hal yang sama. Jalal bertanya apakah ada obat penawarnya? Tabib berkata ada. dia memberikan obat pada Jalal dan menyuruh meminumkannya pada Jodha. Kalau setelah empat jam setelah meminum obat itu Jodha memuntahkan cairan biru makan artinya Jodha tidak hamil. Tabib mengatakan tabib adalah manusia juga yang tidak lepas dari kesalahan. Mereka membaca gejala untuk mengetahui penyakit dan obatnya. Jalal bertanya, "tapi bagaimana aku akan meminumkan ramuan ini pada ratu Jodha?" Salima berkata kalau urusan itu serahkan pada dirinya saja. Jalal mengangguk. Tabib memberi salam. Jalal dan Salima kembali ke istana.

Sementara itu, Hamida sedang menginterogasi Jodha dengan menanyakan siapa ayah bayi yang di kandungnya. Hamida berkata kalau Jalal sudah menginginkan anak sejak lama dan mereka sedang menanti ahli waris tahta kerajaan. Mereka semua senang mendengar Jodha hamil, tapi kenyataan ini menghancurkan harapan mereka semua. Hamida bertanya, "kalau jalal tidak pernah berhubungan intim denganmu, bagaimana kau bisa hamil? Siapa ayah bayi vlcsnap-2014-10-31-10h42m33s115ini?" Gulbadan dan Jiji anga terlihat tegang, begitu pula Moti. Sedangkan Maham tersenyum licik. Hamida berkata kalau Jodha membuat kesalahan ini maka dia tidak punya hak tinggal di istana dan menjadi bagian keluarga mughal. Hamida akan mengatakan pada dunia kalau Jodha mati setelah jatuh dari kuil atau lompat di kolam kerajaan, apapun yang jelas dia tidak akan mengijinkan Jodha tinggal di istana Agra lagi.

Sinopsis Jodha Akbar episode 109. Jodha dengan tatapan terluka berkata, "Ibu, selama ini kupikir hanya kau satu-satunya orang di Agra yang memahami diriku. Tapi pertanyaanmu ini telah membuktikan kalau aku salah. Kau bertanya padaku siapa ayah dari bayi ini?" Hamida menjawab, "benar! Itu yang aku ingin tahu! Karena aku yakin anakku tidak akan pernah berbohong tentang sesuatu yang serius! Kenapa dia bilang kalau dia tidak pernah berhubungan intim denganmu?"

Jalal datang dan dengan tenang dia berkata, "kau telah salah sangaka, ibu. Aku memang pernah berhubungan intim dengan Jodha." Semua orang terkejut mendengar penyataan Jalal. Maham anga terlihat tidak terima. Dia mengatakan kalau Jalal mengatakan itu untuk melindungi Jodha, karena kalau benar jalal pernah tidur dengan Jodha kenapa muncul keraguan ini? Jalal berkata kalau dirinya ragu bahwa seseorang bisa hamil hanya dengan satu kali berhubungan. Mendengar itu Jodha berusaha menenangkan dirinya, Hamida menatap Jalal dengan tatapan tak percaya. Lanjut Jalal, "Jadi kupikir kalau Jodha berhubungan vlcsnap-2014-10-31-10h43m18s52gelap dengan pria lain. Tapi sekarang aku yakin kalau akulah ayah dari bayi ini." Jodha tak bisa menahan diri lagi, dengan geram dia berkata, "aku benci nasibku. Kenapa aku menikah dengan orang sepertimu. Kau bilang tidak berhubungan denganku, sekarang kau bilang pernah. Kau menanyakan siapa ayah bayi ini, sekarang kau mengaku kalau ini bayimu. Katakan yang jelas, apa maumu? Apa tujuanmu? Ataukan aku benar tentang dirimu. Apakah ini hanya permainan bagimu? Aku tidak pernah katakan ini di depan siapapun. Tapi hari ini akau akan katakan di depan semua orang kalau aku membencimu! AKu benci padamu sejak aku menikah denganmu! Aku benci malam di mana aku di perlakukan seperti ini dan aku benci bayi ini yang ada di kandungaku gara-gara dirimu! Cih.. kau harus malu!" Dengan tangis penuh kebencian Jodha membalikan badan menjauhi Jalal.

Hamida dengan marah bertanya, "Jalal kalau bayi ini anakku, kenapa kau mengatakan kalau ini bukan?" Dengan tenang Jalal menjawab, "seperti yang kukatakan ibu, aku ingin tahu kalau Jodha pernah berhubungan dengan pria lain selain aku" Hamida berteriak geram, "apakah ini lelucon bagimu? Kau ini kaisar, bukan pria biasa. Kalau raja melakukan kesalahan sekali saja, rakyat akan berpikir kalau mereka juga boleh melakukan kesalahan yang sama." Jalal berkata, "ibu, kau..." Hamida memotong kata-kata Jala, "cukup! Jangan panggil aku ibu! Kau telah membuatku malu...." Hamida mengatakan gara-gara Jalal dia menjadi sangat malu pada Jodha karena telah menuduhnya yang bukan-bukan. Jalal berkata kalau ibunya tak perlu marah, "apa yang salah kalau aku ingin tahu apakah dia punya hubungan dengan pria lain? ~Jodha menatap Jalal dengan penuh kebencian~ Aku tak punya bukti untuk membuktikan kesucian dia."  Hamida mengangkat tanganya hendak menampar Jalal, semua orang kaget, "aku berharap tidak mengatakan kalau aku datang kesini sebagai mariam makani dan bukan sebagai ibumu. Kalau tidak, hari ini aku sudah menamparmu untuk pertama kalinya.." Hamida berharap kalau jalal bukan penguasa, bukan kaisar. Dia berharap kalau orang lain yang mengatakan ini. Hamida lalu mengusir Jalal agar pergi dari hadapannya sebelum dia melupakan kehormatan permaisuri dan kaisar. Lalu Jalal memberi hormat dan pergi meninggalkan mereka. vlcsnap-2014-10-31-10h43m43s39

Hamida dengan perasaan menyesal dan malu mendekati Jodha dan memohon agar Jodha mau memaafkan dirinya karena telah salah sangka. Dia meminta Jodha menghukumnya. Jodha berkata kalau orang tua hanya mendoakan anak muda, bukan meminta maaf dari mereka. Jodha mengatakan kalau di tidak marah pada Hamida, dia hanya marah pada Jalal. Karena dia tidak menghargai kehormatan, kesucian dan kewajiban wanita. Mertua dan menantu itupun kemudian saling berpelukan. Melihat itu maham anga geleng-geleng kepala tak percaya.

vlcsnap-2014-10-31-10h44m36s54Sinopsis Jodha Akbar episode 109. Ruqaiya menemui Jalal. Jalal menyambutnya dengan senyuman dan berkata meskipun Ruq marah tapi dia tahu Ruq akan datang bertanya padanya. jalal menyuruh Ruq mengatakan apa pertanyaanya. Ruq bertanya kenapa Jalal memainkan permainan ini? Pertama dia bilang tidak tidur dengan Jodha, lalu mengakuinya. Pertama meragukan bayi ini, lalu menerimanya,  "kenapa kau memainkan permainan Jahat seperti ini, Jalal?" Jalal juga ingin tahu, ruq bilang dia tidak percaya lagi pada temannya, tapi percaya pada Kaisar. Apapun yang di lakukannya, dia meminta Ruq agar menunggu, karena kebenaran pasti akan terungkap di saat yang tepat.

Salima mengunjungi Jodha sambil membawa segelas minuman. Melihat kesedihan Jodha, Salima berkata agar Jodha tidak menahan air matanya, "menangislah kalau kau mau. Itu akan membuatmu merasa lebih baik." Jodha mengusap ai mata yang terbendung di sudut matanya. Salima bertanya apakah Jodha percaya padanya? Jodha menjawab kalau dia sangat percaya pada Salima. Salima meminta Jodha meminum jus mawar yang di bawanya. Jodha menolak karena dia merasa tidak ingin minum apapun. Salima memaksa dan kalau Jodha tidak mau meminumnya juga dia akan menganggap kalau Jodha marah padanya. Untuk menyenangkan hati Salima, Jodha meminum jus itu. Jodha memuji kalau Jus itu sangat manis seperti Salima. Salima mengucapkan terima kasih dan pergi.

vlcsnap-2014-10-31-10h44m51s206Salima duduk di kamarnya sambil berpikir, siapa yang ingin menciptakan perselisihan antara Jalal dan Jodha? Hubungan mereka berantakan. Rahim datang membawakan obat untuk Salima danmenyuruh meminumnya. Salima mengambil botol di tangan Rahim dan menuangnya, ternyata botol itu kosong. Salima tahu kalau Rahim sedang berpura-pura sebagai tabib. Salima dengan gemas mencubit pipi Rahim dan tertawa. Ruqaiya datang menemui Salima dan bertanya kenapa Rahim memberinya obat. Salim mengatakan kalau ibunya sakit, mual-mual dan muntah karena itu dia memberinya obat. Ruq berkata kalau akhir-akhir ini banyak sekali yang sakit, Jodha lalu Salima. Ruq menemui Salima untuk menanyakan kenapa Jalal merubah kebiasaanya, bisanya dia membicarakan masalah penting dengan Ruq, tapi kini dengan Salima. Tapi yang paling tidak di mengerti oelah Ruq adalah jalal sekarang sangat mentolerir perbuatan Jodha. Karena menurutnya, sesuai apa yang di katakan Jalal, Ruq yakin kalau Jodha berselingkuh. Salima menegurnya karena mencurigai Jodha.

Jalal berdiri di depan timbangan besar dengan galau. Dia merasa kalau waktu terbuang percuma untuk membuktikan kalau Jodha tiak hamil. Jalal ingin segera memecahkan masalah itu. Jodha datang menghampirinya. Dengan penuh kebencian dia memandang Jalal yang tak mau balas menatapnya. Lama Jodha menunggu Jalal bersuara, tapi jalal hanya diam dan memandang ke tempat lain. Akhirnya Jodha yang berkata, "jangan kuatir, aku kesini bukan untuk mengutukmu karena telah merampas kehormatanku. Karena kalau kau bisa ucapkan hal semacam itu pada ibumu, kau takkan bisa tunjukan rasa hormat padaku. Kau tidak peduli tentang reputasi dan menuduhku di depan semua orang. Orang macam apa kau ini yang mulia? Pertama, kau manfaatkan situasi saat aku pingsan. Kau berhubungan intim denganku melawan kehendakku. Lalu kau menuduhku tidak suci. Kau meragukan bayi ini. Aku sangat membencimu!" Apapun yang dikatakan Jodha, Jalal tidak bereaksi apa-apa. Dia tidak membalas ataupun memandang Jodha. Wajah kerasnya seperti membeku. Melihat itu Jodha segera pergi meninggalkannya

vlcsnap-2014-10-31-10h45m34s131Sepeninggal Jodha, jalal mendekati satu sisi timbangan, meletakan cincin Jodha di sana. lalu pergi ke satu sisi dan meletakan cincin yang lain di sana. Lalu Jalal berkata, "aku terpaksa melakukan itu untuk menyelamatkanmu dari dibenci semua orang. Aku terpaksa berbohong untuk pertama kalinya di depan semua orang. Tak apa kau membenciku, aku terima itu...." Sinopsis Jodha Akbar episode 110

Rabu, 29 Oktober 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 362 by Sally Diandra

23.38 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 362 by Sally Diandra. Salim sedang memberikan air pada luka ditubuh merpati dan mengatakan "Aku akan mengobati kamu" , tak berapa lama kemudian muncul anak anak lainnya ( yang dipanggil dengan nama Murad dan temannya) datang ...
�Heiii �. Kembalikan ! itu adalah merpatiku ! aku yang memburunya tadi !� ujar Murad, �Kamu seharusnya tidak melakukan hal seperti itu, itu salah � lihat betapa lucunya dia� kata Salim ,
�Sudah ! bawa kesini merpatinya !� kata Murad lagi, �Tidak ! aku yang menyelematkannya, aku tidak akan memberikannya ke kamu !� ujar Salim lantang, akhirnya mereka berdua Salim dan Murad terlibat vlcsnap-2014-10-30-13h28m21s77perkelahian yang cukup sengit, mereka berdua saling memukul satu sama lain sampai akhirnya beberapa parajurit datang dan memisahkan mereka, lalu kata Murad : �Baiklah ! sekarang kita pergi ke ayah ! dia yang akan memutuskan hal ini !�
Saat itu �.. Jalal sedang berlatih pedang dengan seseorang, keduanya berkelahi dengan menggunakan dua pedang, lawan main Jalal berhasil menyudutkan Jalal, �Bagus Khanekhana (mungkin panggilan utk Rahim dewasa) ! aku senang mendapatkan pelajaran dari kamu !� ujar Jalal �
Lalu mereka menghentikan pertarungan dan beristirahat sebentar ...
�Rahim .... jangan berfikir menggunakan hati ketika kamu sedang berada dalam peperangan !� ujar Jalal lagi, Rahim mencoba mendengarkan dengan seksama ilmu yang diajarkan oleh ayah angkatnya ini.
Tak berapa lama kemudian Salim dan Murad beserta anak anak yang lain datang menemui mereka �. saat itu Salim membawa merpati yang terluka tadi
�Ayah ! Murad telah memburu merpati ini dan aku telah menyelamatkannya jadi merpati ini adalah milikku, bukan begitu kan ayah ?� kata Salim �
vlcsnap-2014-10-30-13h28m27s127Melihat anak anaknya menghadap meminta keadilan padanya, Jalal lalu mengajak mereka untuk berkumpul disebuah tenda dan Jalal mencoba mendengarkan keluhan mereka ...
�Kata ibu � kita tidak boleh memukul hewan, iya kan Ayah ?� ujar Salim lagi,
�Tapi ayah juga suka berburu, iya kan ???� bela Murad � persis saat itu Jodha dan para pelayannya datang menemui mereka sambil membawa nampan parsad �
�Oooo � aku tau permasalahannya, Murad telah memburu merpati ini dan Salim telah menyelamatkannya, betul begitu ? nah .... bagaimanapun juga seorang penyelamat itu vlcsnap-2014-10-30-13h29m56s1lebih baik daripada seorang pemburu, jadi .... merpati itu milik Salim� kata Jalal tapi begitu mendengar jawaban Jalal, Murad dan Adam langsung cemberut ...
kemudian Jodha ikut menimpali �Kalian berdua ini saudara jadi kalian berdua tidak boleh saling berkelahi, seharusnya kalian berdua saling mencintai satu sama lain� kata Jodha sambil memberikan �parsad� (persembahan) ke mereka semua satu per satu dan mereka langsung memakannya, kemudian Jodha juga memberikan �parsad� ke Jalal dan Jalalpun memakannya, lalu anak anak pamit dari hadapan Jalal, waktu Salim mau beranjak pergi ...
�Salim � kenapa kamu bermain lumpur ???� tanya Jodha � �Biarkan � dia kan anak anak lagipula hari ini kan ulang tahun kakek Humayun, aku ingin memberikan sedekah untuk fakir miskin, nanti kita akan mengadakan perayaan � ujarnya sambil berlalu dari sana, dan Jodha langsung menoleh ke anaknya �Salim � kamu harus mandi sekarang !� kata Jodha, �Yaa ibuuu � sekarang ??� tanya Salim, �Iyaaa � sekarang ! ayo !� ujar Jodha sambil menggandeng tangan Salim

Saat itu Murad menemui Salima (Murad adalah anak angkat Salima) � �Ibuuu � kenapa ayah selalu selalu menolong Salim ? aku benci sama Salim !� kata Murad, �Heiii � kamu itu yang salah, ayah benar, seorang penyelamat lebih baik dari pada seorang pemburu, Salim adalah kakak kamu, kamu seharusnya menghormatinya� kata Salima,
�Tapi aku kan juga anak ayah� ujar Murad � �Iyaaa � tapi Salim adalah pewaris tahta kerajaan Mughal, dialah nantinya yang akan menjadi seorang raja, kamu sudah sepantasnya menghormati dia� kata Salima lagi, �Aku yang memburu merpati itu seharusnya merpati itu adalah milikku, aku tidak melakukan kesalahan apa apa, ibu � � kata Murad lagi , �Kamu ini � apa kamu tidak dengar apa yang dikatakan ayah tadi ?� tanya Salima
Sementara itu didalam kamar mandi kerajaan, Jodha sedang memandikan Salim � �Kamu seharusnya bisa memberikan pengertian ke Murad, sayang � tapi tidak dengan berkelahi dengannya, kamu seharusnya berbicara dengannya, dia adalah adik kamu, kamu seharusnya tidak mengajaknya berkelahi� ujar Jodha, �Ibuuu � merpati itu bisa mati kalo aku ngobrol sama Murad� bela Salim
Dikamar Javeda, anak laki laki Javeda dan Adam almarhum datang menemuinya, �Ibuuu � Yang Mulia juga telah membunuh banyak merpati tapi kenapa dia mengatakan seorang penyelamat itu lebih baik ? aku pernah melihat kepala singa didalam kamarnya, Yang Mulia tidak adil !� katanya ,
�Heiii ,,, tidak baik berbicara seperti itu, nak � � , �Kenapa tidak ??? aku tahu siapa itu Yang Mulia, dialah yang telah membunuh ayahku, dia juga yang telah memasukan nenekku ke penjara, dia sekarang melawan aku !� kata Adam persis pada saat itu sebuah tamparan Javeda mendarat tepat di pipinya � Cukup ! jangan katakan itu lagi , ibu tidak suka !� ujar Javeda

vlcsnap-2014-10-30-13h30m40s190Jodha sedang siap berdandan dikamarnya dibantu oleh Shamshad dan Zakira � �Hari ini adalah ulang tahun Raja Humayun almarhum jadi Mariam Uz Zamani harus kelihatan cantik dan menarik� kata Zakira � tak lama kemudian Jalal datang menemui mereka �Kamu sudah siap, Ratu Jodha� tanya Jalal , �Iyaa � aku sudah siap, Yang Mulia� jawab Jodha, para pelayanpun berlalu dari hadapan mereka
lalu Jalal memandang istrinya yang cantik itu melalui cermin rias �Rasanya ada yang kurang � � kata Jalal, �Apa ??? ada yang kurang ???� tanya Jodha, lalu Jalal menaruhkan sebuah titik hitam dibelakang telinga Jodha �Semoga selalu dilindungi� ujar Jalal , �Heiii � mana Salim ? apakah dia belum siap ?� tanya Jalal,
�Iyaaa � dia belum siap� jawab Jodha, �Itulah anakku ! aku kagum ketika dia menyelamatkan merpati tadi, dia memang anakku� ujar Jalal , �Ooooh � lalu kalau dia nakal, dia adalah anakku iiya ?? sedangkan kalo dia berbuat kebaikan, dia adalah anakmu� gerutu Jodha �
�Dia sama seperti aku� kata Jalal, �Oooh yaa ??? hari ini dia sudah menunjukkan sifat sifat yang sama seperti aku, Yang Mulia ... dan aku punya 3 alasan untuk membuktikannya, pertama � dia berfikir menggunakan hati sama seperti aku, kedua � dulu waktu di Amer, aku juga menyelamatkan seekor merpati, ketiga � dulu waktu kamu dan Ratu Rukayah mau membunuh seekor rusa di hutan, aku juga yang menyelamatkannya dengan membuat api dihutan� kata Jodha �
�Baiklah � aku menyerah kamu memang benar, aku terima, dia memang seperti kamu, sekarang kamu senang kan ?� goda Jalal sambil tersenyum, Jodhapun tersenyum bahagia.

vlcsnap-2014-10-30-13h31m03s162Tidak berapa lama kemudian � Rukayah datang bersama pelayannya Hoshiyar dan Reesham menemui Jodha dan Jalal ... �Dimana Salim, Ratu Jodha ? aku sudah menyiapkan baju yang special dan perhiasan yang indah buat dia� kata Rukayah � lalu Salim datang menemui mereka �Ibuuu � lihat aku kelihatan tampan mengenakan baju yang kamu berikan ini, ini adalah warna kesukaanku� kata Salim, Jodha dan Jalal hanya tersenyum bahagia melihat anak mereka, sedangkan Rukayah masih berdiri diam mematung melihat kebahagiaan mereka.
�Salim � kamu juga akan menyukai baju yang diberikan oleh ibu Rukayah, ayooo bilang terima kasih sama ibu Rukayah� ujar Jodha , �Tidak ! aku cuma mau mengenakan yang ini saja ! ini adalah warna kesukaanku� kata Salim lagi � Sementara itu Jalal hanya bisa tersenyum bahagia melihat ulah anaknya dan Rukayah hanya bisa diam memperhatikan Salim, sedangkan Jodha kurang enak hati melihat kelakuan anaknya seperti itu
�Baiklah � kalo Salim bahagia, aku juga bahagia, Salim kelihatan tampan sekali hari ini, dia adalah putra mahkota ... jadi dia bisa berbuat sesuka hatinya� ujar Rukayah,
kemudian Rukayah menyuruh Hoshiyar untuk menaruh baju pemberiannya di sudut ruangan dan mencium pipi Salim sambil mengatakan �Semoga selalu dilindungi� ujar Rukayah sambil pamitan dan berlalu dari sana, Jodha dan Jalal hanya tersenyum melihat mereka
vlcsnap-2014-10-30-13h31m17s51Dikamar Ibu Ratu Hamida ...
Ibu Ratu Hamida sedang berdoa untuk almarhum Raja Humayun, setelah selesai berdoa Salima datang menemuinya �Ini adalah perayaan dimana Salim akan memberikan sedekah untuk para fakir miskin, ibuu ...� kata Salima, �Iyaa, lalu dimana Pangeran Salim ??� tanya Hamida tepat pada saat itu Salim datang ke sana dan memeluk neneknya �sementara Jodha mengikutinya dari belakang.
�Aku disini Dadijaan (nenek) � aku tampan tidak ???� tanya Salim , �Hmm � kamu tampan sekali sayang� ujar Hamida sambil menitikkan air mata, �Kenapa kamu menangis nenek ? katakan padaku apakah ada seseorang yang menyakiti nenek ? aku akan menghukumnya� ujar Salim,
�Ketika cucuku bersamaku tidak ada seseorangpun yang akan melukai aku, sayang� ujar Hamida, kemudian Salim duduk di pangkuan Hamida sambil mengusap air mata dipipi Hamida � �Aku tahu � kamu pasti sangat merindukan kakek, jangan khawatir � aku akan menikahimu kalo aku besar nanti� ujar Salim,
Salima dan Jodha yang ada disana tertawa mendengarkan percakapan cucu dan neneknya � �Kamu tidak bisa menikahiku, sayang� ujar Hamida lagi � �Kenapa tidak ??? kalo ayah bisa menikahi ibukku maka aku bisa menikahi ibunya ayah juga� kata Salim polos, �Sayang � seorang cucu tidak boleh menikahi neneknya� ujar Hamida ,
kemudian Salim bertanya ke Jodha, �Ibuu � kamu selalu bilang kalo seorang istri harus membuatkan makanan untuk suaminya, dan nenek sering melakukannya untukku jadi kenapa aku tidak bisa menikahinya ???� tanya Salim, �Salim � jangan berkata seperti itu sama nenek� kata Jodha, �Salim � kelak nanti kalo kamu sudah besar ketika kamu siap untuk menikah, mungkin nenek sudah meninggalkan dunia ini� kata Hamida, �Tidaak !!! Aku tidak akan membiarkanmu pergi, nenek� kata Salim sambil memeluk Hamida erat erat.

vlcsnap-2014-10-30-13h32m24s207Salim sedang duduk di salah satu timbangan, di sisi lain timbangan terdapat banyak sekali emas yang sesuai dengan berat tubuhnya, Murad dan Adam sangat cemburu melihatnya. �Ibu aku juga ingin seperti Salim� kata Murad, �Sekarang giliran Salim terlebih dulu, nak� kata Salima,
kemudian kepingan emas terakhir diberikan oleh Jalal , Jodha dan Rukayah dan timbangan tersebutpun bergerak, lalu Jalal menyuruh Maan Sigh dan Rahim untuk menemani Salim untuk memberikan emas tersebut ke fakir miskin, merekapun setuju.
Salim sedang bersama Maan Sigh dan Rahim, dia menyentuh benda benda tersebut dan memberikannya ke fakir miskin, sesaat kemudian Salim mendengar ada sebuah alunan music yang menarik hatinya dan dia berbalik ingin melihatnya, kemudian Salim menuju ke arah suara tersebut berasal, Rahim mengawalnya dibelakang.
Salim terus mengikuti alunan music tersebut �Kamu mau kemana, Pangeran ???� tanya Rahim, �Aku cuma ingin tahu dari mana alunan music ini berasal, Rahim� kata Salim, �Baiklah � aku akan berjaga disini� kata Rahim, kemudian Salim masuk ke sebuah ruangan dan menemukan banyak anak anak perempuan yang sedang belajar menari klasik �Kathak�, dan matanya lansung tertuju pada seorang anak perempuan yang sedang menari, Salim sangat senang melihatnya menari .Sinopsis Jodha Akbar episode 363

Sinopsis Jodha Akbar episode 108 by Jonathan Bay

17.26 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 108 by Jonathan Bay. Resham mulai beraksi sesuai perintah Maham anga, yaitu menyebar gosip bahwa Jalal bukan ayah dari bayi dalam kandungan Jodha. Penerima hosip pertama itu adalah Hoshiyar. Saat Resham memberitahunya tentang berita itu, Hoshiyar sangat terkejut dan cepat-cepat memperingatkan Resham, "ya Allah, berani sekali kau mengatakan ini. Lidahmu bisa di potong. Resham mengatakan dia tidak perduli, karena dia berkata jujur. Hoshiyar pun segera menemui para istri dan memberitahu mereka tentang berita yang di sampaikan Resham. Semua terkejut dan mulai bergunjing. Resham mengintip dari balik dinding untuk mengetahui bagaiman kabar yang disampaikannya akan berkembang menjadi gosip dan rumor yang akan merusak dan menghinakan Jodha.

vlcsnap-2014-10-30-07h05m56s132Moti datang. Melihat itu, bisik-bisik para istri dan pelayan pun terhenti. Mereka semua berbalik menatap moti dengan rasa ingin tahu. Melihat semua orang menatapnya, moti bertanya, "ada apa? Kenapa kalian diam setelah melihatku? ada apa?" Tidak ada seorangpun diantara istri dan pelayan yang membuka suara untuk memberitahu moti. Melihat itu resham segera keluar dari persembunyiannya dan berkata, "bagaimana mereka bisa mengatakan hal seperti itu?" Moti menatap resham, "mengatakan apa?" Resham dengan wajah tak bersalah mengatakan pada Moti, "Moti Bai, kami dengar kalau Jodha hamil, tapi anaknya itu..." Moti  mengejarnya cepat, "anaknya kenapa?" Hoshiyar dengan tatapan menuduh berkata, "kami ingin tahu apakah kaisar ayah dari bayi itu?" Moti terperanjat kaget. Semua menatap kearahnya dengan penasaran dan rasa ingin tahu yang amat sangat. Moti berteriak marah, "Diam! Jangan bicara lagi!" Seorang istri sambil tertawa berkata, "kalau kaisar tidak pernah tidur dengan ratu Jodha, bagaimana dia bisa hamil?" Moti dengan mata berkaca-kaca memarahi mereka, "kalian tidak merasa malu? menyebarkan rumor tentang ratu kalian?" Resham yang menyahut, "Moti Bai, tidak ada asap kalau tidak ada api." Istri yang lain berkata, "kami hanya ingin tahu siapa ayahnya? beritahu kami!" Lalu semua menuntut agar Moti bai memberitahu mereka siapa ayah bayi itu, "Ayolah...berithu kami!" Moti akhirnya tidak tahan lagi. Dengan menangis dia berlari meninggalkan tempat itu di iringi teriakan para istri dan pelayan.

vlcsnap-2014-10-30-07h06m38s141Moti sampai di kamar Jodha, dia meletakan nampan di meja dengan kasar. Mendengar keributan itu, Jodha segera menghampirinya dan bertanya, "moti, ada apa? Kenapa kau terengah-engah?" Jodha melihat Moti menangis, dengan heran dia bertanya, "kenapa kau kelihatan sedih? Ada yang bicara sesuatu padamu?" Moti menggeleng, "tidak Jodha. Aku habis mengambil obatmu. Aku berlari kesini, jadi aku terengah-engah." Maham muncul dan mengatakan kalau Moti bai bohong. Jodha dengan tidak terima bertanya, "kenapa moti bai berbohong padaku?" Maham memberitahu Jodha apa yang di dengar moti di luar sana. bagaimana rumor telah beredar di istana kalau bayi yang di kandung Jodha bukan anak Jalal. Jodha terkejut. Maham menunjukan wajah prihatin dan sikap perhatian yang di buat-buat. Dengan meyakinkan dia berkata kalau dirinya tidak bisa mendengar penghinaan untuk Jalal, istrinya dan anaknya karena itu dia berjanji akan mencari tahu pelakunya, menemukannya dan menghukumnya. Jodha mengatakan kalau kabar itu dusta. Maham mengatakan dia tahu kalau itu dusta,  ini hanya sebuah konspirasi dan dia akan mencari tahu siapa dalangnya. Maham pamitan pada Jodha. Sambil berjalan maham berpikir, kalau jodha tidak akan memberitahu apa-apa tentang ayah anaknya. Tapi dia akan menemukan kebenarannya sebelum Jalal membunuh Jodha. Sepeninggal Maham, Moti segera masuk menemui Jodha dan mengatakan kalau dia yakin yang menyebarkan gosip tersebut adalah Maham. Jodha mengatakan kalau pembicaraan ini antara dia dan Jalal, lalu bagaimana dia bisa menyebarkannya. Moti mengatakan pasti maham datang untuk mencari tahu sesuatu yang dapat di gunakan untuk melawan mereka.

Jalal berdiri di depan timbangan besar. Terdengar pembicaraan Jiwa Jodha-Jala....

Suara jiwa Jodha: "Aku terluka dan marah padamu, yang mulia."
Suara jiwa Jalal: "Aku juga marah padamu. seperti ada badai dalam kehidupan kita yang membuat semuanya hancur. Keadilan itu sering kejam. ladang lebih dari kejam. Hidup dan hubungan kita sedang di tahap di mana sesuatu yang besar akan terjadi. Kita terpisahkan oleh keputusan."

vlcsnap-2014-10-30-05h46m42s43Jodha menghampiri jalal di depan timbangan besar.  Dia berdiri tepat didepan Jalal. Keduanya saling bertatapan. Jodha berkata kalau dia ingin keadilan, bukan dari raja, tapi dari suaminya.  Karena Jalal telah menciptakan keraguan di hatinya tentang harga dirinya, kehormatannya dan moralnya. Jalal telah meragukan karakternya, lalu apa yang harus dia lakukan? Jodha berkata kalau dirinya bukan wanita biasa, dia adalah putri Rjavanshi dari kerajaan yang ternama dan ratu dari sebuah kerajaan besar. Dan dirinya tidak akan bernafas lega kalau Jalal belum percaya padanya. Karena itu dia bertanya apa yang harus dilakukannya untuk membuat jalal percaya? Jodha ingin Jalal menjawabnya. Tapi Jalal hanya diam. Jodha berkata kalau dia berdiri di depan timbangan besar, satu sisi adalah kemarahan, tidak senang dan kekesalan tapi sisi lain adalah kesucian istrinya dan timbangan ini terikat pada satu tiang. Seperti hubungan suami istri yang terikat oleh kepercayaan. Tapi tidak ada kepercayaan dalam pernikahan mereka. Jodha melepas cincin pernikahannya dan menunjukannya pada Jalal sambil berkata, "cincin ini mengikat hubungan kita. Tapi kalau hubungan itu dihakimi dan ikatan itu di nodai oleh fitnah, lalu apa nilai dari simbol ini?" Jodha meletakkan cincinya di atas papan timbangan dan sebelum pergi berpesan pada Jalal agar cepat-cepat mengambil keputusan.

Jalal sedang menghadiri sidang. Tapi pikirannya terpaut pada cincin Jodha yang ada di tangannya. Dia menatap cincin itu dan berpikir. Seorang pengawal datang membawa surat. Atgah yang menerima surat itu dan membcanya. Surat itu berasal dari Munim khan yang mengatakan kalau pasukan mughal telah menang perang melawan Abul Mali, tapi Abul mali melrikan diri. Semua orang mengelu-elukan nama Jalal. Atgah yang melihat Jalal tidak bereaksi mengatakan kalau Jalal terlihat sakit apakah ia membutuhkan sesuatu? Jalal berkata dia tidak apa-apa. Atgah hendak mengulang isi surat yang di bacanya tadi. Tapi Jalal telah lebih dulu mengulangnya. Dan mengatakan kalau dia mendengar apa yang di katakan atgah. Lalu dia meminta sidang di tunda dan menyuruh semua orang pergi. Atgah segera memerintahkan semua orang pergi dan merayakan kemenangan mereka. Tinggal Jalal seorang diri duduk di tahtanya. Jalal memanggil pengawal dan menyuruhnya menyampaikan pesan pada Salima agar menemuinya.

vlcsnap-2014-10-30-07h07m18s54Di kamarnya Salima sedang sakit, dia mual-mual dan muntah. Pelayan sangat kuatir. Tapi Salima mengatakan kalau dirinya mungkin salah makan. Pelayan datang memberi tahu Salima kalau Jalal ingin bertemu dikamarnya. Salima berkata kalau dia akan menemui Kaisar.

Gulbadan menemui Hamida dengan tegang. Dia menyampaikan rumor yang didengarnya tentang Jodha. Bahwa Anak yang dikandung Jodha bukan anak Jalal. Hamida dan Jiji anga sangat terkejut.

Jalal duduk terpengkur di kamarnya. Dia teringat kata-kata Jodha di depan timbangan besar. Salima datang, memberi salam dan bertanya apakah Jalal ingin bertemu dengannya? Jalal menyambut Salima dan berkata pada pelayan kalau tak boleh ada siapapun masuk ke kamarnya tanpa izin. Jalal menyuruh Salima duduk. Salima melihat Jalal tegang, bertanya, "maaf yang mulia, aku ingin tahu kenapa kau terlihat kuatir?" Jalal menjawab kalau ini adalah alasan dia memanggil Salima. Karena dia tidak bisa membicarakannya dengan Ruqaiya, dia tidak akan mengerti meski mencoba untuk mengerti. Jalal berkata dulu Khan baba pernah bilang kalau dia selalu minta saran dari Salima setiap kali ada masalah. Karena itu dia memanggilnya. Salima mengucapkan terima kasih atas vlcsnap-2014-10-30-07h07m25s131kepercayaan Jalal. Jalal lalu menceritakan masalahnya dari awal. Salima mendengarkannya. Di akhir cerita Jalal berkata, "sekarang kau tahu apa yang membuatku seperti ini. Perkataan Jodha membuatku berpikir. Tapi ucapan tabib juga patut di percaya. Aku tidak ada alasan untuk tidak mempercayainya. Masalah ini semakin rumit. Jadi katakan padaku aku harus bagaimana?" Salima memceritakan tentang insiden yang di alami oleh ibunya Rahim, istri Bairam khan yang pertama. Tabib mengatakan kalau dia tidak hamil, tapi 3 bulan kemudian tabib yang sama mengatakan kalau dia hamil dan dia mengakui kesalahannya. Jalal bertanya kenapa Salima mengatakan itu? Salima berkata kalau dia percaya pada jalal, tapi dia juga percaya kalau Jodha tidak mungkin berselingkuh. Salima yakin akan kesetiaan Jodha pada Jalal.

Maham anga menemui Hamida yang baru mendapat kabar menengangkan tentang Jodha. Maham semakin memperkeruh suasana dengan mengatakan kalau dia mendengar sendiri dari pelayan kalau Jodha dan Jalal tidak pernah berhubungan, lalu bagaimana bisa hamil? Maham berkata dia telah memotong lidah pelayan itu. Tapi berapa orang yang akan di hukum untuk meredam berita ini? Tidak akan ada lagi yang tersisa di harem. Gulbadan bertanya siapa yang menyebarkan rumor ini dan vlcsnap-2014-10-30-07h08m17s139mengapa? Maham menjawab kalau dia tidak mengerti, tapi menurutnya tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Hamida lalu meminta Gulbadan dan Jiji angga meninggalkan mereka berdua karena dia ingin bicara secara pribadi dengan maham anga. Hamida bertanya pada Maham apa yang di ketahuinya, karena dia merasa Maham menyembunyikan sesuatu. Lalu maham menceritakan apa yang di dengarnya saat menguping pembicaraan Jalal dan Jodha. Maham dan Hamida percaya kalau Jalal tidak mungkin berbohong.

Salima mengatakan kalau Jalal dan Jodha bisa saja sama benarnya. Mungkin Jalal tidak pernah berhubungan intim dengan Jodha dan Jodha juga tidak pernah berhubungan dengan pria lain. Jalal bingung dan bertanya, bagaimana mungkin ini terjadi? tidak mungkin dia dan Jodha sama-sama benarnya. Salima berkata kadang kebenaran lebih aneh daripada khayalan dan di luar imajinasi mereka. Jalal terpikirkan sesuatu, dia meminta Salima untuk ikut denganya.

Jodha sedang duduk di depan patung Krishna ketika Hamida datang di iringi maham anga, Jiji anga dan Gulbadan begum. Jodha menyapa, "silahkan masuk, ibu." Hamida dengan marah membentak Jodha, "jangan panggil aku ibu!" Semua terperanjat. Maham tersenyum senang. Hamida berkata, "aku anggap kau sebagai putriku dan bukan menantu, aku berbagi semuanya denganmu. Aku berbagi perasaanku, rahasiaku, dan kebahagiaanku. Apa ini caramu membalas kasih sayangku? Sekarang aku tidak menemuimu sebagai mertua tapi sebagai Mariam Makani, ibu dari kaisar. AKu bertanggung jawab menjaga reputasi Mughal. Sekarang ini menyangkut kehormatan harem. Katakan, siapa ayah dari bayimu ini?" Jodha terbelalak tak percaya....

Sinopsis Jodha Akbar episode 361 by Sally Diandra

15.02 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 361 by Sally Diandra.  Malam itu...Jodha sedang bersama Salim, dia sedang jalan jalan keluar balkon istana, dicari carinya suaminya tapi tidak ketemu juga, lalu dia bertanya pada pelayan : �Apakah kamu melihat Yang Mulia ?� , �Yang Mulia tadi keliatannya pergi ke kamar salah satu istrinya, Ratu Jodha� ujar pelayan, mendengar jawaban pelayannya Jodha langsung cemberut.
vlcsnap-2014-10-30-05h00m57s117Kemudian Jodha duduk di teras, perasaannya tidak menentu, campur aduk jadi satu, rasanya ingin sekali dirinya marah tapi marah sama siapa �Yang Mulia bener bener pergi ke kamar salah satu istrinya dan aku cuma duduk disini bersama Salim, apakah dia nggak punya tanggung jawab sama sekali ke anaknya ??? tapi � kenapa aku jadi marah � ??? mereka juga kan istrinya Yang Mulia ... tapi � Yang Mulia pernah bilang kalo hal yang paling terindah buatnya itu adalah Salim tapi kenapa dia seperti itu ???� gerutunya ... lalu Jodha bangkit dari duduknya sambil terus menggendong Salim, pada saat itu di bawah di taman ...
Dari atas balkon Jodha melihat Jalal sedang berada ditaman dibawah, dan saat itu dia sedang bersama dengan seorang perempuan, Jodha melihat Jalal tersenyum pada perempuan itu tapi ketika Jodha sedang membenarkan gendongan Salim, tiba tiba Jalal menghilang dari tempat tersebut, Jodha bertanya tanya �Kemana perginya Yang Mulia dengan perempuan itu ?� kata Jodha penasaran
Jodha terus mencari cari suaminya kesana kemari dari atas balkon tapi tidak juga ditemukannya � sampai akhirnya ada seseorang yang menyentuh pundak Jodha tapi tak digubrisnya orang itu, padahal orang itu adalah Jalal, Jalal pun tersenyum nakal melihat ulah istrinya yang kebingungan mencari cari dia.
Tak berapa lama kemudian, Jalal mencoba mengagetkan Jodha dari arah belakang ... "Ratu Jodha ! awas ada ular !" kata Jalal sambil tersenyum nakal,
Jodha yang dikejutkan seperti itu langsung kaget dan berteriak " Auuu !! mana mana ularnya mana ???" teriak Jodha ketakutan, Jalal terus tersenyum nakal melihat istri tercintanya, "Di hatimu ularnya" goda Jalal, sadar kalo Jalal mengerjainya Jodhapun langsung cemberut �Hmmm � apa yang kamu cari, Ratu Jodha � kamu memata matai aku yaaa ?� tanya Jalal, dengan nada cemberut Jodha langsung menyahut �Aku tidak memata matai kamu, Yang Mulia , buat apa mata matai kamu �
"Tapi itu dari tadi kamu seperti mencari cari sesuatu, apa yang kamu cari, Ratu Jodha ???" goda Jalal lagi , "Aku sedang bermain main sama Salim lalu aku melihat kamu ... sama seorang perempuan � itu tadi siapa ??? perempuan yang bersama kamu ??? aku tadi kurang memperhatikan ... kurang jelas .... tolong katakan siapa dia ??? tanya Jodha penasaran,
�Oooh dia � yang bersama aku dibawah tadi ditaman ???? hmmm .... dia itu juga salah satu Ratu di Istana ini, Ratu Jodha .... namanya Mariam Makani ... Hamida Begum atau biasa kamu panggil amijan (ibu)� jawab Jalal sambil tersenyum nakal menggoda Jodha �
Mendengar penjelasan Jalal, Jodha langsung bernafas lega dan tersenyum bahagia sambil berkata �Jadi � kami tadi bertemu ibu Hamida� ujar Jodha , �Kamu tahu, Ratu Jodha � terus terang aku tidak bisa memikirkan orang lain selain kamu � dan kalau sampai aku menemui istriku yang lain, kamu boleh membunuhku� belum selesai Jalal berbicara, Jodha sudah menutup mulut Jalal dengan tangannya yang lentik ,
�Yang Mulia, jangan bilang tentang hal itu � aku tidak suka aku tidak mau kamu bicara tentang bunuh membunuh� kata Jodha , �Tapi paling tidak, sekarang akhirnya kamu menyentuhku kan setelah aku mengatakan hal ini ?� goda Jalal lagi ,
Jodha lalu tersenyum. Kemudian Jalal mengambil Salim dari tangannya dan berkata �Sini .... aku akan membuat Sekhu (panggilan kesayangan Jalal ke Salim) kecilku ini tidur, Ratu Jodha� Jodha lalu memberikan Salim ke Jalal dan memandang suaminya dengan penuh cinta ... legaaa niih yeee ....

Suatu siang ....Shagnui Bai pergi ke Istana Agra, dia ingin bertemu dengan Ratu Jodha, dan ditengah perjalanan, tiba tiba tas nya terjatuh dan semua isinya keluar termasuk pion pion kerang yang selalu dibawanya yang bisa menunjukkan nasib seseorang. Shagnui Bai mendapat petunjuk dari pion pion kerangnya yang mengatakan sebuah petunjuk yaitu menunjuk pada sebuah rumah, dia melihat rumah tersebut dan menanyakan pada salah satu pria yang ada disana , � Tuan � kalo saya boleh tahu, siapa yang tinggal di rumah itu ?� tanya Shagnui Bai,
�Oooh itu � itu adalah rumahnya Rashid dan istrinya Zil Bahar � ujar laki laki tadi, Shagnui Bai semakin heran dan bertanya tanya dalam hati, ada gubuk didepan istana, aneh ??? lalu dia menyelinap masuk ke dalam gubuk itu, dilihatnya seorang perempuan yang sedang hamil besar sedang berdoa, perempuan itu adalah Zil Bahar.
Selesai berdoa .... begitu melihat Shagnui bai masuk ke rumahnya, Zil Bahar lansung bertanya : �Maaf � ada yang bisa saya bantu, bu ?� , �Kamu hanya akan tinggal beberapa hari saja di dalam gubuk ini, kamu akan pergi ke suatu tempat, anak yang ada didalam perutmu itu yang akan membawamu ke tempat lain, tapi kamu �. harus melewati beberapa ujian , seorang gadis akan mengubah sejarah Kesultanan Mughal dan gadis itu adalah putrimu �, kata Shagnui Bai. Mendengar penjelasan Shagnui Bai, Zil Bahar kaget dan sangat
terkejut, Shanguni berkata lagi : �Putri kamu akan membawamu masuk ke dalam istana, dari gubuk ke istana� katanya sambil tertawa dan meninggalkan Zil Bahar.

Shagnui Bai sampai juga di Istana Agra, ketika dia sedang bertanya dengan seorang pelayan secara kebetulan Shagnui Bai berpapasan dengan Rukayah yang dibuntuti oleh Hoshiyar pelayan setianya, tak berapa lama kemudian Rukayah langsung menghentikan langkahnya dan berbalik memperhatikan Shagnui Bai dari kejauhan dan bertanya ke Hoshiyar : �Hoshiyar, siapa perempuan tua itu ???� , �Dia adalah Shagnui Bai, dia kesini mau bertemu dengan Ratu Jodha� jawab Hoshiyar, �Oooh � perempuan yang bisa meramal masa depan itu rupanya� ujar Rukayah sambil berlalu dari sana, sesaat kemudian Shagnui Bai mendekati jejak kaki yang ditinggalkan Rukayah di bebatuan, dia melihat dengan seksama lalu tiba tiba jejak kaki itu berbalik arah
�Ini bukan pertanda yang baik, jejak kaki yang berbalik arah seperti ini biasanya milik seorang penyihir yang menyamar menjadi manusia� kata Shagnui Bai sambil memperhatikan Rukayah yang sudah pergi menjauh darinya.

Sore itu, Jodha sedang memandikan Salim bersama Ratu Salima, tiba tiba pelayan datang dan memberitahu bahwa Shagnui Bai datang dan ingin menemuinya , �Shagnui Bai disini ?� tanya Jodha � kemudian setelah selesai memandikan Salim dan membalutnya dengan kain, Jodhapun segera menemui Shagnui Bai.
Diteras depan, Jodha menemui Shagnui Bai bersama dengan Salim dan Shagnui Bai memperhatikan Salim yang sedang dipangku Jodha dengan seksama dan dia melihat benang suci yang diikatkan ditangan Salim, �Ini merupakan pertanda baik untuk Pangeran Salim, seseorang yang memberikan benang suci ini telah menjalin hubungan dengan Salim� kata Shagnui Bai , �Apa maksudmu ???� tanya Jodha ,
�Ini adalah hubungan hati yang akan menentukan nasibnya kelak dan tak ada seorangpun yang bisa merubahnya� ujar Shagnui Bai sambil menyentuh kepala Salim untuk memberkatinya, kemudian dikeluarkannya pion pion kerangnya dan dilemparkannya ke tanah, pion pion kerangnya tersebut membentuk sebuah petunjuk,
�Kelak Pangeran Salim akan memenangkan hati semua orang, tapi hatinya akan membawa bencana dalam istana, dia hanya akan berfikir menggunakan hatinya saja dan semua ini akan menyebabkan pertumpahan darah, kisah cintanya akan ditulis dengan darah, kisah cintanya akan menjadi penyebab sebuah kehancuran, cintanya akan menyebabkan keretakan sebuah hubungan yang ada, kamu akan terbagi diantara cinta dan kejujuran. Pangeran Salim akan menjadi seorang raja yang besar tapi hatinya akan hancur, kelak � dia akan mempunyai 2 orang wanita dalam kehidupannya, salah satu dari mereka akan melukai hatinya dan satunya lagi akan menyatukan hatinya, dia akan mempunyai masalah besar dalam hal percintaannya� ujar Shagnui Bai , Jodha hanya bisa diam dan berharap semua ini tidak terjadi �.

Malam itu, Jodha sedang menangis didalam kamarnya, sementara Salim sedang duduk dipangkuannya lalu Jalal datang menemui mereka berdua dan berusaha untuk menghibur Jodha , �Sudahlah � tidak usah kamu pikirkan, Ratu Jodha� ujar Jalal , �Semua yang Shagnui Bai katakan, ramalannya selalu benar� kata Jodha,
�Itu tidak akan terjadi, Ratu Jodha � kita akan menghadapinya bersama sama, aku sangat mencintai Salim, kami tidak mungkin akan bertengkar satu sama lain tapi meskipun itu nanti terjadi, aku yakin Dewa Kahnamu akan bersama aku, dia akan menunjukkan jalan yang benar, kemudian Jodha dan Jalal memanjatkan doa ke Dewa Kahna.

Narator : Waktupun berlalu begitu cepat, seperti yang dikatakan Jalal, Jodhapun lupa akan ramalam Shagnui Bai

Sampai suatu malam, Salim demam tinggi dan dia tidak sadarkan diri, semua orang panic terutama Jodha dan Jalal � mereka teringat pada apa yang terjadi pada Hasan dan Hussain anak kembar mereka dulu, dokter mencoba memberikan pengobatan yang terbaik untuk Salim.
Sementara itu Shagnui Bai sedang melakukan pemujaan pada Dewi Kali sedangkan Zil Bahar sedang mengerang kesakitan, dia bilang ke suaminya bahwa saat ini dia mau melahirkan.
Di Istana Mughal, Jodha berlari menuju kamarnya dan berdoa pada Dewa Kahna �Kahna � jangan lakukan hal ini lagi pada kami, kami lebih baik mati, tolong selamatkanlah Salim anakku� doa Jodha, sementara Jalal juga sedang memanjatkan doanya ke Tuhan �Yaa Tuhan � selamatkanlah Sekhu kecilku � � doa Jalal
Saat itu hujan turun dengan deras, Rashid membawa Zil Bahar dengan gerobaknya ke rumah seorang bidan, didalam gerobak Zil Bahar tampak meringis kesakitan sampai akhirnya mereka sampai dirumah bidan dan tak lama kemudian anak merekapun lahir , "Selamat � anak kalian telah lahir, anaknya perempuan � kata bidan ke Rashid
Sementara itu di Istana Mughal � tiba tiba Salim sadar dari pingsannya pada waktu yang bersamaan.

Narator : Kisah cinta yang baru telah lahir, Anarkali telah lahir dan jantung Salimpun berdetak kembali, dengan kata lain � Anarkali telah memberi dentuman pada jantung Salim .

Zil Bahar dan Rashid datang ke Istana Mughal dan menghadap ke Jalal, �Yang Mulia, anak hamba telah lahir, perempuan � dulu anda berjanji akan memberinya nama� kata Zil Bahar, lalu Jalal menyuruh Zil Bahar mendekat dan dilihatnya anak perempuan Zil Bahar dan Rashid �Aku namai dia Nadira !� ujar Jalal, semua orang menyambutnya bahagia � kemudian Zil Bahar mendekati Jodha dan meminta restu untuk anaknya, Jodhapun memberkati Nadira
Narator : Sejak saat itu Salim dan Nadira terlibat hubungan satu sama lain, Jalal tidak menyadari bahwa anak perempuan yang diberinya nama itu suatu saat akan menjadi permasalahan terbesar dalam hidupnya, anak itu akan dipanggil dengan sebutan Anarkali nantinya.
Jiwa Jodha berkata �Waktupun berlalu begitu cepat dan tanpa terasa 8 tahun telah berlalu, sekarang anak kita Salim telah berusia 9 tahun.
Tampak Salim sedang berjingkat jingkat mendekati seekor merpati dari arah belakang, kemudian dia menangkap merpati itu dan membelainya dengan penuh kasih sayang
Jiwa Jalal berkata : Memang benar, Skehu kecilku berfikir menggunakan hatinya persis seperti Ratu Jodha
lalu Salim melepaskan merpati itu ke udara dan membiarkannya terbang di angkasa.
Jiwa Jalal berkata : Anak kita memang berbeda
Jiwa Jodha berkata : Dia itu nakal
Tampak seorang anak laki laki yang agak besar sedang mengajari seorang anak kecil yang dipanggilnya Murad bermain panah, dia lalu menyuruhnya untuk melepaskan anak panah itu ke angkasa, dilihatnya ada seekor merpati yang sedang terbang diangkasa, sesaat kemudian dipanahnya merpati itu lalu mereka berdua berlari untuk menangkap merpati yang hampir jatuh ke tanah, dari arah berlawanan Salim juga berlari ke arah merpati yang juga hampir jatuh itu dan sebelum merpati itu jatuh menyentuh tanah, Salim sudah berhasil menangkapnya dan menatapnya dengan sedih.

Selasa, 28 Oktober 2014

Sinopsis Jodha Akbar episode 107 by Jonathan Bay

18.18 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 107 by Jonathan Bay. Perayaan sedang berlangsung di Istana Agra. Hadirin di hibur dengan tarian dan nyanyian. Hampir semua terlihat senang. Kecuali Jodha dan Jalal serta Maham anga dan Moti. jalal teringat kata-kata tabib saat mengumumkan kehamilan Jodha. Jalal mencengkeram tinjunya dengan geram. Jalal melirik kearah Jodha yang saat itu juga sedang menatapnya. Dua tatapan sulit vlcsnap-2014-10-29-08h02m18s245beradu. Jodha teringat kata-kata Jalal di depan Ruqaiya, bahwa Jodha sendiri yang ingin bermesraan denganya. Acara tarian dan nyanyian telah berakhir. Imam meminta Jalal dan Jodha berdiri dai bawah sebuah kain yang di gelar sambil berpegangan tangan. Jalal tersenyum terpaksa pada semua orang.  Jalal mengulurkan tanganya, Jodha denggan enggan meletakan tanganya di atas tangan Jalal. Setelah itu kain di gulung kembali. Imam memberkati mereka. Maham berpikir pasti ada sesuatu antara Jodha dan Jalal karena keduanya terlihat tidak bahagia. Ritual terakhir, imam meminta kedua pasangan berdoa dengan mengikuti kata-katanya. Doa syukur pun di ucapkan oleh imam. Pertama dia meminta Jalal untuk mengikutinya. Jalal melafalkan apa yang diucapkan oleh iman dengan lancar. Kemudian giliran Jodha. Semula dia mengucapkannya dengan lancar, tapi begitu ada kata-kata cinta dan anak, kalimatnya sedikit tersendat dan memiliki jedah. Lalu keduanya saling menatap dengan marah. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~

Jalal mendatangi Jodha, mengusir semua pelayan dan bertanya dengan geram pada Jodha, "siapa ayah dari bayi ini?" Jodha dengan heran dan kaget balas bertanya, "apa?" Jalal menyuruh Jodha menjawab pertanyaanya saja dimana dia bercinta dan siapa ayah dari bayinya. Jodha terlihat sangat terpukul dan terluka. Jodha berkata kalau yang bisa menjawab pertanyaan itu Jalal sendiri. karena dia tidak mengerti apa maksudnya. Jalal yang berhubungan denganya tanpa persetujuannya. Jalal mengatakan kalau dia tidak melanggar janjinya. Maham menguping pembicaraan mereka dari balik pintu. Dia paham sekarang apa penyebab ketengangan diantara Jodha dan Jalal dan kenapa Jalal tidak terlihat bahagia. Maham bertanya-tanya, siapa yang berani mengkhianati Jalal.

vlcsnap-2014-10-29-08h02m48s32Jalal masih terus memaksa Jodha mengatakan dengan siapa dia berselingkuh. Jodha menyuruh Jalal diam dan menunjuk kearahnya. Jodha berkata kalau Jalal mughal, dan dia Rajvanshi, dia mungkin tidak mencintai suaminya, tak mau di sentuh olehnya, tapi tradisi melarangnya berhubungan fisik dengan pria lain. Jalal sendiri yang berkata di depan ruq kalau dia membuat hubungan dengannya, tapi kenapa kini malah bertanya siapa ayah bayinya? Jalal tetap pada kata-katanya kalau dia tidak melanggar janjinya, dan dia akan berusaha siang malam untuk menemukan siapa orang yang beselingkuh dengan Jodha. Lalu dengan marah dia meninggalkan Jodha yang terpaku tak percaya, suami yang tidak di cintainya menuduhnya berkhianat.

Sinopsis Jodha Akbar episode 107. Resham datang menemui maham. Maham bertanya kenapa Resham lama sekali. Resham berkata itu karena dia harus membaw tabib secara diam-diam sesuai dengan pesan maham. Maham menemui Tabib dan bertanya apakah dia yakin kalau Jodha hamil? Tabib mengatakan kalau di lihat dari gejala dan kondisi fisiknya Jodha memang hamil, itu sesuai dengan pengalaman dia. Tabib memberitahu maham kalau Jodha mempunyai semua ciri-ciri wanita hamil yang di ketahuinya.

vlcsnap-2014-10-29-08h05m18s2Moti datang membawakan Jodha makanan, tapi Jodha menepis makanan itu hingga jatuh berantakan di tanah. Moti kaget. Jodha sambil menangis berkata kalau dia tidak mau makan.  Dia benci semuanya, agra, Jalal bahkan buahnya. Tapi dia akan benci jalal selamanya. Jodha sedih karen atidak menyangkah hidupnya penuh penghinaan. Betapa menyakitkannya katika suami bertanya siapa anak yang di kandungnya. Jodha berkata mereka rajvanshi melkukan jauhur (membakar diri) jika suami mereka kalah perang agar tidak disentuh pria lain. Jodha berpikir untuk bunuh diri. Moti meminta Jodha memikirkan bayi tak berdosa dalam kandungannya.

Tabib mengatakan pada maham kalau wanita hamil akan merasa mual kalau mencium wangi-wangian yang dia gunakan sebelumnya, merasa sesak nafas dan mual-mual ingin muntah. Jodha mengalami semua gejala itu. Moti sampai kebingungan saat melihat Jodha sesak nafas. Untung hamida datang dan memberinya obat. Hamida mengatakan kalau yang terjadi pada Jodha adalah normal pada wanita hamil

vlcsnap-2014-10-29-08h05m53s100Maham berkata kalau dia tahu semua gejala orang hamil, dia pernah mengalaminya. Yang ingin dia tahu adalah apakah ada gejala lain seperti penyakit. Maham hampir saja keceplosan mengatakan kalau Jalal tidak pernah menyentuh Jodha. Maham bertanya berapa umur kehamilan Jodha. tabib mengatakan 1 bulan. Maham langsung berpikir kalau kejadiannya pasti di Amer. Maham mmberi tbib hadiah. Maham pura-pura bertanya tentang segala hal yang bisa dan tidak bisa di berikan pada Jodha untuk menunjukan perhatiannya dan meminta tabib tidak mengatakan tentang pertemuan mereka pada siapapun juga. Tabib berkata tidak perlu khawatir, karena Hamida akan mengurus sendiri segala sesuatu yang berkaitan dengan Jodha dan kehamilannya.

Sinopsis Jodha Akbar episode 107. Di dapur istana, seorang bercadar  sedang mencampur sejenis cairan kedalam susu yang akan diberikan pada Jodha. Salima yang datang ke dapur itu untuk mengambilkan susu Rahim, melihat nya bekelebat. Salima bertanya siapa itu? tapi tidak ada yang menjawab. Moti beranjak pergi dengan membawa susu untuk Johda, tapi Salima memanggilnya. Dia mengambil susu untuk jodha dan mencicipinya. Merasa susu baik-baik saja, dia mengembalikanya kembali pada moti. Moti berkata kalau Salima sangat perhatian pada Jodha. Salima mengatakan kalau dia merasa ada seseorang yang bersembunyi di dapur. Moti pun pergi. Salima juga akan beranjak pergi ketika sekali lagi dia merasakan kehadiran seseorang. Tapi salima tidak mengubrisnya dan melanjutkan langkahnya.

Maham menceritakan segala yang diketahuinya tentang kehamilan Jodha dan sikap Jalal pada Resham. Resham berkata kenapa maham tidak menyuruh Jalal mengembalikan Jodha ke Amer. Maham berkata kalau dia tidak ingin menabur garam di luka Jalal, tapi dia ingin mempermalukan Jodha  dan menghinanya. Karena itu dia meminta Resham melakukan sesuatu seperti yang di katakannya.....Sinopsis Jodha Akbar episode 108

Sinopsis Jodha Akbar episode 349 by Sally Diandra

05.30 ARFARI

Sinopsis Jodha Akbar episode 349 by Sally Diandra.  Ketika Jalal masuk kekamar Rukayah, Zeenat hampir saja mau memberikan racun kemulut Hussain, tapi begitu mengetahui kedatangan Jalal, dia menyembunyikan jari tiruannya yang beracun itu diselimut yang membungkus tubuh Hussain, �Dimana Rukayah ?� tanya Jalal, �Ratu Rukayah sedang mandi Yang Mulia� jawab Zeenat. �Ooh begitu, tolong beritahu Ratu Rukayah, kalo aku ingin bermain main sebentar sama Hussain� ujar Jalal sambil mengambil Hussain dari tangan Zeenat, kemudian menggendongnya keluar. Zeenat panic karena dia tidak menemukan jari tiruannya yang tadi dia sembunyikan, dia berpikir : �Pasti tadi terbawa sama Jalal, aku harus segera menemukannya�

vlcsnap-2014-10-28-19h20m54s146Dalam perjalanannya menuju ke taman, tampak Jalal sedang mengajak Hussain berbicara : �Kamu tau, kamu adalah anak yang paling beruntung, karena ibumu Ratu Jodha sangat mencintai kamu � apa ??? kamu ingin ayah jadi kuda ?� kemudian Jalal meletakkan Hussain dipundaknya, dan jari tiruan Zeenat yang beracun jatuh ke tanah tapi sayangnya Jalal tidak melihatnya. Ditaman, dari kejauhan Jodha melihat Hussain dalam gendongan Jalal dan bilang : �Ooooh � anakku Hussain� Jodha langsung lari kearah Jalal, seketika itu juga dia langsung mengambil Hussain dari tangan Jalal dan menciuminya dengan lembut, lalu katanya : �Aku ingiiiin sekali melihatmu, nak �. apakah kamu tidak rindu sama ibumu ini ? apakah kamu suka membuat masalah sama Ratu Rukayah ?�, �Hussain tersenyum melihat ibunya, kelihatannya dia ingin sekali bermain bersama kamu, Jodha� ujar Jalal. Tiba tiba saja rintik rintik hujan mulai turun, �Waaah � hujan mulai turun, cuacanya kurang bersahabat saat ini� kata Jodha, lalu mereka berduapun pergi bernaung disebuah tenda ditengah tengah taman, sesampainya di tenda Jalal berupaya untuk menggoda Joda �Lihat rambutnya, Ratu Jodha � anakmu seperti orang tua� kata Jalal, diejek seperti itu Jodha langsung membalas : �Anakku bukan seperti orang tua, Yang Mulia � tapi ayahlah yang sudah tua� jawab Jodha. �Heiii �. Tapi banyak gadis yang ingin menikah denganku� kata Jalal lagi, �Iyaaa betul Yang Mulia � tapi mereka semua hanya ingin menikahi kekayaanmu saja� jawab Jodha sambil tersenyum menang dan terus bermain main dengan Hussain. Dalam hati Jalal berpikir : �Setelah beberapa hari ini , akhirnya aku melihat senyum diwajahmu lagi, aku yakin kamu akan baik baik saja, Ratu Jodha � jika Hussain bisa mengingatkanmu akan Hasan kembaran Hussain�

Tak berapa lama kemudian Jalal meminta Jodha untuk memberikan Hussain padanya, karena pikirnya siapa tau nanti Hussain pipis dan membasahi baju Jodha, �Tidak apa apa, Yang Mulia � aku tidak akan kaget seperti kamu kalo dia pipis nanti, tidak usah khawatir� kata Jodha. Dari kejauhan Rukayah melihat mereka berdua yang sedang asyik bermain bersama Hussain, dia berteriak ke arah Jalal : �Jalaaallll !!!� sambil berjalan ke arah mereka, Jodhapun segera memeluk Hussain semakin erat, lalu Rukayah bilang ke Jalal : �Kamu membawa Hussain kesini rupanya� , �Yaaa� jawab Jalal �Aku ingin bermain sama dia� , lalu Rukayah meminta Hussain dengan tidak sopan dari Jodha : �Ini waktunya makan buat Hussain� ujar Rukayah, lalu Rukayah meninggalkan mereka sambil menggendong Hussain, Jodha sangat sedih melihatnya

vlcsnap-2014-10-28-19h22m44s212vlcsnap-2014-10-28-19h23m50s113Dikamar Rukayah, Rukayah sedang bermain main dengan Hussain, dia menyuruh Hoshiyar untuk memanggil Zeenat, Zeenatpun datang, �Dengar yaa � aku akan cuma memanggilmu, aku suka melihat perhatianmu sama Hussain, aku tidak tau apa jadinya kalo kamu tidak ada� kata Rukayah, �Semuanya akan baik baik saja, Ratu Rukayah �. saya ini pengasuhnya dan saya tahu tugas saya, saya merasa beruntung menjadi pengasuh Pangeran Hussain� jawab Zeenat sambil mengambil Hussain dari Rukayah dan hendak beranjak pergi keluar kamar, �Jangan pergi dari sini, Zeenat ! duduklah disini saja, jangan melakukan kesalahan lagi, kamu adalah orang yang paling aku percaya sekarang, aku akan menjadi ibu yang penuh tanggung jawab, terus terang � aku tidak suka waktu kamu memberikan Hussain ke Jalal� kata Rukayah, �Saya tidak bisa mengatakan tidak pada seorang Raja, Ratu Rukayah� jawab Zeenat. �Aku tahu, maka dari itu aku telah memutuskan bahwa Hussain harus dalam pengawasanku selama 24 jam sehari� ujar Rukayah, �Baiklah kalo begitu, Ratu Rukayah� jawab Zeenat dan mulai memberikan Hussain minuman susu, setelah beberapa jam kemudian �Aku pikir dia sudah kenyang, Zeenat� kata Rukayah sambil mengambil Hussain kembali dari Zeenat, �Hamba saat ini juga tidak sedang sibuk, Ratu Rukayah � anda bisa istirahat sekarang, saya yang akan mengurus Hussain� ujar Zeenat, �Tidak apa apa, aku baik baik saja, aku mau sendirian saja sama anakku, kamu pergi saja dan istirahatlah, nanti kalo aku membutuhkanmu, aku akan memanggil kamu� ujar Rukayah. Dalam hati Zeenat berujar : �Bagaimana caranya agar aku bisa mengerjakan pekerjaanku saat ini, aku harus menemukan jari tiruan yang beracun itu�

vlcsnap-2014-10-28-19h25m09s113Malam harinya ditaman tampak Zeenat sedang mencari cari jari tiruan yang beracun dengan rasa penasaran, tiba tiba Salima datang kesana, Zeenat langsung melempar cincinnya ke tanah, �Sedang apa kamu malam malam begini disini, Zeenat ?� tanya Salima, �Saya sedang mencari cincin saya yang hilang, Ratu Salima � sepertinya tadi jatuh disini� jawab Zeenat, �Oooh begitu, mari saya bantu mencarinya� kata Salima lagi sambil mulai mencari cari cincin Zeenat dan tak berapa lama kemudian menemukannya, �Apakah ini cincinmu ? tanya Salima, �Iyaaa betuul ! ini adalah salah satu cincin kesukaan saya, terima kasih Ratu Salima� ujar Zeenat, �Tapi jarimu ini ?� ujar Salima lagi, Zeenat sesaat terkejut mendengarnya, �Jarimu sepertinya terbakar, ayooo kita ke dokter� kata Salima sambil mengajak Zeenat ke klinik dokter Istana.
Malam itu dikamar Jodha, Jalal datang menghampiri Jodha dan berkata : �Aku minta maaf atas perilaku Rukayah tadi sore� , �Tidak apa apa, Yang Mulia � aku sudah bisa menikmati sedikit waktu bersama Hussain, itu sudah cukup buatku, Ratu Rukayah memang sangat protektif, itu semua karena dia sangat mencintai Hussain� jawab Jodha, �Tidak usahlah kau berpura pura didepanku, Ratu Jodha � aku tau sekali bagaimana kamu, dan aku sudah memutuskan untuk mengambil Hussain kembali dari Rukayah dan memberikannya ke kamu� ujar Jalal, �Jangan, jangan lakukan itu, Yang Mulia � aku sudah kehilangan Hasan bukan berarti anda bisa merenggut Hussain dari Ratu Rukayah, aku tau bagaimana perasaan seorang ibu ketika kehilangan anaknya� kata Jodha. �Aku juga tidak suka ketika dia merenggut Hussain dari kamu, Ratu Rukayah seharusnya mengerti bahwa kamu telah memberikan bantuan yang amat besar buat dia, aku akan bicara sama dia dan kalau dia tidak mengerti juga, aku akan mengambil Hussain darinya� kata Jalal sambil berlalu dari kamar Jodha. Jodha hanya bisa menatap nanar kepergian suaminya, dalam hati dia berkata : �Itulah sebabnya Yang Mulia tidak mengerti, aku tidak ingin Ratu Rukayah juga merasakan penderitaan yang sama seperti aku�.
Malam itu di kamar Rukayah, makanan telah disiapkan untuk Rukayah, pelayanan mencoba makanan itu terlebih dahulu, lalu Rukayah mulai memakannya, tiba tiba saja Rukayah batuk batuk dan meminta Hoshiyar segelas minuman, �Biarkan hamba yang mengambilkan Ratu Rukayah� kata Zeenat, lalu dia pergi ke dapur dan mencampur beberapa tetes sirup kedalam minuman, lalu dibawanya minuman itu ke Rukayah dan memberikannya ke Rukayah, Rukayah langsung meminumnya sampai habis.

vlcsnap-2014-10-28-19h26m03s168Malam itu Rukayah sedang bermain main bersama Hussain, kemudian Jalal datang dan berkata dengan nada marah : �Apakah kamu masih ingat atau aku harus mengingatkanmu bahwa bagaimana kamu memohon dengan amat sangat ke Jodha dan Jodha memberikan anaknya ke kamu !�, mendengar suara ketus Jalal, Rukayah hanya diam saja, �Menjadi seorang wanita yang terhormat tapi pikiran kamu masih sempit ! bagaimana bisa begitu rendahnya dirimu ketika kamu tidak mengijinkan ayah dan nenek Jodha memegang Hussain, apakah kamu pikir mereka akan merenggut Hussain ?� , �Tidak seorangpun yang berfikir kalo Hussain adalah anakku, aku hanya ingin Hussain aman, aku tidak mau ada orang lain yang mendekatinya, apakah kamu lupa pada apa yang terjadi sama Hasan, semua orang bermain main dengan dia dan dia jatuh sakit, aku tidak bisa jadi ibu yang tidak bertanggung jawab seperti Jodha� jawab Rukayah. �Teganya kamu ! tidakkah kamu lupa bahwa Jodhalah yang memberimu kebahagiaan menjadi seorang ibu !� ujar Jalal dengan ketus, �Aku nggak peduli orang lain ! aku hanya peduli sama Hussain !� kata Rukayah. Rukayah dan Jalal terlibat pertengkaran sengit, �Cobalah untuk mengerti, aku hanya ingin Hussain bersama Jodha untuk beberapa hari kemudian akan aku kembalikan lagi ke kamu� kata Jalal, �Hasan meninggal karena kecerobohan Jodha dan kamu masih membelanya ?� ujar Rukayah � seketika itu Jalal berteriak dan mengangkat tangannya hendak menampar Rukayah tapi tiba tiba saja Rukayah merasakan sesuatu yang kurang nyaman didalam perutnya dan rasanya ingin sekali dirinya mau muntah, melihat kondisi Rukayah yang seperti itu, Jalal langsung memegangnya dan memanggil dokter.

Rukayahpun tak sadarkan diri, Jalal bilang ke dokter : �Seharusnya aku tidak berteriak padanya, makanya dia tidak sadarkan diri� tapi dokter bilang : �Bukan seperti itu Yang Mulia, Ratu Rukayah sedang demam� tak lama kemudian Rukayah sadar dan meminta dokter untuk membuatkan obat yang bisa dengan cepat menyembuhkan penyakitnya, sehingga dia bisa menjaga Hussain. Tapi dokter berkata : �Turutilah kata kata hamba, Ratu Rukayah � paduka harus menjauh dulu dari Hussain selama satu minggu agar Hussain tidak ikut tertular� mendengar hal tersebut, Rukayah langsung menyuruh Zeenat dan pelayan lainnya untuk menjaga Hussain. �Sudah cukup, kamu bisa memberikan Hussain pada ibu kandungnya, Ratu Rukayah� ujar Jalal, Hamida juga mengatakan hal yang sama : �Iyaa � biarkan Hussain bersama Ratu Jodha selama satu minggu kedepan� , Salima juga bilang mengiyakan : �Aku juga akan selalu bersama Hussain, Ratu Rukayah� , �Semua ini tergantung �. sampai kamu benar benar sembuh, jadi biarkan Hussain bersama dengan Jodha� ujar Jalal sambil mengambil Hussain dari ayunan bayinya dan berlalu dari kamar Rukayah.

Need an Invite?

Want to attend the wedding event? Be our guest, give us a message.

Nama Email * Pesan *